17. Saingan?

73 10 0
                                    

Hai,assalamualaikum!!

Kabar kalian gimana ?semoga dalam keadaan sehat ya!!.

Beri tanda jika terdapat kata yang salah(typo)

Happy reading!!

-.-.-.-.-.-.-.-

"Gini amat suka sama antum bib, nggak pernah kasi harapan tapi akunya sakit hati mulu"

-Adiba Khanza Az-Zahra-


Siang yang begitu terik, terlihat seorang wanita disana menerjang panasnya hari, waktu itu.

Wanita itu berjalan menuju musholla yang terletak dekat pohon mangga disana. Memutuskan untuk melaksanakan sholat.

Puluhan menit telah berlalu akhirnya sholat pun usai dilaksanakan, wanita itu terdiam sejenak di sana. Berniat untuk merenung dan menikmati angin sepoi-sepoi.

"Adiba"seseorang dari arah belakang menepuk pundaknya yang dapat membuat dirinya sedikit terkejut.

Ia menoleh dan melihat si pelaku. Terlihat Rania disana dengan mukena yang tersemat di kepalanya.

"Kenapa?

"Jadi nggak nanti sore?"

"Jadi, kamu juga jadi pergi kan?"

"Jadi dong. Calon suami saya mau datang, ya kali nggak jadi pergi"

Adiba memalingkan wajahnya kesal "Idih ngaku-ngaku. Calon suami ane itu" batinnya.

"Ya udah sampai ketemu nanti ya!!" Rania pergi setelah ia memeluk Adiba.

"Temen sendiripun jadi saingan, gini Amat ya Allah "

"Gini amat suka sama antum bib, nggak pernah kasi harapan. Tapi, akunya sakit hati mulu"

***

Adiba keluar dari kamarnya dengan begitu tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adiba keluar dari kamarnya dengan begitu tergesa-gesa. Takut jika Rania menunggu terlalu lama.

Adiba menengok ke segala arah, mencari keberadaan Rania. Setelah lama mencari ia tak menemukannya. Adiba mengetik sesuatu pada layar handphone nya.

"Adibaaa" terlihat Rania di sana bersama dengan seorang lelaki di belakangnya.

Adiba memasang wajah kesal, apalagi saat wajah Rania yang datang dengan wajah tanpa bersalahnya.

"Lama banget!!"

"Mohon maaf Kanjeng ratu" ucapnya seraya menangkup kedua tangannya di depan dada.

"Makhluk Allah ini kenapa ngikut?!" Tanyanya ketika melihat Husain disana, tepat berdiri di belakang Rania.

Seorang Ahwal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang