Dengan hati yang berbunga-bunga, Jimin melangkah yakin memasuki mansion megah milik keluarga Myoui. Hatinya gugup sekaligus tak sabar untuk bertemu dengan ibunya.
Ini pertama kalinya Jimin masuk ke dalam sebuah hunian yang begitu mewah. Tak heran jika gadis itu nampak terpukau dengan segala interior yang ada disana.
"Unnie. Apakah benar, aku akan bertemu dengan ibuku disini?"tanya Jimin senang, ia sungguh mengharapkan hal itu terjadi.
Yuna hanya tersenyum tipis, dia sendiri tak tahu karena Momo tidak memberikan penjelasan apapun padanya.
"Mungkin saja"jawabnya, memimpin jalan menuju dapur dimana Momo telah menanti keduanya dengan beberapa makanan yang spesial ia buat untuk Jimin.
"Hay, selamat datang di rumahmu"sapa Momo pada Jimin.
Jimin membalas senyuman Momo dengan begitu lebar.
"Iya bibi"kali ini Jimin tak lagi canggung memanggil Momo dengan sebutan bibi.
"Ayo makan siang dulu."ajak sang wanita dewasa seraya meletakkan piring dan nasi ke hadapan dua orang gadis itu.
Untuk saat ini rumah keluarga myoui aman dari jangkauan Akira. Pria tua itu tengah berlibur ke jepang bersama sang istri. Jadi, Momo tentu leluasa menyuruh Jimin untuk datang mengunjungi mansion mereka.
"Aku belum mengabari appa"cetus Jimin. Agak khawatir, takut bila jeongyeon marah padanya karena tidak mengabari.
"Tenang lah. Bibi sudah mengirimkan pesan padanya"
Jimin mengangguk lalu mulai meraih beberapa lauk pauk yang terhidang kemudian menikmatinya dengan tenang.
Momo tersenyum menyaksikan pemandangan hangat di depannya.
"Kau tumbuh dengan sehat jiminnie"ucapnya, meletakkan sepotong ayam gorong ke atas piring Jimin dan Yuna.
"Ayo habiskan makanan kalian"
"Nde omma / nde bibi"
Beberapa menit berselang, keduanya telah menyelesaikan makan siang mereka.
Yuna dan Jimin memilih untuk bersantai di tepi kolam renang outdoor yang tak jauh dari kawasan dapur.
"Ini untukmu"
Jimin mendongak, lalu mendapati Momo yang berdiri didekatnya seraya mengulurkan segelas jus jeruk segar ke arahnya.
"Terima kasih bibi"serunya, menerima pemberian momo sembari menunduk sopan.
"Nde"
"Bibi, bisakah aku bertemu dengan ibuku sekarang?"
Mendengar permintaan Jimin, momo hanya mampu tersenyum tipis.
"Kau terlihat begitu bersemangat untuk bertemu dengannya. Bukankah seharusnya kau membencinya karena meninggalkanmu?"tanya Momo. Wanita itu ingin tahu apa yang Jimin rasakan tentang Mina.
"Jika aku membencinya, aku tidak akan seantusias ini bibi. Aku merindukannya. Appa bilang. Omma tidak jahat, ia meninggalkan kami karena harus bersekolah ke luar negeri, meski aku tidak yakin. Mungkin akan aku tanyakan saat kami bertemu nanti. Jadi bisakah kau mengabarinya jika aku ingin bertemu. Katakan padanya aku tidak akan marah."
Momo merasa terharu atas ucapan yang terlalu polos dari Jimin. Gadis ini benar-benar dibesarkan dengan baik oleh jeongyeon.
"Aku rasa kau sudah bertemu dengannya"sahut Momo.
"Hn?" Jimin memandangi momo bingung.
"Omma, appa mencarimu"sebut Yuna yang datang dari arah kamar.
"Baiklah. Nikmati minumanmu. Bibi tinggal sebentar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Rain (Jeongmi)
ФанфикSetelah belasan tahun berlalu, jeongyeon dan Mina dipertemukan kembali dalam situasi berbeda namun dalam rasa yang masih sama.