O6 ; έξι

106 10 0
                                    


Iris kelabu itu berpendar ramah, senyuman lembut selalu terpasang rapi di wajah rupawannya. Topeng lemah lembut yang ia pasang berhasil menipu para bangsawan dan tokoh-tokoh penting dalam pesta, bahkan kedua orang tuanya sang Raja dan Ratu Kerajaan Bulan Putih.

River melirik sosok gadis bergaun biru gemerlap yang sedari tadi menatapnya penuh minat. Iris mata gadis itu berwarna biru gelap, yang artinya ia adalah putri pertama dari Kerajaan Bulan Biru. Mengabaikan tatapan panas pihak lain, River berlalu menuju taman bunga yang terletak di samping bangunan tempat pesta diadakan.

Tentang kerajaan, di wilayah utara ini terdapat empat Kerajaan Bulan yang berdiri. Pertama adalah Kerajaan Bulan Putih, umumnya keturunan dari penguasa Kerajaan Bulan Putih memiliki rambut putih bersih dan iris mata putih, terkesan menyeramkan memang, namun mereka adalah warna yang paling cantik di mata warga utara.

Sayangnya, River sang pangeran dari Kerajaan Bulan Putih tak mewarisi rambut putih ayahnya ataupun rambut hitam ibunya. Pemuda yang tumbuh dan dikenal sebagai pangeran paling lembut itu lahir dengan rambut putih, namun semakin lama rambutnya memudar menjadi perak, begitu pula dengan iris matanya yang memudar menjadi kelabu.

Mulanya sang pangeran dianggap pembawa kutukan, sempat disiksa tanpa ampun di ruang bawah tanah oleh ayahnya sendiri. Sampai akhirnya, sang pembawa mimpi atau biasa dikenal sebagai peramal kerajaan mengatakan bahwa bayi di kandungan Ratu akan menetralkan kutukan kakaknya.

Sejak saat itulah River kembali ke kehidupannya sebagai seorang pangeran tanpa mahkota. Karena Kerajaan Bulan Putih akan diteruskan oleh adiknya yang saat ini berusia sepuluh tahun dan yah, pesta ini merupakan pesta ulang tahun Lukaes, adiknya.

Awalnya sang adik juga nyaris tidak diterima karena iris matanya yang berwarna hitam, tetapi akhirnya sang adik diterima ketika rambutnya putih, ditambah sang pembawa mimpi mengatakan bahwa semakin lama gen ajaib para penguasa kerajaan bulan memang akan semakin memudar dan melebur menjadi warna hitam untuk berbaur dengan warga utara.

Kedua, ada Kerajaan Bulan Biru yang berciri khas iris biru. Untuk Kerajaan Bulan Biru, mereka hanya memiliki warna iris mata sebagai ciri khusus. Tak banyak yang dapat dijelaskan, yang pasti Kerajaan Bulan Biru memiliki satu putri tertua, pangeran muda, dan putri cilik. Ketiganya memiliki iris mata dengan warna biru yang berbeda-beda. Biru gelap untuk yang tertua, Biru cerah untuk sang pangeran, dan biru kelabu untuk yang paling kecil.

Ketiga, Kerajaan Bulan Merah. Mereka digadang-gadang memiliki darah vampire karena iris mata mereka yang berwarna merah. Seperti Kerajaan Bulan Biru, Kerajaan Bulan Merah hanya memiliki warna iris mata sebagai ciri khusus. Untuk saat ini, Kerajaan Bulan Merah hanya memiliki seorang putri.

Terakhir, Kerajaan Bulan Emas. Dikatakan bahwa Kerajaan Bulan Emas memiliki gen paling murni diantara kerajaan lainnya. Seperti Kerajaan Bulan Putih, pewaris kerajaan ini memiliki rambut emas dan iris mata emas. Konon katanya, ketika sang pewaris terjatuh ke kubangan dosa, rambut dan iris matanya akan menghitam. Kerajaan Bulan Emas saat ini dipimpin oleh Raja muda yang kebetulan merupakan kawan kecil River, Pangeran Kerajaan Bulan Putih.

Pesta berjalan dengan meriah, iris kelabu tak henti-hentinya menatap langit yang menggelap. Seulas senyum terlukis tanpa sadar ketika sosoknya membayangkan pertemuannya dengan gadisnya nanti malam. River menghembuskan napas kesal, tak sabar untuk bertemu dengan gadisnya yang terhalang karena pesta. 

Pemuda dengan surai perak itu menggoyangkan gelas tinggi di tangannya dan melamun, tak menyadari sesosok gadis dengan gaun biru penuh kerlip mendekatinya dengan elegan. 

"Thalia dari Kerajaan Bulan Biru memberi salam pada Pangeran Kerajaan Bulan Putih." Tuturnya halus dan elegan, khas seorang putri kerajaan, disertai dengan kedua lengan melebarkan gaun, sebelah kaki menyilang di belakang kaki lainnya, dan kepala yang menunduk. River mengulas senyum, membenahi posturnya dan membungkukkan badan sedikit sebagai rasa hormat.

"Salam kepada Tuan Putri Kerajaan Bulan Biru, apa yang bisa saya bantu?" Sahutnya ramah. Thalia tersenyum, menatap paras rupawan sosok di depannya tanpa malu-malu.

Prisoner and The PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang