BAB 10 - Sungchan's Problem

1.5K 132 26
                                    

***

.

.

.

“Hah?”

“Barusan kakak ngomong apa? Aduh maaf banget kak, playlist nya tiba-tiba keputer jadi nggak kedengeran.”

Telapak tangan Eunseok yang semula menutupi bibir Wonbin kini sudah berpindah, di depan Eunseok sudah terpampang raut penasaran Wonbin yang menatap Eunseok menanti jawaban.

Gak lama, Eunseok ngerasa kalau sekarang mukanya udah kelewat merah. Coba dia inget kembali apa yang barusan dia bilang tadi. Bersatu? Bersatu?! Anjir Eunseok kesambet apa sih?!

Jujur, kalimat itu yang spontan terpikirkan di dalam otak Eunseok. Dan untung aja, Wonbin masih make earphone di telinganya, dan lebih untung lagi, playlistnya Wonbin yang tiba-tiba keputer di timing yang pas. Kalau nggak, Eunseok harus menahan malu karena ucapannya yang, yang ... yang memalukan itu.

“Kak?”

Suara lembut itu membubarkan lamunan Eunseok. Si batu langsung gelagapan, tapi sebentar doang karena dia langsung bersikap cool lagi.

“Ah itu, kelas lo. Udah ada niatan mau kolaborasi sama kelas duabelas mana?” dalihnya.

Gak bohong si, emang pas ngeliat Wonbin dance tadi Eunseok udah kepikiran mau ngajak kolaborasi sama kelasnya Wonbin, tapi entah kenapa pas dia mau bilang ke Wonbin malah kalimat lain yang terucap.

Wonbin tampak berfikir, poni rambutnya yang lumayan panjang ia selipkan pada telinga. Dan semua tindakannya itu merebut atensi Eunseok. Manis banget dia cok!

“Emm, kita masih mikir-mikir Kak, masih bingung mau ngajak kelas mana aja, kenapa?”

Si batu menggelengkan kepala, “berarti kelas lo juga belum kolaborasi sama kelas sepuluh?” 

Sebuah gelengan Eunseok dapatkan.

Bagus.

“Mau sama kelas gue aja? Kelas gue udah kolab sama kelasnya Seunghan, tinggal nyari kelas sebelas. Lo mau gak?”

Wonbin menatap Eunseok dengan kedua alis yang terangkat, “Seunghan?”

Si pangeran batu mengangguk, kemudian kembali menatap Wonbin menunggu jawaban.

“Gak tau itu kak, aku coba nanya dulu ke temen temen kelas. Nanti malam aku chat, gimana?”

Ahh,, iya. Harus ambil keputusan bersama dulu kan.

“Oke, gue tunggu nanti malem.”

Any road, ini punya lo?” Eunseok mengangkat tas laptop itu ke hadapan Wonbin. Lantas si manis mengangguk cepat.

“Iya, ini punyaku. Kenapa bisa ada di kakak?”

Bisa Wonbin lihat kalau Eunseok menjawabnya dengan angkatan bahu.

Dunno, Seunghan yang ngasih itu ke gue. Dia bilang lagi buru-buru.”

Wonbin menggumamkan 'oh' panjang. Ada sedikit rasa kecewa di dalam hatinya, ini semua karena Seunghan lagi ternyata.

“Kenapa? Laptop lo itu asalnya ketinggalan kan? Teledor banget sih, haha.”

Si manis langsung cemberut waktu dikatain teledor sama Eunseok. Iya, dia emang teledor banget. Kemarin kemarin tugas yang ketinggalan, sekarang laptop. Dan kedua barang itu, Seunghan yang menemukannya nya. Tapi yang mengantarkannya ke Wonbin itu Eunseok. Wonbin gatau ini cuma akal-akalan Seunghan doang atau emang setiap kali kejadian gini pasti ada Eunseok. Karena Wonbin yang teledor juga bikin Eunseok bisa melihat banyak sisi lain dari Wonbin. Entah itu Wonbin yang dibasahi air mata atau Wonbin yang dibasahi keringat karena menari.

Secret of Song   |   SeokBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang