Makasih buat votenya, komen kalian penyemangat banget :D
⭐⭐⭐⭐⭐
“Arghhh. Apa gue lakuin di masa lalu?” Aran meremas rambutnya frustasi.
“Kenapa gue gak bisa inget sedikit pun?” Pria itu mendesah dalam satu kali embusan napas. Lelah, pasrah dan penyesalan kental dalam satu kalimatnya.
Dalam keheningan itu, detil ruangan terasa begitu nyata. Sofa yang nyaman terasa di bawah tubuhnya, lengan kiri sofa yang menyokong kepalanya, dan kaki yang terhampar di sisi kanan. Aran merasakan lengannya yang terangkat, menghalangi pandangannya yang terpejam.
Tentu saja, dia pernah menguping beberapa cerita tentang seorang ayah lajang yang harus mengurus anaknya seorang diri. Namun, ia tak pernah membayangkan. Atau bahkan bermimpi, jika ia akan menjadi salah satu dari mereka.
Yah, meskipun pria itu sedikit beruntung karena tak benar-benar harus merawat seorang bayi sendirian.
Dan karena pengalaman ini, Aran memahami dengan sempurna, tentang pentingnya pengaman dalam berhubungan badan.
Namun, sekarang terlambat sudah, untuknya meratapi kesalahan. Ia terlanjur memiliki bayi dengan lemak berlebih, menurutnya. Takkan ada jalan lain lari dari situasi ini. Kecuali, Aran diam-diam kabur, menetap dan memulai hidup baru di Pulau Dewata, Bali. Ehh?
Beberapa jam ke depan, si Debay akan tiba. Bakal kembali menguras jiwanya yang sudah sangat-sangat kacau hanya karena memikirkan anak itu.
Masalahnya, seberapa sering pun Aran mengatakan, bahwa ia membenci Ferrel. Tetap pria itu tidak akan dapat menyalahkan bayinya. Ini bukan kesalahan Ferrel. Ini dosanya bersama Chika.
Permasalahan utamanya, Aran bukanlah tipikal lelaki yang memiliki jiwa ke-bapak-an di dalam dirinya. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika tipe sepertinya tahu-tahu dihadapkan oleh seorang bayi tepat di depan mukanya. Tentu saja, kekeosan total.
Aran benar-benar tak mengetahui apapun tentang mengurus anak. Seperti sekarang, sudah hari kelima sejak Chika memaksanya untuk mengurus Ferrel. Dan pria itu ingat, bahwa ia baru mengganti popok si bayi sebanyak dua kali.
Aran tak peduli, jika si bayi merasa tak nyaman dengan popoknya yang mungkin memberat karena air seni, atau bahkan kotoran di dalamnya.
Dia membiarkan Ferrel bertelanjang bokong, membebaskan bayi gembul itu merangkak sudut mana pun yang dalam unitnya. Sedangkan ia cukup duduk manis, mengawasi dari sofa meski dengan ekspresi wajah yang terganggu.
Aran benar, saat pria itu mengatakan ia tak begitu peduli dengan si bayi. Hanya saja, akhir-akhir ini Aran menyadari bahwa Ferrel memiliki sifat seperti magnet.
Bayi itu mudah mendapatkan perhatian, bahkan dari seseorang yang terlihat begitu tak peduli seperti Gibran Bagaskara. Dan itulah mengapa profesi mengurus bayi ini menjadi pekerjaan yang paling merepotkan.
Pemikiran lain yang begitu ingin Aran hapuskan, adalah ia perlahan menyadari bahwa Ferrel begitu manis. Seperti ibunya.
Bunyi bell apartemennya berdering, membangunkan Aran lari lamunan gilanya. Seketika ia mengangkat tubuhnya dari sofa dan berdiri sambil Membungsung dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL (Chikara)
Teen Fiction🔞+21 Berkisah tentang Aran seorang eksekutif muda yang tiba-tiba didatangi oleh wanita dari masa lalunya. Perempuan yang pernah one night stand dengannya itu, meminta Aran bertanggungjawab untuk mengasuh bayi mereka. Padahal, sekarang pria itu sud...