Hai,assalamualaikum!!
Kabar kalian gimana ?semoga dalam keadaan sehat ya!!.
Beri tanda jika terdapat kata yang salah(typo)
Happy reading!!
-.-.-.-.-.-.-.-
Malam itu,setelah makan malam usai.Adiba duduk di meja belajarnya sambil memain-mainkan pulpen miliknya.
Beberapa goresan mulai terlihat di kertas itu,Menulis dengan sepenuh hati.Ntahlah ia sedang menulis apa,yang pasti ia sedang meluahkan isi hatinya melalui tulisan.
"Aaa....siapa sih cewek itu"ia kembali memikirkan foto yang ia lihat tadi sore.
Beberapa kali ia meremas kertas-kertas itu.Ntahlah sudah berapa kertas yang sudah ia remas. Sampai di mana salah satu dari banyaknya kertas itu ia masukkan dalam sebuah amplop berwarna coklat,dengan pita di atasnya.
"Punya calon maupun nggak,selagi belum nikah gas aja"ucapnya, meyakinkan dirinya.
Ia meletakkan amplop coklat itu kedalam laci miliknya.Tak tau apa tujuannya menulis itu,rasanya malam ini ia bertingkah aneh.
***
"Bunda!!"serunya dari ruang tamu,mencari keberadaan sang bunda.Nadia yang terpanggil pun bergegas menemui putrinya yang sudah lama memanggilnya.
"Diba...kalo manggil orang itu jangan dari jauh, nggak sopan.apalagi teriak-teriak kayak gitu"peringat Nadia setelah sampai di hadapan putrinya.
"Maaf,Bun"ucapnya meminta maaf.
"Iya,tapi lain kali jangan di ulangi"balas Nadia yang di angguki oleh Adiba"ya udah,ada apa?"
"Diba,izin mau pergi kekantor pos"terangnya yang membuat Nadia bertanya-tanya.
"Tumben banget,mau ngapain?"bukanya memberi jawaban atas izin yang di sampaikan oleh Adiba,Nadia malah bertanya kepadanya.
"Mau kirimin sang pujaan hati surat cinta"balasnya enteng.
"Buat apa kirim kayak gitu?"
"Hari ini tanggal 03 February ummi.Beliau ulang tahun"
"Dia itu nggak kenal Diba,Diba itu cewek nggak pantes kayak gitu"lanjut Nadia.
"Ya karena dia nggak kenal Diba,Jadi Diba mau kenalin diri dari surat ini"
"Ini masih belum kelewatan batas kok Bun"lanjutnya lagi.
Nadia hanya terdiam mendengar jawaban dari pada Adiba,ia bingung ingin mengatakan apa dan menjawab apa kepada anaknya itu.Karena ia dulu juga seperti itu saat masa muda,ya bisa di bilang Adiba adalah jiplakan dari pada Nadia dulu suatu remaja.
"Ya,Udah Bun.Adiba berangkat"ucapnya seraya mengecup punggung tangan Nadia lalu melesat pergi.
"Tenang aja Bun,isi suratnya nggak bakal buat malu keluarga kok.Assalamualaikum"ucapnya sebelum menutup pintu rumahnya.
***
Setelah selesai dengan urusannya Adiba memilih untuk singgah di suatu tempat makan ya bisa di katakan seperti restoran,hanya saja kecil."Assalamualaikum,Om"sapa Adiba,kepada pemilik resto itu.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"balasnya.
"Tumben,nak Adiba kemari?cari Fira ya?"lanjutnya yang membuat Adiba mengangguk.Yaa resto itu adalah milik keluarga Fira yang baru saja di buka beberapa Minggu yang lalu,untuk menambah penghasilan.
"Fira,cepat kemari ada Adiba!!"panggil Reza.
"Sebentar!!"balas Fira,Lalu bergegas menemui sang ayah dan juga sahabatnya.
"Ada apa?"kalimat yang muncul pertama kali saat Fira sudah sampai di hadapan mereka.
"Nggak papa, hanya ingin berkunjung saja"balas Adiba dengan nada yang tak seperti biasanya.
"Ya udah,duduk dulu"ucap Fira lalu Adiba mengikuti apa yang di katakan oleh Fira.Sedangkan Fira kini sedang menyiapkan minuman dan makanan untuk Adiba.
Diluar sana terdengar suara rintikan hujan yang mulai berjatuhan,Adiba memandangi kaca resto itu untuk melihat anugerah yang telah di turunkan oleh Tuhan.
Ia beberapa kali membuka latar ponselnya,membuka room chat yang beberapa kali ia baca.salah satunya nomor yang satu bulan lalu menghubunginya,namun sampai saat ini ia belum membalasnya.
Balasan yang ia kirim setelah beberapa bulan berlalu.
Sedangkan disisi lain kini Alisha yang sedang istirahat di kejutkan dengan suara notifikasi dari ponselnya.
"Oh,mungkin ini perempuan yang di maksud oleh ummi"gumamnya lalu mencari keberadaan sang ummi ada di mana.
"Ummi,pesannya udah di balas"ucap Alisha setelah bertemu sang ummi. Ia segera memperlihatkan balasan pesan itu kepada sang ummi.
Terlihat di sana,Salma mengetik sesuatu,ya tentunya membalas pesan itu.Tak lama setelah pesan itu di kirim,pesan itu pun di balas.
"Dia nggak tau kalo ini,ummi yang menghubungi?"tanya Alisha setelah melihat jawaban dari Adiba yang seolah-olah tak tahu.Bukan hanya seolah-olah tak tahu,tapi ia memang tak tahu kalo itu adalah ummi dari pada Ali.
"Nggak,ummi nggak bilang"balas Salma singkat lalu kembali melakukan kegiatannya.
.
.
.
.Sampai di sini dulu ya
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!Maaf kemarin nggak bisa double up
Maaf banget.Yuk remain ceritanya lagi biar semakin semangat up nya.
Jangan lupa sholawat dan selalu bersyukur ya di setiap harinya
Babay assalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Ahwal
Teen Fiction"apa benar seorang Sayyid hanya di peruntukan untuk seorang Syarifah?" mencintai seseorang yang tak bisa di gapai, seseorang yang bahkan derajatnya jauh di atas mu,itu adalah hal yang tak ada hujungnya.mungkin memiliki hujung dari perasaan itu semua...