Prolog

715 40 0
                                    

Laki-laki itu mengambil buku berwarna pink yang dia temukan di laci lemarinya. Dulu, buku itu tidak pernah menjadi perhatiannya karena dia selalu mengira kalau buku itu hanya buku tidak penting. Sayangnya, entah kenapa dia merasa yakin kalau buku itu adalah satu-satunya petunjuk untuk hatinya dan kehidupannya.

Di halaman pertama, dia menemukan foto pernikahannya dengan wanitanya. Di bawah foto itu ada tulisan tangan yang sudah sangat dikenalnya.

"My married life has started. I love you my hubby :-*"

Laki-laki itu tersenyum dan mengusap foto pernikahannya hati hati seakan-akan foto itu adalah porselen yang mudah pecah.

Di halaman kedua dia menemukan tanggal pernikahan mereka. Lagi-lagi dia tersenyum. Halaman-halaman selanjutnya memberikan ekspresi yang berbeda pada wajahnya. Geli, kesal, heran, tidak habis pikir, dan malu-malu.

Tapi, entah sudah di halaman berapa, semua ekspresi itu berubah menjadi kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan.

Tidak, dia bukan kecewa dan marah pada wanitanya, dia kecewa pada dan marah pada dirinya sendiri. Kecewa karena dia sadar bahwa selama ini dirinya tidak cukup baik untuk istrinya, kecewa karena ternyata hanya istrinya sajalah yang memperjuangkan pernikahannya. Kekecewaan yang besar itu berubah menjadi kemarahan dan keinginan untuk menyakiti dirinya sendiri.

Laki-laki itu menutup buku pink itu dan menciumnya lembut. Dia sudah bertekad bahwa sekarang dialah yang akan berjuang. Bagaimanapun caranya, dia harus meyakinkan istrinya dan mengajak istrinya pulang.


The Chronicle of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang