04.susu untuk balita

139 16 4
                                    

Hai,assalamualaikum!!!

Udah lama nih nggak update akhirnya bisa update juga.mohon di maklumi ya biasa orang sibuk,ceilah sok sibuk banget.

Kabar kalian gimana ?,semoga dalam keadaan sehat ya!!.

Beri tanda jika terdapat kata yang salah(typo)

Happy reading!!

-.-.-.-.-.-.-.-

Dua Minggu sudah berlalu setelah majlis ta'lim itu.dua Minggu pula Adiba menanti notifikasi dari orang yang ia kagumi siapa lagi kalo bukan habib ali.ya,dia masih berharap jika habib Ali akan menghubungi nya.

Adiba yang kini sedang duduk di depan meja belajar miliknya seraya memandang ponsel miliknya,berharap notifikasi yang ia tunggu-tunggu datang.

Menit demi menit berlalu setelah cukup lama akhirnya suara deringan notifikasi berbunyi dari arah ponselnya,dengan segera Adiba meraih ponselnya dan melihat notifikasi tersebut.

Menit demi menit berlalu setelah cukup lama akhirnya suara deringan notifikasi berbunyi dari arah ponselnya,dengan segera Adiba meraih ponselnya dan melihat notifikasi tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata Fira"ucapnya seraya mengetik keyboard ponsel miliknya untuk membalas pesan itu.

Terlihat perbedaan raut wajah yang di tampakkan olehnya, yang tadinya terlihat begitu ceria kini berubah menjadi kecewa.

Tanpa disadari oleh Fira sebenarnya ia telah membuat sahabatnya kecewa.-siapa suruh nunggu yang nggak pasti-

Setelah membalas pesan itu, Adiba pun beranjak dari duduknya untuk mulai bersiap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan itu, Adiba pun beranjak dari duduknya untuk mulai bersiap-siap.

***
Setelah lama mengendarai motor mereka pun tiba di depan salah satu supermarket yang sering mereka kunjungi.

Tak menunggu lama mereka segera menjelajahi seluruh bagian dari pada supermarket tersebut.

"Fir,kita beli ini yuk"ucap Adiba seraya menunjukkan sebuah kotak susu untuk balita.

"Buat apa?"tanya Fira,lalu kembali fokus dengan belanjaannya.

"Ya minum lah, apalagi?"balasnya dengan begitu enteng.

"Diba.itu buat balita"

"Udah jangan di beli,beli kopi aja atau teh sana"lanjut Fira.

"Fir ini enak tau,udah beli aja deh"ucapnya sambil mengejar Fira yang kini sudah berjalan menjauh darinya.merasa tak dihiraukan Adiba pun perlahan-lahan memasukkan kotak susu itu kedalam troli.

Setelah cukup lama mengelilingi ruangan yang penuh dengan barang-barang dan makanan itu akhirnya mereka memutuskan untuk membayar .

Fira pun menaruh semua belanjaannya di atas meja kasir,dan saat itu pula Adiba pergi menjauh dari tempat itu untuk menghindari amarah dari pada sahabatnya.

"Ini pasti kerjaannya,Adiba"batinnya, setelah melihat kotak susu itu berapa didalam troli belanjaannya.

"Mbak saya mau mengembalikan barang ini sebentar,temen saya salah masukin"ucapnya kepada sang kasir tersebut,setelah mendapat anggukan dari sang kasir Fira pun menaruh kembali kotak susu itu pada tempatnya.

"Diba,Diba"ucapnya seraya menggeleng-geleng.

Setelah itu Fira pun kembali menuju tempat kasir untuk membayar belanjaan miliknya.

***
"Ngapain naruh susu itu di dalam troli belanja saya?"tanya Fira kepada Adiba,entah sudah berapa kali Fira melontarkan pertanyaan itu kepada Adiba yang kini sedang fokus mengarahkan pandangannya kearah jalanan.

"Ngapain, naruh susu itu?"tanyanya lagi.

"Adiba pengen minum susu!!"ucapnya setelah berhenti di depan sebuah lampu stop dengan suara yang cukup keras.sontak orang-orang yang berada di sekitar sana memandanginya dengan pandangan yang aneh.

"Apa liat-liat"ucapnya dengan nada yang sewot kearah dua laki-laki yang berada di dekat mereka.

"Udah-udah"ucap Fira yang kini duduk pada bagian belakang motor.

"Cantik-cantik,kok suka marah"celetuk salah satu lelaki itu lalu melanjutkan perjalanan.Begitupun dengan mereka berdua.

Kini perjalanan mereka diisi oleh keheningan,salah satu dari mereka tak ada yang mengeluarkan suara.terlebih-lebih Fira yang kini takut membuka suara,karena bisa-bisa Adiba akan marah lagi.

Perjalanan yang tadinya hanya lurus kini Adiba berbelok  menuju salah satu gang kecil,dan itu membuat Fira bingung.

Dengan kebingungannya itu Fira rasanya ingin bertanya,namun belum sempat bertanya merak sudah sampai  di depan penjual seblak yang berada di gang tersebut.

"Bik,pesen seblak nya level 20,paket komplit ya"ucapnya setelah turun dari motor yang ia kendarai,sedangkan Fira masih saja duduk di atas motor tersebut.

"Apa nggak sakit perutnya dek?"tanya penjual tersebut.

"Yaudah level 15 aja"ucapnya setelah berfikir kembali,lagi pula jika terlalu pedas nanti ia akan kena marah oleh bundanya.

"Fira,mau beli juga nggak?"tanyanya sambil melihat kearah Fira yang masih duduk di atas motor dengan posisi yang sama.

"Mau,mau"balasnya lalu turun dari motor itu.ia kira Adiba tidak akan menegur nya sama sekali,namun ternyata yang ia pikirkan itu salah.

Dengan begitu ceria Fira mendekat ke arah dimana Adiba sedang berdiri sekarang"setelah ini langsung balik ya,kita kan belum sholat"ucapnya seraya memain-mainkan tangan milik Adiba.

"Iya,iya"balas Adiba dengan senyuman yang merekah.

.
.
.
.

Sampai di sini dulu ya
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!

Yuk remain ceritanya lagi biar semakin semangat up nya.

Jangan lupa sholawat dan selalu bersyukur ya di setiap harinya

Babay assalamualaikum 👋

Seorang Ahwal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang