BAB 04 - Thursday met Wonbin

2K 180 3
                                    

***
.

.

.

Enam tahun yang lalu Eunseok mendapati bahwa dirinya berbeda. Kondisinya dikatakan tidak normal dari kebanyakan pria di luaran sana, setelah tes psikolog yang menyatakan bahwa kondisi oriental seksual Eunseok melenceng. Kehidupan Eunseok berubah drastis.

Menerima keadaan gak semudah yang dibicarakan, pun ketika harus menerima diri sendiri yang berbeda dari orang lain. Itu semua Eunseok rasakan bertahun-tahun lamanya. Kehidupan SMP nya dia habiskan hanya untuk mempelajari tubuh barunya, dia mulai menjaga jarak dengan orang entah itu perempuan atau laki-laki. Sampai akhirnya dia bertemu kembali dengan Sungchan.

Sungchan adalah satu-satunya teman Eunseok dari kecil, mereka berpisah di bangku 5 SD karena kepindahan Sungchan ke negri Sakura. Dan di tahun kedua Eunseok SMP, Sungchan kembali. Tanpa ragu Eunseok menceritakan keadaannya kepada Sungchan, dan sejak saat itu pula Sungchan jadi pelindung buat Eunseok.

Ketika kelulusan Eunseok, orangtuanya menyarankan kepindahan ke Jerman. Eunseok menolak itu mentah-mentah, sedikit demi sedikit Eunseok mulai menerima orientasi seksualnya dan itu berkat Sungchan yang selalu memberikan support kepadanya. Maka dari itu Eunseok menolak saran dari kedua orangtuanya.

Satu hal yang tidak disukai Eunseok adalah rencana kedua orangtuanya, mereka pindah ke Jerman setelah Eunseok masuk ke Menengah Atas, dan rencana mereka untuk menjodohkan Eunseok dengan laki-laki pilihan mereka setelah dia lulus. Eunseok membantah itu.

Kehidupan SMA Eunseok berubah, saat rencananya untuk menjadi seorang playboy Dan bermain bersama wanita untuk menutupi orientasi seksualnya. Dan hanya Sungchan yang tahu rahasianya itu, sampai seseorang tiba-tiba masuk ke dalam hidupnya.

Park Wonbin.

Sampai pagi ini pun Eunseok masih dibuat kaget oleh pria itu.

Sesaat setelah Eunseok membuka pintu ruangan BK, tubuhnya membeku. Entah itu karena udara dingin di pagi hari atau karena sosok Wonbin yang sudah duduk di meja konseling.

Mereka bersitatap, cukup lama sampai akhirnya Eunseok menutup rapat pintu ruang BK dan hanya menyisakan mereka berdua di tengah atmosfer dingin itu.

Melangkah dengan lebar, Eunseok membanting tasnya dan menggebrak meja dengan keras. Mungkin tangannya sudah merah sekarang.

“Lo, kenapa lo disini?” Pertanyaan yang lolos dari bibirnya.

Wonbin menatapnya lurus, diam dan tidak bergeming. Seolah tidak ada cahaya di matanya itu.

“Kakak nggak liat card name ku?”

Pertanyaan balik itu membuat Eunseok sontak menatap ke arah benda yang menggantung di leher Wonbin. Benar, ada kartu nama di sana. Persis seperti miliknya yang dia temui tempo hari di meja konseling.

Apa itu artinya, Wonbin adalah partnernya dalam menjaga ruang BK?

Seperti biasa, subuh tadi guru BK nya mengirimi pesan yang berisi bahwa ada satu orang lagi yang akan menjadi partner Eunseok dalam tugas pengawasan ruang BK sekaligus dengan durasinya yang ditambah menjadi 4 hari.

Eunseok tidak akan menyangka bahwa orang itu adalah Wonbin. Dan sialan kenapa semuanya terjadi secara kebetulan.

Cowok batu itu menegakkan tubuhnya, kemudian mengusak rambutnya kasar beberapa kali. Dan semua tindakan itu tidak luput dari pengawasan Wonbin.

Secret of Song   |   SeokBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang