BAB 11 - Between Guitar Strains

1.5K 135 54
                                    

***





.

.

.

Tempat yang ramai, dan suara bola yang menyentuh ring kerap kali terdengar. Beberapa sorakan orang mulai menyapa pendengaran setiap satu bola masuk ke dalam ring.

Eunseok menatap Sungchan yang ada di sampingnya, terlihat skor pemuda itu lebih tinggi daripada skornya, maka ia pun tak mau kalah. Dengan cekatan pemuda kelahiran Maret itu kembali melempari bola ke dalam ring, satu masuk dan kembali mengambil bola yang lain untuk kemudian dilempar lagi. Skor mereka seri. Sampai Sungchan berhasil mencetak satu gol lagi dan membuat skornya lebih tinggi, ketika Eunseok hendak mengambil satu bola, suara mesin berbunyi tanda bahwa game telah selesai. Kemenangan bagi Sungchan.

Si batu langsung melemparkan bola yang ada di tangannya ke dalam ring dengan perasaan kesal. Dia melirik ke arah Sungchan yang menatapnya penuh kemenangan. Tak lama, rentetan tiket keluar dari mesin itu.

“Jangan nangis ya.” ledek Sungchan.

Eunseok tidak menghiraukan dan menarik tiket yang lumayan banyak itu sedikit kasar. Kemudian, segerombolan wanita datang mengerubunginya.

“Kak! Keren banget! Foto boleh?”

“Ganteng, minta no nya dong.”

“Ayo fotbar kak!”

“Ganteng banget kak, keren banget kamu. Fotbar yuk!”

“IG kamu namanya apa? Mutualan dong!”

“Mau kenalan?”

“Tuker nomer boleh kak?”

“Hai ganteng, kenalan yuk.”

Dan deretan pertanyaan lainnya. Eunseok tidak keberatan, dan meladeni mereka satu persatu sembari menebar senyumnya yang mempesona.

Lalu ketika Sungchan hendak pergi ke arah Eunseok, gerombolan yang tadi mengelilingi si batu mulai terpisah menjadi dua dan mengelilingi Sungchan.

“Kalo ini temennya kakak yang tadi kan? Kenalan yuk!”

“Hai kak, mau mutualan?”

“Mau fotbar boleh kak?”

Sungchan yang dihadapin sama berbagai modelan cewek itu langsung gelagapan.

“Eh, eh. Sorry banget ya, bisa minggir? Gue udah ada pacar.”

Sontak terdengar berbagai lenguhan panjang dari gerombolan cewek-cewek itu. Sungchan cuma memberikan senyum simpul dan akhirnya melangkah ke arah Eunseok yang masih meladeni beberapa cewek yang minta mutualan bareng dia.

“Lanjut?”

Eunseok melirik sekilas ke arah Sungchan, kemudian menggeleng.

“Bentar.” jawabnya.

Setelah Sungchan melihat beberapa cewek yang tersisa pergi, Eunseok menghampirinya.

Secret of Song   |   SeokBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang