Sunshine

3.7K 194 2
                                    

Mama berdecak kesal, dan mengomel ke sekian kali. Menyindirku sambil melewatiku yang masih fokus dengan pekerjaan dadakanku.

Sungguh ini diluar kendaliku!

Mr. Alan meneleponku pagi-pagi. Saat sudah kukosongkan seluruh jadwalku satu minggu ke depan. Padahal sudah jauh-jauh hari kuselesaikan semua pekerjaan demi mengambil cuti pertamaku selama 2 tahun bekerja.

Aku sedang berada di rumah. Sebenernya aku datang untuk menikmati waktuku dengan keluarga.

Family time!
Terutama dengan Mama!

Bayangkan lima tahun aku tidak pulang ke rumah ini. Mama memang tak pernah absen mendatangiku sebulan sekali. Atau paling lama tiga bulan sekali. Tapi baru kali ini aku pulang ke rumahku setelah sekian lama.

Tentu saja!
Bukan hanya Mama yang rindu denganku. Aku sangat sangat merindukan Mama. Merindukan Papa. Merindukan wangi kamarku!

Bahkan sudah kubuat list kegiatan apa saja yang akan kulakukan bersama Mama!

Masak bersama!
Shooping!
Pergi liburan!
Dan semuanya....
Kandas!
Sial benar hariku!

Tepat saat sambutan Mama di pintu rumah dengan segala kehebohannya. Sebuah telepon berdering. Kuurai pelukan Mama dan terpaksa menerima panggilan Mr. Alan CEO perusahan yang ada di Ausi.

Dia memintaku untuk menghandle salah satu proyek perusahaan cabang yang ada dijakarta.

Mendadak!

Dari semua nama orang yang dia kenal, kenapa harus aku? Di hari pertama cutiku!

Seandainya tidak ingat bahwa aku tidak lebih hanyalah budak korporat, si kacung kampret. Sudah kumaki-maki laki-laki bule seusia Papa itu. Meskipun Opahku memiliki saham di perusahaan itu, tak memudahkanku untuk menjilat atasan disana.

Aku meratapi nasib hari liburku yang kandas. Sambil mempelajari satu persatu email yang masuk dari Mr. Alan. Sebenarnya aku benci bekerja di kantor cabang. Bertemu dan bersosialisasi dengan karyawan secara langsung. Itulah mengapa aku selama ini menghindari WFO (Work from Office) dan memilih bekerja secara WFH (Work from Home) . Aku tidak terlalu banyak bertatap muka secara langsung dengan orang-orang.

Namun lelaki sesusia papa itu terlalu menuntut. Dengan iming-iming naik pangkat, atau perpanjangan liburanku, aku akhirnya mengiyakan. Keputusan kerjasama dalam proyek pembangunan hotel di IKN dengan tujuan tak main-main ini harus kuselesaikan hari ini juga. Juga laporan nama-nama perusahaan yang layak untuk bekerjasama. Kuhubungi Papa, tentu saja atas masukan dari Papa, akhirnya aku bisa mengambil lima perusahaan yang akan kuajak bekerjasama.

"Udahlah... Sana kawin sama uang. Lupain orang tua! Ngapain kalau cuma mau kencan sama laptop, ga usah pulang ke rumah Mama!" Omel Mama kesekian kali.

Aku menghela napas berat, saat e-mail terakhir mendarat kepada empunya, sekaligus mendengar omelan Mama yang semakin menjadi-jadi. Kututup laptopku, berjalan menuju dapur, menatap punggung Mama yang sedang asyik memasak, meskipun masih dengan segala omelannya.

Langkahku memelan, kupeluk punggungnya. Perempuan itu berjengit.

"Ga usah sok-sokan ngerayu Mama, Ya!"
"Gak, kok. Ini cuma mau lihat orang masak sambil ngomel!"
"Oh jadi gitu, kalau Mama ga neror kamu, juga belum tentu mau pulang ke rumah!"

Aku mengeratkan pelukanku, masakan Mama menguar menggoda indra penciumanku. Rasanya rindu sekali ikut bergabung merusuh di dapur Mama. Ikut mencoba resep-resep baru. Menghias kue, memasak ikan dengan segala kehebohanku, dan mengotori dapur Mama yang dulu menjadi hobiku.

Ah... Rasanya sudah lama sekali bukan?
Kapan terakhir kali aku menyentuh dapur ini?
Atau adakah dapur lainnya yang kurindukan, selain dapur Mama?
Entahlah, aku tiba-tiba merasa lapar, menatap masakan Mama yang sudah di tata dengan apik di meja makan.
Sejalan dengan suara Mama yang menyadarkan lamunan panjangku.

"Kalau sudah selesai makan, jangan lupa bayar!" Godanya.

*****
Hai.. Hai.. Hai...
Apakah kita masih layak di sebut anak ikan?
Ah entahlah. Intinya untuk para penggemar salma dan Rony. Mari kita rayakan second Sal yang tinggal menghitung hari

Dan terima kasih buat semua yg masih setia streaming Mengapa-Rony dan Mentari-Salma.

Oh iya, aku pengen ngucapin terima kasih banyak buat yg selalu kasih suport lewat vote, komentar atau masukan ceritaku ke reading list kalian. Maafkan buat tulisanku yang blm rapi dan masih acak-acakan. Kalian boleh kasih masukan, saran, dan kritik yang membangun buatku.

Salam anak ikan 🥰

Season Of Blossom (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang