Deception!

2.9K 186 20
                                    

Aku masih mencintaimu, Salsa!

Sebuah ungkapan perasaan yang sama, dari orang yang sama. Entah mengapa seolah membawa lari ingatan Salsa kepada gugusan hari yang menjelma kenangan-kenangan. Dimana harapan pernah di agungkan. Juga mimpi-mimpi yang indah pernah dilangitkan.

Potongan-potongan ingatan itu membawanya pergi ke tempat paling manis yang pernah ia temukan.
Dulu Salsa pernah percaya. Bahwa jatuh cinta adalah perasaan yang sangat spesial. Seakan-akan setiap bangun pagi, dirinya sedang menerima sekotak hadiah berisi coklat. Semuanya terasa manis.

Ia masih ingat bagaimana lelaki itu mengungkapkan perasaannya kepadanya.

"I love you, Salsa Atzkiya"

Sebuah kalimat yang mampu membawanya pada hari-hari penuh derai tawa.

Ia mengingat bagaimana hari-harinya bertumbuh seperti musim semi. Tidak ada yang salah dengan perjodohan itu. Mereka saling menerima, mereka saling perhatian.

"Ma, Pa. Rony udah mutusin buat ke jenjang lebih sama Salsa." Ucap Rony meyakinkan kedua orang tua mereka.

Mata Salsa membulat, harapan yang ia langitkan seolah menjadi nyata. Rony meminangnya. Sepasang cincin terukir nama mereka. Rony memasangkan di jemari manis Salsa dengan penuh keyakinan. Membuat siapapun yang hadir melangitkan doa tanpa keraguan.

Salsa mengingat setiap detail kenangan itu dengan baik. Saat janji lelaki itu akan mempercepat pernikahan mereka setelah wisuda.

Ingatan itu seolah baru kemarin terjadi, saat mereka berdua di sibukkan dengan pemilihan gaun, pembuatan undangan dan segala perniknya. Seolah mimpi mereka begitu dekat dan nyata. Ah! Mimpi indah itu.

Bolehkah Salsa berharap lebih?

Namun, rupanya harapan serupa tangis yang teredam oleh angin malam. Semakin ia meyakininya, semakin menumbuhkan luka-luka yang menganga.

Hari yang penuh cinta itu menemui sebuah badai di musim baru. Jembatan panjang yang Salsa ukir dengan harapan besar nyatanya tak sekuat dugaannya. Runtuh lantas membuatnya jatuh.

Ingatannya kini berlari menuju episode paling suram dalam hidupnya dimana ia memergoki Rony merengkuh tubuh perempuan itu-perempuan yang sangat ia kenal pada hari kelulusannya.

"Gue ga akan nikahin, Salsa. Cuma kamu yang aku punya." Ucap Rony setegas ia meminangnya di hadapan keluarga mereka berdua. Sejalan dengan itu Salsa mengingat dengan baik bagaimana lelaki itu mengecup lembut kening perempuan itu.

Salsa memejamkan matanya, namun sialnya potongan scene lain muncul kepermukaan.
Ingatan yang membawanya berlari lebih jauh lagi, menenggelamkan dirinya lebih jauh pada kenangan kelam.

Hari dimana dengan bodohnya Salsa diam-diam mengikuti Andi malam itu.

"Gua ga pernah maksa Salsa buat suka sama gua, bodoh!"

Dia benar-benar mendengarnya. Sebuah kata yang membuat dadanya bergetar. Bagaimana mungkin seluruh perhatian yang diberikannya, seluruh perasaan cinta yang didapatkannya, seluruh janji yang ia yakini. Semua hanyalah palsu!

Entah bagaimana pada akhirnya tangis itu membawanya berlari menerabas gerimis, dia duduk meluruh di tepi jembatan, lalu dengan emosi yang tersisa ia melempar cincinya ke sungai. Memblokir semua kontak dan menghapus semua kenangan tentang Rony.

Terlalu banyak air mata yang tumpah mengisi hari-harinya. Dia berjuang sendiri dengan segala bentuk rasa sakit dan penyesalan. Ia harus melewati malam-malam hampa dan pagi hari yang tidak bernyawa.

Sebentuk cintanya yang naif, menjadikan Salsa tidak pernah benar-benar membagi sebab lukanya kepada keluarga ataupun kerabat. Agar orang-orang tidak melabeli Rony sebagai lelaki yang buruk.

Hanya saja, Salsa sekarang bukanlah Salsa yang dulu. Ia telah belajar dari segala kenaifannya di masa lalu.

Kini kenangan pahit yang menghujamnya membuatnya kembali menengadah, sambil tertawa sumbang. Mendengar kalimat pernyataan cinta dari Rony, membuat amarahnya menbuncah perlahan-lahan.

Lelaki dihadapannya rupanya belum berubah. Masih sama brengsek dan seenaknya mempermainkan perasaannya.

Lalu tanpa pikir panjang, Salsa mendaratkan sebuah pukulan tepat pada wajah dan hidung Rony.

Bughh...

Diikuti segala kekacauan di sekitar.

Suara pecahan cangkir kopi.

Suara deru napasnya.

Juga, Suara Rony yang meringis.

"Harusnya gue lakukan sedari lima tahun lalu. Brengsek!" Ucap Salsa berlalu meninggalkan Rony. Mengabaikan teriakan Mama dan Andi.

*****

Halo Hai....
Nih aku kasih satu lagi partnya hihihi

Masih kurang gak?
Kayaknya cukup lah ya hihihi

Kalau next part aku datangkan satu pemeran baru biar lebih seru alurnya, boleh ga ya hihihi

Semangat streaming Bunga Hati dan Mengapa

Yauuuuu

💙💙💙

Komen dong, biar lapakku agak hidup...
Aku aslinya orangnya rame, tapi emang lebih seru kalau ketemu langsung sih hihi

Selamat malam minggu buat para jomblo. Semoga saldonya 5M

Season Of Blossom (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang