SPESIAL NEW YEAR V-1

1K 83 19
                                    



Pengakuan Hangat Song Eunseok



***

.

.

.












Seandainya saja rembulan memiliki wajah, pastinya ia tengah tersenyum ria. Menyambut sinar jutaan bintang di angkasa lepas yang jatuh ke permukaan penuh cekung nya. Memperhatikan tiap-tiap insan dari bentala tersapu oleh indah pantulan sinarnya.

Euforia tengah menyambut hati berladang bunga milik seorang pemuda serupa keindahan Dewi Artemis yang elok di muka bulan. Rona manis kemerahan menjalar di sekitar pipinya sampai ke area daun telinga. Dua tangan yang bertaut hangat menjadikan alasan si pemuda merasakan getaran listrik menyentuh tali nadi, atau degupan jantung tak beraturan yang memalukan.

Park Wonbin, pemuda cantik ini dengan sukarela menyerahkan keindahan jari-jari lentiknya untuk dibawa pada genggaman hangat Song Eunseok. Sapuan lembut tangan besar penuh veins itu seolah menyalurkan ratusan volt listrik yang mana membuat Wonbin lemas. Song Eunseok, kakak kelas yang terkenal dengan hati dingin dan wajah tanpa perasaan yang bahkan sangat sulit untuk membuatnya sekedar mengatakan satu atau dua buah kalimat, tiga puluh dua menit yang lalu mengirimkannya sebuah pesan lewat aplikasi chatting, meminta waktunya untuk ia habiskan menyaksikan acara kembang api di Sungai Han.

Siapa yang akan menyangka, bahwa pria yang sangat Wonbin idamkan dari tahun pertamanya memasuki sekolah menengah kini berjalan beriringan tepat di sampingnya, tak tanggung-tanggung juga menggenggam tangan kecilnya. Wonbin berani bertaruh pada malaikat bahwa ini bukanlah mimpi, bukan sekedar khayalan yang ia karang sesaat setelah beranjak ke tempat tidur. Ini adalah nyata, kenyataan yang sangat dinantikan si cantik. Semua orang yang melewati mereka pastinya langsung menangkap bahwa kedua insan ini adalah sepasang kekasih, yang nyatanya mereka untuk sekedar saling bertukar sapa di lingkungan sekolah pun tidak. Menjadi sebuah tanda tanya besar tatkala Eunseok mengajaknya menonton kembang api, berdua.

"Sepi ya."

Tone suara berat namun merdu itu merambat masuk ke gendang telinga si cantik, membuatnya dengan lihai menengok hanya untuk melihat pemandangan indah rupa elok Song Eunseok tepat mengamati wajahnya.

"Perkiraan ku akan ada beberapa pedagang di sekitar sini, ternyata tidak sama sekali."

Manik kembar sehitam boba milik Eunseok bergulir, tampaknya tahu bahwa afeksi nya membuat si cantik menahan nafas, gemas.

"Maaf, kamu ingin makan sesuatu?"

Sebuah pertanyaan sederhana yang sukses membuat Wonbin kembali menahan nafasnya untuk beberapa detik. Kenyataannya di sini, Song Eunseok yang bahkan sulit mengatakan satu buah kalimat ataupun memulai sebuah pembicaraan kini tepat berbicara lebih dari satu kalimat pada nya. Mungkin jika itu Sungchan, atau Seunghan. Mereka akan langsung menjadikan Eunseok sebagai bahan bulan-bulanan. Beruntung, keadaan sekitar tampak sepi, sedikitnya mungkin ada delapan pasangan di sepanjang sungai, tidak termasuk mereka karena mereka bukan pasangan.

Si cantik mengedarkan pandangannya, memang sepi. Dan itu membuat batinnya heran, sewajarnya di malam pergantian tahun ini sungai Han menjadi ramai oleh pengunjung. Nyatanya pun tidak. Apa ini sebuah kebetulan atau memang kesengajaan agar mereka bisa menikmati waktu berdua setidaknya dengan nyaman?

Secret of Song   |   SeokBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang