BAB 11 : PESTA

2.5K 88 0
                                    

Sudah lima bulan berlalu sejak Sasya menikah dengan Arkana. Pernikahan mereka baik-baik saja. Mommy tiri Arkana tidak pernah mengganggu mereka dan Mita juga tidak mengganggu.

Semuanya berjalan lancar dan begitu damai. Sampai-sampai Sasya merasa takut, takut kedamaian ini hanya sementara. Takut kebahagiaan ini akan hilang. Seperti ketika ia masih kecil, ketika ia merasa begitu bahagia dan merasa damai dengan keluarganya. Hingga…orang tuanya meninggal. Pergi meninggalkan nya sendirian.

“Sayang? Kamu melamun? Memikirkan siapa? Laki-laki?” Tanya Arkana beruntun kala Sasya sedang menonton film di televisi tapi ketika ia memanggil Istrinya itu, tidak ada sahutan. Alhasil Arkana panik dan keluar dari taman belakang. Jiwa-jiwa posesif nya pun keluar.

“Tidak, aku hanya sedang memikirkan sesuatu, tapi bukan laki-laki lain.” Jawab Sasya santai. Ia sudah biasa dengan keposesifan Arkana.

“Sungguh?” Tanya Arkana dan duduk di sebelah Istrinya.

“Iya, kamu sudah menyiram tanaman?” Tanya Sasya sambil melirik sekilas suaminya.

Arkana mengangguk semangat, “sudah, hari ini jadi beli dress buat acara ulang tahun Daddy?”

Sasya mengangguk. “Sekarang? Aku sekalian ingin membeli kado juga.”

“Ayo, sekarang.”


•••


Sepasang suami istri tersebut keluar dari mobil. Mereka berdua berjalan menuju ke mall dengan tangan saling berpegangan.

Arkana yang sesekali mengoceh dan Sasya yang menanggapinya dengan terkekeh pelan. Ketika masuk ke dalam mall tersebut, banyak orang – orang di sana menatap Arkana yang ketampanannya memang di atas rata-rata. Sangat tampan.

Sasya yang merasakan beberapa perempuan berbisik-bisik dan menatap Arkana begitu terang-terangan. Membuat wanita itu merasa geram. Ia segera menarik lengan Arkana menuju toko pakaian yang cukup terkenal, banyak dress yang di pajang di dalam toko tersebut.

“Ingin men—”

“Carikan dress yang begitu elegan, cantik dan indah untuk istri saya.” Sela Arkana sebelum pelayan toko yang ingin bertanya tadi menyelesaikan ucapannya.

“Baik, nyonya bisa kemari.” Pelayan toko tersebut tersenyum ramah dan menuntun Sasya untuk ke tempat dress yang tadi di minta oleh Arkana.

Sedangkan Arkana menunggu di ruang tunggu. Ia akan menelpon asistennya dan membicarakan tentang senjata yang ia jual kan kepada beberapa negara.

“Bagaimana? Apakah lancar?”

“Lancar, Tuan. Tapi…”

“Apa?”

Di sisi lain, Sasya menggeleng kala di tunjukkan ke dress yang cukup panjang tapi bagian dada atasnya terbuka. Ia kurang suka jika terlalu terbuka. Dan ia juga yakin, suaminya tidak akan mengizinkannya. Sasya pun beralih ke dress yang terpajang tidak jauh darinya berdiri.

Melihat pandangan Sasya tertuju ke dress yang memang cukup menarik itu membuat pelayan toko tersebut berkata, “itu adalah cocktail dress, sepertinya dress tersebut cocok dengan anda.”  Perlahan Sasya mengangguk. Bagian atasnya sangat tertutup, hanya saja dress-nya tanpa lengan. Tapi, itu yang membuat nya tidak aneh. Apalagi bagian bawah dress nya tampak indah. Dress yang cukup tertutup dan membuatnya terlihat anggun.

MAFIA & CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang