Chapter 15

117 11 1
                                    

ASSALAMUALAIKUM
Jangan lupa kerjakan yang lebih penting dulu yaa...
___________________________________________

Part sebelumnya..

"Ya Tuhan, apa benar ya firasatku kalau tehah suka sama Fatih? Dari dulu kalau dia kesini pasti nanyain tentang Fatih mulu. Jangan sampai ya allah, aku gamau dia ngerasain patah hati seperti aku setelah mengetahui kenyataan kalau Fatih udah punya istri" lirih ning Zakia seraya melihat punggung ning Fhatimah yang semakin menjauh.

Di ruang tamu yang lumayan megah, terlihatlah seorang lelaki tampan tengah sibuk mondar-mandir seperti sedang menunggu kehadiran seseorang.

Lelaki itu menggunakan jubah berwarna hitam yang membuat aura ketampanan nya semakin terpancar.

Lelaki itu ialah Fatih. Ia sedang menunggu Aiora yang tengah berdandan di kamar nya.

Tapi ya seperti itu, nyatanya Aiora hanya lah seorang wanita normal yang kalau berdandan bisa memakan waktu hingga 1 jam.

"Loh Fatih.. Aiora masih belum siap dandannya?" tanya Rafit yang baru saja memasuki ruang tamu itu.

Mendengar kalimat yang dilontarkan ayah mertua, Fatih hanya bisa menggeleng kepala pelan dan berucap "belum yah".

Dari raut wajah Fatih, Rafit bisa melihat, bahwasanya menantunya itu sudah cukup lelah dalam penantian itu. Anjass

"Itu mobil yang akan kalian bawa udah ayah panasin ya.. ini kunci mobil nya" ujar Rafit seraya memberikan kunci yang dimaksud ke tangan Fatih.

Mendengar itu, Fatih merasa kurang enak hati karena sudah membuat ayah mertua nya itu repot.

"Loh yah? kenapa ayah yang repot repot panasin mobilnya. Tapi makasih banyak ya yah"

"Gapapa kok.. ga repot. Eh Fatih, coba deh kamu ke kamar trus lihat tu tuan putri Aiora lagi ngapain" saran Rafit.

Bukannya semangat, Fatih justru makin loyo ketika mendengar saran ayah mertua nya itu.

"Tapi yah.. Aiora kan masih belum maafin Fatih, ntar dia ngamuk lagi kalau Fatih ke kamar"

Mendengar respon Fatih, Rafit hanya bisa geleng kepala. Kenapa menantunya ini sangat takut sekali dengan putrinya.

"Lah.. ayah? Fatih? Kenapa kalian hanya berdua? Mana Aiora sama Shaka?" tanya Riska yang baru saja memasuki ruang tamu.

"Shaka katanya tadi disuruh Aiora buat ngejemput Sella sama Zhafira. Kalo Aiora sendiri masih dandan dikamarnya" jawab Rafit.

"Aiora masih dandan? Kebiasaan banget tuh ya anak gadis! Dia lagi dandan atau lagi bermeditasi sih?" kesal Riska.

"Kan Aiora anak gadis bunda. Seperti kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya" ucap Rafit dengan santai.

"Apa yah? Ayah bilang apa tadi?"

"E-eh nggak Bun.. tadi ayah bilang kalau Aiora itu beda banget sama bunda kan? Dia kalau dandan lama banget ga sama kayak bunda.. hehe.. iyakan Bun?" ujar Rafit dengan cengiran khas nya.

Melihat tingkah laku mertuanya, Fatih hanya bisa berkata dalam hati "pantesan yah istri saya bar bar orangnya".

"HAI SEMUANYAA ASSALAMUALAIKUM" teriak Aiora yang baru saja memasuki ruang tamu, tidak lupa dengan tangan kiri yang sedang menarik koper.

"Bisa ga sih kamu itu jangan teriak teriak? Sakit nih kuping bunda!"

"Yee.. bunda lebay. Kan waktu aku teriak posisi aku ga Deket sama bunda" cibir Aiora.

A WAKE  HEART :) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang