The Marriage Cure | [36. Did I tell you that I love you?]

28K 3.6K 1.1K
                                    

Halooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halooo.

Tolong baca dulu ini yaaa.
Waktu kemarin aku publish Additional Part 35 di Karyakarsa, aku lupa untuk setting harga ke harga yang seharusnya. Jadi, part itu terpublish dengan harga 15k. Dan aku baru sadar beberapa menit setelahnya. Setelah ada 310 akun yang beli. Aku sudah coba minta pembeli untuk DM satu-satu dan bikin grup telegram untuk pengembalian koin. Tapi ternyata masih ada yang belum konfirmasi juga. Huhu. Nah sebagai solusi. Aku akan kasih voucher sebanyak dua kali khusus untuk 310 akun ini sebanyak dua kali. Voucher pertama potongannya 5000. Voucher kedua potongannya 3900.

Untuk kode voucher bisa dilihat di notif email kalian nanti ya. Pihak Karyakarsa akan kirim kode voucher pada 310 akun yang terkonfirmasi telah membeli part kemarin dengan harga 15k itu di dua additional part selanjutnya. Mohon maafffff atas kecerobohanku ini. Semoga ke depannya tidak terulang lagi. Terima kasiiih 🌻

Dah itu aja maaf kepanjangan wkwk.


Masih semangat kan yakkk menantikan dua manusia manis ini untuk bahagia?


Sehat? Baik-baik aja, kan?


Kasih api dulu dooong 🔥🔥🔥


Dan spam love jugaaa 🤎🤎🤎

***







Hakim dan Favita turun dari mobil yang menjemputnya di bandara. Sebelum benar-benar berangkat, Ibu bilang bahwa rumah dalam keadaan kosong karena mereka bermalam di sebuah vila yang berada di kawasan Kaliurang. Sengaja vila disediakan untuk keluarga besar yang datang dari jarak jauh agar bisa sama-sama pergi ke acara Tedhak Sinten Jaziel, anak Sarah dan Firman yang usianya baru genap tujuh bulan.

Selama perjalanan menuju vila, Hakim sempat memastikan berkali-kali, "Kita beneran mau ikut nginep di vila? Nggak nginep di rumah Ibu aja?"

Terlihat sekali Hakim khawatir dengan pilihan Favita. Pasalnya, di sana ada keluarga besar dari pihak ibu. Bude dan Bulik beserta anak dan cucunya pasti ikut menginap. Favita tahu kekhawatiran Hakim karena alasan apa.

Hakim takut sekali pertanyaan "Kapan giliran Hakim-Tata nih punya anak?" terdengar lagi.

Namun, Favita memang akan selalu menghadapi keadaan itu sejauh apa pun dia menghindar kan? Lagi pula, Favita tidak sabar untuk bertemu dengan Ibu. Waktu hari pemakaman Mama kemarin, Favita tidak sempat bicara banyak dengan Ibu. Ibu harus langsung kembali ke Yogya karena Bapak mesti menyelesaikan satu urusan penting.

Benar, alasannya untuk datang ke ke Yogya kali ini adalah untuk bertemu Ibu—selain karena acara Jaziel. Tidak mengira bahwa mereka harus langsung datang ke Kaliurang untuk bertemu dengan pihak keluarga besar.

The Marriage CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang