Let's Wrap It Up!

2.6K 171 23
                                    

"You... Okay?" Tanya Andi, segera merengkuh tubuh Salsa yang bergetar di dalam mobilnya yang masih setia terparkir di area rumah sakit. Gadis itu tak menjawab, namun air mata yang sudah ia tahan sejak pertemuannya dengan Neta akhirnya jatuh tak terelakan.

Sebuah pesan yang dikirim Salsa ke ponsel Andi setengah jam yang lalu. Membuat panik lelaki 28 tahun itu. Ia buru-buru mendatangi alamat yang diterima melalui ponselnya.

Pikiran Andi penuh, mengingat kepergian Salsa dari pesta Alena tanpa pamit. Ditambah pertemuannya dengan Rony yang mengatakan bahwa Salsa meninggalkan area taman dalam kondisi perasaan yang kacau.

Salsa masih terisak dalam pelukan Andi. Lelaki itu membiarkan sepupunya mengeluarkan perasaan sesaknya. Salsa tak pernah seperti ini di hadapan Andi. Bahkan saat sehabis membatalkan pertunangannya dengan Rony lima tahun lalu, dia berusaha tampak legowo.

Namun, apa yang telah terjadi dengannya? Apalagi, Andi menemukan Salsa di pelataran rumah sakit.

Siapakah gerangan yang telah ia temui, hingga membuat Salsa terisak sesak.

"Tenangin diri loe dulu, Sal... Nangisnya jangan lama-lama ya... Takut sesek..." Ucap Andi sembari mengelus pundak gadis itu. Mencoba menenangkan.

Setengah jam yang lalu, setelah melewati pintu penyelesaian administrasi rumah sakit. Salsa berjalan terburu-buru dengan pikiran yang penuh, tak sengaja menabrak tubuh seorang pria. Lelaki itu menghentikan langkah Salsa.

"Mbak Salsa, kan?" Tanya lelaki itu, Salsa mengernyit. Bagaimana orang asing mengenali dirinya.

"Saya mantan suami Neta." Jawab lelaki itu mengenalkan diri. Salsa sebenernya sudah cukup muak mendengar pernyataan Neta, namun ditambah orang asing seolah mengenal kisah mereka berdua. Salsa hendak pergi, namun pergelangan tangannya di cekal oleh lelaki itu.

"Kita butuh bicara... Saya rasa kamu baru saja menemui perempuan itu, bukan? Apa yang sudah dia katakan sama kamu?" Cecar lelaki yang Salsa taksir seusia Om Hamas itu.

Salsa belum menjawab, ia tak yakin untuk berbagi dengan orang asing.

"Ikut saya... Ada banyak hal yang perlu saya konfirmasi..." Ucapnya lagi berusaha meyakinkan. Tanpa menjawab, Salsa akhirnya menyerah mengikuti langkah lelaki itu.

"Minum dulu..." Ucap lelaki itu, menyodorkan segelas teh hangat ke arah Salsa.

"Kita perlu bicara dalam perasaan yang tenang... Anda tidak perlu takut... Kita sama-sama korban, jadi saya tidak akan menyakitimu..." Ucapnya lagi meyakinkan Salsa yang masih berperang dengan pikirannya.

Lelaki itu lalu membuka ceritanya, bahwa ia mengenal Neta sejak setahun yang lalu. Lalu dengan segala kelicikannya, Neta menjebak lelaki itu, dan seolah membuatnya hamil.

Namun, satu bulan setelah pernikahannya. Satu demi satu kebenaran terbuka. Anak yang dikandung Neta, bukanlah darah daging lelaki itu.

Sayangnya, mantan suami Neta yang sudah terlanjur berusaha mengorek informasi mengenai Neta. Malah terjebak pada kisah masalalu perempuan itu.

Bahwa rupanya ada sepasang kekasih, yang harus terpisah oleh rencana licik Neta. Yaitu Rony dan Salsa.

"Apakah Neta mengatakan padamu tentang dia mengancam akan mengatakan kepada keluarga Rony, jika Rony tak memilihnya?"

"Maksudnya?" Salsa sudah tidak dapat berpikir jernih. Pikirannya berkecamuk, terlalu mengejutkan fakta-fakta yang ia temui hari ini.

"Ck. Sepertinya dia tidak tuntas bercerita padamu. Setelah kematian ayahnya, Neta membayar seorang psikiater untuk meneror Rony kala itu. Dengan hasil konseling palsu, dokter mengatakan bahwa usia Neta tak akan lama. Juga, berbekal surat-surat keterangan palsu itu.... Huft... Dia mengancam keluarga Rony untuk bertanggungjawab atas sakit yang di derita Neta... Perempuan itu terlalu licik!" Terang lelaki dihadapan Salsa.

Season Of Blossom (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang