SPESIAL NEW YEAR V-2

765 62 14
                                    

Swastamita di Cakrawala


***

.

.

.




Untuk adikku, Muffin.

Sepenuhnya aku sadar, bahwa kamu adalah definisi manusia bodoh yang sesungguhnya. Tanpa malu merebut seorang lelaki berstatus tunangan, meredupkan tiap-tiap pondasi mimpi yang aku bangun. Kamu membawa dirimu sendiri ke palung kegelapan paling dalam untuk masa depanmu. Tanpa sadar meruntuhkan kehidupan kakakmu.

Aku membencimu, tapi aku lebih benci pada diriku sendiri yang masih menyimpan setitik kasih sayang untukmu.

Kakakmu, Bbina.
1 Januari 2024



***



Layu sudah kuncup anyelir kuning di sudut rumah. Lantaran sinar dari energi kebahagiaan dan keceriaan kian redup, tergantikan oleh atmosfir tegang dan dingin yang siap kapan saja meraba kulit penghuni rumah membawanya ke kedinginan tak berujung, di akhir bulan Desember.

Ruang tamu, tempat yang selayaknya hidup diselingi tawa oleh anggota keluarga kini tampak sebaliknya. Bola lampu remang tak sepenuhnya mengantar cahaya ke sudut ruangan, hujan lebat di luar sana menambah kegelapan yang makin lama makin mencekik tiga orang bernuansa suram, menanti waktu untuk kembali berargumen, melayangkan sumpah serapah dan meninggikan nada bicara, mencari tahu benar dan salah, mencoba untuk menemukan jalan keluar dari masalah.

Tiga buah testpack, beberapa lembar poto ultrasonografi yang tersaji tepat di atas meja menjadi inti permasalahannya.

Air mata sepenuhnya mengalir di permukaan wajah indah seorang gadis rupawan Park Minji. Tangisnya parau menandakan berapa pedihnya luka yang tergores, jelas sekali sebuah kehidupan mulai tumbuh dalam perut gadis cantik itu di usianya yang baru menginjak delapan belas tahun. Kehamilan Park Minji tentu menjadi pukulan besar bagi kakaknya, kakak yang selama sepuluh tahun merawat Minji seorang diri, berbekal uang warisan dan kelihaian dalam melakukan apapun. Park Wonbin, sangat terpukul. Sampai rasanya, waktu tepat berhenti di saat itu juga, mengizinkan malaikat untuk datang dan kemudian mencabut nyawanya sampai sepenuhnya terpisah dari raga. Kabar ini, bagi Wonbin tidak lebih dari sebuah goncangan besar yang merusak tatanan masa depan keluarga mereka.

Minji mengandung anak dari tunangannya, Song Eunseok.

Menjalin hubungan kekasih selama dua tahun, dan baru bertunangan bulan lalu. Wonbin amat sangat tidak akan menyangka bahwa Song Eunseok berani berselingkuh dengan adiknya sendiri, janin kecil yang ada di rahim Minji menjadi bukti kuatnya. Tak cukup bagi Wonbin jika ingin meluapkan emosi yang sekarang ia tahan, atau menangis sejadinya di hadapan mereka berdua. Hatinya sakit, rasanya seperti ribuan panah menancap di sana. Seperti disayat oleh ribuan pisau paling tajam, hatinya hancur, remuk. Begitu sakit sampai Wonbin mati rasa. Mereka berdua, keluarga Wonbin, satu-satunya orang yang dimiliki Wonbin, membelot dan mengkhianatinya sendiri. Oh, bahkan jika mati adalah sebuah pilihan, dia ingin mati sekarang juga. Melihat Minji yang tak kunjung menghentikan tangisnya dan Eunseok yang menenangkannya.

“Ini yang kamu mau, Minji?” Suaranya berembus parau.

Wonbin sadar, nafasnya tercekat. Terlalu shock membuatnya menarik nafas dalam, menatap lekat adiknya dengan pandangan yang kacau.

Secret of Song   |   SeokBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang