***
.
.
.
"Kita gak sedang berperang."
Kata-kata itu terucap di tengah pembelajaran yang tengah berlangsung.
"Karena lo pemenangnya. Itu jelas, apa lagi selain sapaan yang cowok itu lakuin ke Wonbin?"
Eunseok menggelengkan kepalanya, "Gak ada."
"Tapi yang pasti. Dia punya niatan ke Wonbin." jelas Eunseok.
Sungchan langsung menjentikkan kedua jarinya. Benar kan asumsinya. Shohei pasti memiliki niat apa-apa ke Wonbin. Itu sudah jelas. Sebagai sesama pria, mereka akan saling mengerti. Dan di sinilah.
"Istirahat nanti lu ke kelasnya atau gimana?"
Cowok itu kembali menggeleng, "Lo liat aja tugas kita bejibun. Bentar lagi Ujian. Wonbin yang kesini, kaya kemarin."
"Ntar si Shohei itu ngerdusin dia di tengah jalan, gimana?"
"Udah gue suruh Jisung buat anter, kalem. Shohei gak bisa berbuat apa-apa selagi ada gue."
Sungchan mengangguk-angguk dan memberikan jempolnya pada Eunseok.
Dalam pandangan Eunseok, cowok itu sudah berubah banyak sejak bertemu Wonbin. Dia lebih perasa, lebih peduli, dia jadi punya prioritas, dan punya alasan hidup yang lebih jelas. Wonbin merubah banyak dalam kehidupan Eunseok. Dan itu membuat Sungchan memandangnya takjub, seperti; Wah, sejauh apalagi Wonbin akan membawa perubahan dalam hidup Eunseok. Dia belum bisa membayangkannya.
Tepat ketika Sungchan akan membalas perkataan Eunseok. Sebuah suara yang menginterupsi mereka membuat keduanya diam tak bergeming.
"Sungchan, Eunseok. Kalian mau diam di dalam kelas atau di tengah lapangan?"
Guru biologi mereka nampaknya terganggu dengan suara bising dari bangku belakang.
***
Wonbin membereskan buku yang ada di atas meja. Bel sudah berbunyi dan waktunya untuk pergi ke kelas Si Pacar. Sebelum dirinya bangkit dari duduk. Seorang pemuda tinggi terlebih dahulu berdiri di sampingnya, membuat Wonbin mendongak.
"Kenapa, Ji?"
Jisung menaikkan kedua alisnya, "Gue anter ke kelasnya Bang Seok."
Ucapan Jisung membuat Wonbin teringat dengan perkataan Eunseok.
"Disuruh Kak Eunseok ya?" tebaknya, namun cowok itu menggeleng.
"Inisiatif." katanya.
Wonbin memicing tidak percaya, kemudian tertawa kecil. Biarlah, pikirnya.
"Bin, gue mau nanya."
Si manis yang kala itu baru saja berdiri dan hendak melangkahkan kaki jadi terhenti. Kemudian menengok ke arah Jisung.
"Apa?"
Jisung kedapatan tengah menggigit bibir bawahnya, tampak seperti cowok itu tidak yakin untuk mengutarakan perkataan yang akan ia keluarkan. Membuat Wonbin kembali bertanya.
"Kenapa Jisung?"
Dan akhirnya Jisung mengatakannya, setelah dia meringis sebentar.
"Menurut lo, Chenle suka apa?"
Wonbin terdiam sebentar. Tidak ada angin tidak ada hujan, Jisung tiba-tiba bertanya apa yang disukai Chenle, teman sekelas Eunseok yang sangat tidak Wonbin sangka akan menjadi pertanyaan yang sulit untuk Jisung ucapkan. Membuatnya bertanya-tanya dalam hati, menghadirkan banyak spekulasi tak diundang yang hinggap dalam kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Song | SeokBin
FanfictionWanita mana yang tidak akan tergila-gila begitu nama Song Eunsok dikumandangkan? Silver Stone adalah julukan yang resmi ditujukan pada Song Eunsok, sang buaya kelas kakap dari kelas 3-3. Tapi di balik semua tingkah lakunya yang kerap kali menggoda...