Disclaimer:
18++, LGBT
if this disturbs you, skip it!
Kumpulan cerita individu-individu sesama jenis yang menyelami erotika tubuh atletis dalam pergumulan yang panas dan menantang.
Terdengar uara air hujan beradu dengan atap2. Makin lama terdengar semakin menderas. Karena hujan itu, suhu di dalam sekretrariat juga semakin turun. Bang Aqif yang tanggap segera mengambil remote AC.
"Mau dinaikkan aja suhunya apa dimatiin sekalian?" Tanyanya.
"Dinaikiin aja bang, 25 atau 26."
Bang Aqif segera memencet2 tombol di remote hingga mencapai angka yang diinginkan.
"Kamu harus ngerasain tidur di sekre Jar," kata bang Aqif.
"Bener2 definisi rumah kedua ya?" Ujarku.
"Ketiga buatku. Aku di sini ngekost, jadi ya rumah pertama ya rumah di tempat asalku."
Menunggu hujan reda untuk pulang membuat kami gabut. Tidak ada lagi topik pembicaraan di antara kami. Aku sendiri sudah bosan memainkan hpku. Jadi sekarang aku hanya bengong dan duduk menyandar di sofa.
Tiba2 bang Aqif berdiri, lalu memposisikan badan seperti akan push up. Benar saja, Bang Aqif push up setelah itu. Aku yang gabut berinisiatif menghitung repetisinya.
"18, 19, 20,"
"Hei sini ikutan. Tunjukkan kedisiplinanmu,"
"Oke," aku membungkuk dan segera mengambil posisi push up.
Dimulai dari push up itu, workout malam itu berlanjut terus. Planck, Squat, bahkan Bang Aqif menggunakan daun pintu untuk pull up. Aku sesungguhnya mau juga, namun sadar akan masifnya tubuhku, aku urung karena kuatir kayunya tidak kuat dan akan jebol.
"Untung badanku belum sebesar punyamu. Kalau pull up masih bisa pakai alat seadanya. Kalau kamu, pasti kamu beli alat rangen, atau harus ke gym. Yhaa keluar duit terus." Ejek bang Aqif.
"Iri tanda tak mampu, bang," timpalku.
Tiba2 bang Aqif membuka korsanya. Lagi2 ia tidak menggunakan dalaman, sehingga begitu dibuka, ia otomatis bertelanjang dada. Bang Aqif kemudian menghampiri cermin, lalu melakukan flexing di depannya.
Aku mengamati tubuh Bang Aqif. Tubuhnya memang tidak sebesar tubuhku, namun otot2 yang mengembang di sana menunjukkan bahwa bang Aqif juga punya kedispilinan tinggi. Dadanya tampak padat dan montok. Tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Absnya tampak samar2 menyembul. Mungkin sisa2 bulking. Deltoid yang membulat menjadi bagian yang mencolok dari lengannya, namun bicep dan tricepnya juga lumayan. Lengan kekar itu dijalari pembuluh vena yang semakin membuatnya tampak seksi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku menelan ludah melihat tubuh bang Aqif. Ingin rasanya segera memeluk dan mencumbui tubuh berkeringat itu.
"Gila2," komentarku untuk mengalihkan rasa sangeku.
"Alah masih kalah sama badamu Jar. Coba sini lihat,"