Heather

2.4K 155 0
                                    

Hari sudah senja, tampak matahari layu, sinarnya terperangkap di antara mega-mega. Menggiring warna hari menghitam kala perlahan-lahan matahari tenggelam.

Sebuah syair lagu dari Conan Grey mengalun lembut dari ponsel Rony, menambah efek galau lelaki itu.

I still remember the third of December, me in your sweater
You said it looked better on me than it did you
Only if you knew how much I liked you
But I watch your eyes as she

Walks by
What a sight for sore eyes
Brighter than the blue sky
She's got you mesmerized while I die

Satu jam yang lalu kepulangan Salsa kembali tertangkap mata Rony. Tidak ada perpisahan romantis antara Salsa dengan lelaki yang tadi menjemputnya, namun entah mengapa tetap saja berhasil melahirkan pikiran-pikiran riuh di kepala Rony.

Rony baru saja menyelesaikan kegiatan bebersih diri, setelah selang infus terlepas darinya setengah jam yang lalu.

Kini, Rony membawa langkah kakinya menuruni anak tangga. Kala tubuhnya menangkap Salsa yang sedang asyik bersenda gurau dengan Bi Surti di dapur Oma. Sepertinya gadis itu sedang membuat sesuatu untuk makan malam di sana.

Rony akhirnya memilih duduk di sofa ruang keluarga bergabung dengan Andi yang sedang menemani Oma menonton sinetron di televisi.

Oma beberapa kali mengomentari adegan yang ditayangkan di televisi dengan tawanya. Membuat dua lelaki itu ikut berkomentar sekenanya.

Disisi lain, Salsa sedang membersihkan dua buah ikan nila hasil tangkapan Andi sore tadi.

"Biar saya aja, Non." Pinta Bi Surti.

"Sekali-kali Bibi aku masakin hehe... Pasti belum pernah nyicipin masakan aku kan..." Ucap Salsa.

"Tapi masa bibi cuma ngliatin aja, Non." Ucap Bi Surti.

"Okay, kita kerjasama aja ya Bi. Bibi bagian perbumbuannya. Biar nanti aku tinggal masaknya." Ucap Salsa kemudian.

"Mau bikin apa Non?"

"Em... Sop Ikan Nila kemangi Bi. Yang simpel, anget-anget buat makan malam."

Salsa disibukkan memotong ikan nila menjadi beberapa potong. Saat Bi Surti mulai meracik sejumput bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan cabe dan siap di blender.

"Eh... Maaf Bi, Rony ga bisa makan bawang putih. Kita ganti pakai kemiri sangrai aja, ya." Pinta Salsa yang hanya diikuti oleh Bi Surti.

Setelah bumbu siap, Salsa menghidupkan kompor dan memasukkan bumbu halus ke dalam wajan. Lalu menumisnya bersama laos, serai dan daun salam.

Dengan terampil Salsa memasukkan ikan nila serta menambahkannya dengan air. Menabur garam secukupnya dan menambahkan air asam jawa.

"Bi, cobain deh." Salsa mengambil satu sendok teh air kaldu, menawari Bi Surti untuk mengoreksi rasa.

"Mantap Non, pas di lidah." Ucap Bi Surti jujur yang mampu berhasil mengembangkan bibir gadis itu.

Saat sudah dirasa matang, Salsa memindahkan Sop ikan Nila ke dalam mangkuk besar dengan menambahkan potongan tomat dan daun kemangi.

Salsa beranjak ke ruang TV untuk memanggil Oma dan yang lainnya.

"Oma, makan malam dulu yuk." Ajaknya sambil menggelendot manja ditangan Oma, yang berhasil membuat Andi mencebik di tempatnya.

"Apasih, Ndi!" Balas Salsa kepada lelaki itu. Rony hanya geleng-geleng kepala. Lalu mereka beranjak ke ruang makan.

Salsa dengan telaten mengambilkan nasi ke dalam mangkuk yang sudah disiapkan Bi surti di meja. Menaruhnya ke hadapan Oma, Andi. Rony yang tidak berharap diambilkan Salsa berusaha menggapai nasi di hadapan Salsa. Membuat gadis itu berdecak.

"Diem!" Ucapnya sambil menampik tangan lelaki itu. Lalu dia juga meletakan mangkok Rony ke hadapan lelaki itu.

"Wahhh apa nih?" Tanya Oma.

"Sop ikan Nila kemangi, Oma." Balas Salsa. Oma lalu menyeruput kuah sop yang masih tampak mengepul hangat.

"Emm... Seger, anget cocok buat makan malam. Kamu emang pinter banget." Puji Oma, yang berhasil membuat gadis itu tampak jumawa.

"Dih! Oma ga usah puji dia. Tuh kelihatan banget jumawanya." Ucap Andi.

"Gaboleh makan tau rasa!" Balas Salsa sewot. Namun saat mereka mulai makan dalam diam, Rony tampak ragu-ragu untuk memasukkan makanan di hadapannya ke dalam mulutnya.

Salsa yang menangkap gelagat khawatir Rony pun berkata, "Takut gua racun, Loe?" Ucap Salsa Sarkas, yang mendapat peringatan Oma.

"Iya Oma. Tapi Salsa ga sejahat itu, kali. Bawang putihnya udah gua ganti pakai kemiri sangrai. Puas loe!" Ucap Salsa kemudian. Membuat Rony kemudian melahap masakan Salsa yang begitu ia rindukan.

"Doyan banget, keknya." Goda Andi kemudian, yang berhasil membuat Rony sadar diri. Bahkan sepertinya dia tidak bisa berharap lebih kepada gadis itu. Mengingat gadis itu mungkin sudah bahagia dengan lelaki pilihannya kini.

Salsa mengabaikan Rony dan Andi yang belum selesai dengan makannya. Dia membawa piring Oma dan miliknya ke dapur.

"Bi, nanti sisa soupnya di bungkus aja, buat Bibi dan keluarga."

"Makasih ya, Non." Salsa hanya mengangguk.

"Sal, kita abis sholat isya balik jakarta. Om sama tante nyuruh gua buat barengin loe." Jelas Andi, yang diacungi jempol gadis itu.

"Gua packing dulu. Ntar kalau loe udah siap, panggil gua aja." Balas Salsa kemudian. Lalu gadis itu menghilang dipintu kamar yang ditempatinya.

****
Holla haiiiii..
Duh masih utang dua part lagi ya

Semoga bisa up 2 part sebelum tahun baru yakkk...
Kemarin banyak kerjaan hiuhiu

Semangat streaming bunga hati dan Mengapa.

Yukk jangan males buat bawa dua kebanggaan kita masuk top 50

💙💙💙

Season Of Blossom (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang