Bagaimana rasanya jika hal yang kita inginkan terwujud????
Bagaimana rasanya hal yang selalu kita jadikan bahan haluan terjadi nyata???
cerita ini mengisahkan tentang perjalanan hidup 2 insan yang bersatu karena takdir Tuhan
"menurut ku, setelah...
ASSALAMU'ALAIKUM Jangan lupa kerjakan yang lebih penting dulu yaa... ___________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kring kring kring !
Suara nada dering pun mengalun dari handphone Rafit, menyebabkan perbincangan mereka terhenti.
"Arkan, Aiora menelfon ku. Sepertinya acara kelulusannya sudah selesai" ucap Rafit memberitahu.
"Bisa kamu hidupkan loudspeaker nya?" tanya Arkan.
"Of course" ucap Rafit setuju.
Di telepon: Aiora : Assalamu'alaikum ayah, ayah bisa tidak menjemput Aiora? Acaranya udah selesai. Tadi aku juga udah hubungin Shaka, cuman Shaka ga bisa jemput. Rafit : Wa'alaikumussalam. Tunggu disana yaa, ayah yang akan jemput kamu. Aiora : Okey ayah, aku tunggu di parkiran ya? Assalamu'alaikum. Rafit : Baiklah. Wa'alaikumussalam.
Tett... Sambungan telepon pun dimatikan oleh Aiora.
Setelah sambungan telepon dimatikan oleh Aiora, Rafit pun kembali memasukkan handphone nya kedalam tas.
"Aiora sudah besar ya. Sudah lama aku tidak melihatnya, bahkan mendengar suaranya. Terakhir aku melihatnya sekitar 3 tahun yang lalu, pada hari dimana tragedi kecelakaan itu terjadi, dan pada hari itu juga Fatih diberitahu tentang perjodohan ini" ujar Arkan dengan tatapan kosong ke arah meja.
"Tenang Arkan. Nanti malam, kamu, Syafa, Fatih dan saudara saudara Fatih akan bertemu dengan Aiora. Dan setelah sekian lama juga Aiora akan melihat kalian lagi" ucap Rafit.
"Ya. Itu benar, nanti malam kami akan bertemu dengan Aiora lagi" ucap Arkan.
"Baiklah Arkan. Sepertinya aku harus segera menjemput Aiora, atau tidak aku akan diomelin sampai habis" ucap Rafit lalu berdiri.
"Asal kamu tau Arkan, Aiora yang sekarang lebih cerewet daripada yang dulu" sambung Rafit.
"Hahahaaha, Rafit Rafit.. ada ada saja" ujar Arkan lalu berdiri.
Setelahnya mereka pun saling berjabat tangan dan meninggalkan restoran.