BAB 08 - Perhaps I'm Falin'

1.5K 146 5
                                    

***

.

.

.

“Kakak tau darimana di sini ada bazar?”

“Setiap hari memang ada basar di sini. Emang lo nggak pernah kesini?”

Sebuah gelengan Wonbin berikan untuk Eunseok, sekarang di tangannya udah ada aneka jajan yang akan dia makan. Corndog, takoyaki, es kepal, sampe susah dia megangnya.

“Biasanya kalau mantai aku nggak kesini, dan juga tempatnya jauh.”

“Oh ya? Lo kalau mantai sama siapa?” pertanyaan lagi dari Eunseok.

“Sama ayah, kadang sama ibu. Dan pantainya selalu yang di sana.”

Eunseok ngangguk-ngangguk paham, dia melihat corn dog yang ada di tangan Wonbin, cowok manis itu lagi sibuk dengan takoyaki nya. Lama-lama Eunseok ngiler liat makanan itu.

“Itu corn dog, mau lo makan?”

Wonbin yang sedang mengunyah menengok ke arah Eunseok, lalu mengangguk.

“Emm, kalo dibeli berarti mau dimakan.”

“Nanti bagi ke gue sedikit ya.”

Wonbin mengerutkan dahinya bingung, Eunseok, minta corn dog nya?

“Kan kakak bisa beli.”

Bisa Wonbin liat bahwa Eunseok menggeleng sekarang, “gue mau nyobain punya lo aja.”

Perkataan Eunseok membuat si manis berhenti dari jalannya, itu bikin si batu ikut berhenti di samping Wonbin, cowok itu natap Wonbin bertanya.

“Kenapa?”

Si manis menggelengkan kepalanya, “Nggak. Aku mau buang sampah dulu.”

Setelahnya Wonbin langsung berlari ke tempat sampah terdekat, Eunseok cuma ngeliatin segala gerak-gerik cowok itu, kemudian kepalanya dia arahkan untuk menelusuri tempat yang ramai orang ini. Daripada disebut bazar, Eunseok pikir ini lebih mirip pasar malem. Selain makanan, banyak yang jual aksesoris, semacam gelang, kalung, anting, atau pakaian, dan ada cenderamata yang kebanyakan terbuat dari benda laut, semacam kerang, karang, dan lainnya.

Pandangan Eunseok berhenti waktu dia lihat ada satu stand yang menarik perhatiannya, bersamaan dengan Wonbin yang sudah kembali di sampingnya. Tanpa ragu Eunseok membawa Wonbin ke arah stand itu. Wonbin yang baru sampai tiba tiba ditarik begitu cuma bisa ngikut dalam bingung. Apalagi waktu Eunseok bawa dia ke sebuah stand yang isinya banyak kacamata.

“Apa ini?”

“Lo liatnya apaan?”

Wonbin ber-hmph kecil. Lama kelamaan ngobrol sama Eunseok itu nyebelin.

“Kakak mau beli kacamata?” tanya si manis.

Dia sekarang mengambil satu kacamata dengan frame hitam yang menurut dia bagus, iseng iseng Wonbin arahin kacamata itu ke wajah Eunseok di sampingnya. Cocok juga.

Secret of Song   |   SeokBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang