Jeongyeon meremas helaian kertas putih yang tergenggam di tangannya. Raut wajahnya berubah panik sekaligus cemas.
"Apa-apaan semua ini"hardiknya pada sang bawahan.
Jeongyeon bukanlah seseorang yang mudah marah. Ia begitu menjaga emosi serta intonasi suaranya pada orang-orang yang bekerja buatnya.
Tapi tidak untuk saat ini. Amarahnya begitu sulit ia kendalikan.
"Tim pengawas mendapatkan bukti jika selama ini kita menghindari membayar pajak"jelas sang sekretaris pribadi yang sudah lama melayaninya.
"Bukankah aku selalu mengingatkanmu untuk membayar tagihan pajak tepat waktu"sentak jeongyeon.
"Maaf tuan, sepertinya ada seseorang yang bermain di belakang kita"
Jeongyeon bergerak gusar, mondar mandir seraya mencengkram rambutnya frustasi.
"Lalu?"
"Mereka masih mengumpulkan bukti. Dan kemungkinan tuan terseret dalam kasus ini"
Sebagai mantan CEO, tentunya ia kan terbawa dalam masalah ini.
Sialan.
Ia akan dituduh memanipulasi pajak perusahaannya.
"Jadi, mereka akan memenjarakan ku?"
"Kemungkinan"ucap sang bawahan, merasa iba sekaligus tak enak hati.
"Kau boleh pergi"suruhnya.
ARRRGHH..bajingan.
Jeongyeon tak habis pikir, mengapa masalah bertubi-tubi datang menimpanya.
Tak..tak..tak..
"Sepertinya kau tengah menghadapi masalah yang besar"
Mina datang dengan wajah arogan dan senyum congkak yang seolah mengejeknya.
"Apa lagi yang kau lakukan disini?"
Lagi-lagi Mina datang saat ia dihadapkan pada banyak masalah. Seolah semua itu memang direkayasa untuk menjatuhkannya.
Myoui Mina.
Jeongyeon tahu, siapa orang dibalik semua ini.
"Menertawai mu"balas Mina sembari menyeringai angkuh.
"Berhenti menggangguku Mina."dengus jeongyeon.
"Tsk Aku bisa membantumu "Mina berlalu mendekati jeongyeon lalu berhenti tepat di dekat lelaki tersebut.
"Namun dengan satu syarat"tambahnya.
Jeongyeon menggeleng, harga dirinya sudah hancur diinjak-injak oleh Mina
"Haruskah aku membunuh diriku sendiri di depanmu agar kau puas"bentak jeongyeon. Tolonglah, lelaki itu butuh ketenangan sebentar saja tapi Mina seolah tak paham dan makin senang mengusiknya.
"Kematian itu terlalu berharga untuk orang sepertimu jeongyeon"ucap Mina tak kalah sinis.
"Aku bisa menangani masalahku sendiri tanpa bantuan darimu"tegas jeongyeon.
Mina tertawa meremehkannya.
"Kalau begitu, bersemangat lah mendekam dalam penjara"olok Mina sebelum wanita itu pergi meninggalkannya seorang diri.
*
*
*
*
"Kau belakangan ini jarang berada di kantor. Kemana saja"cecar jihyo yang beberapa kali kehilangan Mina saat ada klien mereka yang ingin bertemu.
Mina dan jihyo tengah sibuk mencasting beberapa talent yang akan menjadi model produk terbaru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Rain (Jeongmi)
FanficSetelah belasan tahun berlalu, jeongyeon dan Mina dipertemukan kembali dalam situasi berbeda namun dalam rasa yang masih sama.