Bagian 3

219 39 4
                                    

Mina masih tak bisa fokus pada pekerjaannya. Beberapa kali ia melakukan kesalahan kecil yang tak seharusnya terjadi. Ini semua gara-gara wajah itu. Wajah yang membuat hidupnya jungkir balik dan sempat tak tentu arah.

"Mereka setuju untuk melakukan evaluasi ulang"ucap jihyo, meneliti dokumen di atas meja kerja Mina.

"Oh, mengenai produk terbaru nanti tim produksi masih bingung mencari talent yang sesuai dengan image produk"sambung wanita bermarga park itu.

Jihyo menengadahkan kepalanya demi menatap Mina yang terus bungkam, meski ia mengajaknya bicara tapi tak ada reaksi yang didapatkan.

"Aku akan mencoba mencasting para selebriti muda yang saat ini tengah naik daun"nada suara Jihyo sedikit meninggi.

Mina terperanjat, kelopak matanya mengerjap berulang kali.

"Aku serahkan semuanya kepadamu"

Jihyo menyipitkan pandangannya sebelum mengangguk setuju.

"Oke"

"Jihyo-yah, Mari makan siang bersama"ajak Mina. Saat ini suasana hatinya sedang memburuk. Memiliki seorang teman yang bisa diajak berkeluh kesah tentu sangat ia butuhkan.

"Maaf. Mina-chan aku tidak bisa. Aku sudah berjanji untuk makan siang dengan seseorang"ungkap Jihyo

Mina terkekeh sesaat.

"Aku tidak pernah melihatmu seserius ini nona park"oloknya. Setau dia. Jihyo tipe wanita konservatif yang tak tertarik pada sebuah hubungan.

"Aku tidak ingin selamanya hidup menyendiri"jelas jihyo sedikit emosi. Tak ada lagi nada sopan di dalamnya.

"Sendiri itu pilihan"

"Berkeluarga dan memiliki keturunan itu juga sebuah pilihan"

"Kau benar, tapi bagaimana setelah memilih dan memantapkan hati. Ternyata sosok itu bukanlah yang terbaik untuk kita"

"Singkat saja, dia bukan jodohmu. Yang harus kau lakukan hanya mencari yang baru"

"Tidak semudah yang kau katakan nona park"

Jihyo mendengus dan segera bangkit dari duduknya. Berbicara dengan Mina membuatnya kesal.

"Ya sudah. Aku pergi dulu."

Wanita bermarga Myoui itu hanya mengangguk kecil.

"Oh. Satu lagi jangan lupa menghadiri pesta malam nanti. Mungkin saja kau akan menemukan jodoh dunia akhiratmu disana"tutur jihyo sebelum ia melangkah ke luar dari ruang kerja Mina.

Mina tertawa mendengarnya.

Lagi-lagi yang diungkit jodoh.

*

*

*

*

*

Mina berlalu memasuki unit apartemennya. Terlalu asyik mengobrol di telepon, sampai tak menyadari jika pintu apartemennya tak tertutup dengan rapat.

"Bami, berhenti. Kau salah masuk rumah"pekik Jimin seraya mengejar anjing peliharaannya agar tak salah masuk. Tapi naas. Anjing itu malah tak mengindahkan panggilan majikannya, terus berlari memasuki unit milik Mina.

Jimin bingung bagaimana caranya mengambil hewan peliharaan nakalnya itu.

Berkali-kali ia menghela napas panjang.

"Kau selalu membuatku dalam masalah" dengus gadis tersebut.

Dengan keberanian penuh, ia mencoba membuka pintu yang sudah terbuka, sedikit lebih lebar.

Something In The Rain (Jeongmi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang