Hai,assalamualaikum!!
Kabar kalian gimana ?semoga dalam keadaan sehat ya!!.
Beri tanda jika terdapat kata yang salah(typo)
Happy reading!!
-.-.-.-.-.-.-.-
"Semua ada waktunya,dan tentunya datang pada waktu yang tepat"
-Seorang Ahwal-
Pagi itu diawali dengan cuaca yang sangat mendung,yang membuat siapapun memilih untuk tidur lagi.
Adiba yang hari ini memang tak memiliki mata kuliah ia memilih untuk melakukan kegiatan yang lainnya.ia pergi menuju taman belakang rumahnya dengan headphone yang terpasang di kepalanya,buku serta Snack ringan dan minuman yang ia bawa.
"Waktunya piknik cantik!!"ucapnya sambil menata-nata makanan buku serta minuman yang ia bawa tadi.
Ia mendudukkan dirinya di atas kain yang ia gunakan sebagai alas untuk duduk."gini kan enak refreshing, nggak keluar duit"ucapnya lalu meraih salah satu buku yang Ia bawa
Beberapa notifikasi masuk kedalam ponsel miliknya.
Ntah mengapa setelah membalas chat dari Fira ia langsung cengengesan sendiri,tak ingin hanyut dalam kesaltingan itu ia pun kembali fokus dengan tujuan utamanya.
Ia menghabiskan waktunya dengan sibuk membaca tanpa menghiraukan apapun.
"Diba!!"seru Nadia, bundanya dari arah dalam rumah yang ternyata sedari tadi memanggil-manggil namanya.
"Adiba Khanza Az-Zahra!!!"serunya sekali lagi dengan suara yang lebih lantang.
Sedangkan di belakang rumah sana Adiba sedang asik membaca sambil mendengarkan lagu.
Nadia yang memang sudah lelah memanggil-manggil nama itu pun memutuskan untuk mencari sang pemilik nama.
"Ternyata disini"ucap Nadia setelah menemukan Adiba yang sedang asik membaca buku dengan headphone di kepalanya.ya tentu saja Adiba masih tidak menyadari keberadaan sang bunda di sana.
Nadia menarik headphone yang terpasang pada kepala Adiba"Adiba Khanza Az-Zahra!!"dengan suara yang cukup keras.
"Bunda!!,kuping Diba sakit"ucapnya sambil mengusap-usap telinga nya.
"Siapa suruh bunda panggil-panggil dari tadi kamu nggak nyahut-nyahut"balas Nadia dengan kesal.
"Udah sana ganti baju siap-siap sekarang kita mau pergi jemput adik kamu diasrama"
"Maaf Bun,ya udah Adiba siap-siap ya"ucapnya sambil cengengesan dan mulai berlari jauh dari hadapan bundanya.
"Ya Rabb,udahlah buat berantakan nggak di rapiin lagi"Nadia merapikan tempat yang tadi di tempati oleh Adiba sebagai tempat santainya begitu pun dengan yang lainnya.
***
Mobil hitam itu memasuki wilayah yang begitu tenang itu.terpampang tulisan di tempat itu yang tertulis"ASRAMA MA.MUALLIMAT"Setelah memarkirkan mobilnya,Adiba serta orang tuanya keluar dari mobil dan menghampiri gadis remaja yang sedari tadi melambaikan tangannya kearah mereka bertiga.
Adiba dengan sekuat tenaga berlari menghampiri gadis itu."khalisa!!"ucapnya memanggil perempuan itu sambil memeluk nya.ya itu adalah adik dari pada Adiba 'Khalisa Humaira".
"Aaaa kangen banget!!"ucap khalisa setelah Adiba melepas pelukannya.
"Kalo bunda sama ayah nggak kangen?"ucap sepasang suami istri itu secara bersamaan.
"Kangen dong!!"khalisa berlari menuju kedua orang tuanya lalu memeluk keduanya.
Tring...
Suara notifikasi masuk kedalam ponsel milik Adiba,Adiba pun melihat notifikasi yang masuk itu.
Setelah melihat notifikasi itu Adiba kembali mematikan ponsel nya.
Adiba kembali fokus dengan keluarganya yang kini meluahkan kerinduan dengan khalisa.
"Kak Anza,ini Lisa ada hadiah buat kan Anza"ia mengeluarkan sebuah kertas origami berbentuk kue dari saku gamisnya"Barakallah Fii Umrik!!"
"Wa Fiiki barakallah"balas Adiba lalu mengambil alih kertas origami itu.
"Barakallah Fii Umrik sayang,do'a yang terbaik untuk mu"ucap Nadia dan Faisal secara bergantian.
***
Disisi lain di kediaman keluarga terhormat,terpandang dan begitu mulia.ya benaar kediaman keluarga
Habib Ali Al-Hasan Assegaf."Ali tadi ummi dapat kertas ini di saku baju kamu"perempuan paruh baya itu menaruh kertas kecil itu di atas meja"siapa perempuan yang bernama Adiba Khanza Az-Zahra itu?"tanya lelaki paruh baya itu.
-perempuan paruh baya itu tak lain adalah ibu dari pada habib Ali Al-Hasan Assegaf yaitu Syarifah Salma Assegaf dan lelaki paruh baya itu adalah ayahnya yaitu Habib Faqih Assegaf.ia memiliki adik laki-laki bernama Habib Adyyan Assegaf yang kini sedang menjalankan masa MA nya di pesantren.
Ali mengambil sobekan kertas kecil itu,ia memandang lekat kertas itu lalu tersenyum"perempuan yang ingin menjadi menantu Abi dan ummi"balasnya dengan senyuman yang semakin melebar.
Sepasang suami istri itu saling memandang satu sama lain.
"Ali dapat kertas ini saat kajian bulan lalu"lanjutnya lalu meletakan kertas itu kembali keatas meja.
"Ummi sudah menghubunginya, menggunakan nomer kakak mu,"ucap Syarifah Salma."namun belum ada jawaban dari nya"lanjutnya.
"Tapi apakah dia seorang Syarifah?"tanyanya,yang membuat Ali terdiam seketika.
***
Kini Adiba dan keluarganya sudah sampai di suatu restoran untuk makan siang.Mereka semua memilih tempat yang pas untuk mereka duduki bersama.setelah mendapat tempat duduk seorang pelayan datang membawa daftar menu makanan.
"Silahkan di pilih dulu menunya"
Mereka pun memesan satu persatu.setelah lama menunggu akhirnya pesanan merekapun sampai dengan satu buah kue serta buket yang di bawa oleh salah satu pelayan restoran.
"Barakallah Fii Umrik Kakak"ucap pelayan itu lalu meletakan kue dan buket itu diatas meja yang mereka tempati.
"Syukron kasiran,Wa Fiiki barakallah"balasnya lalu sedikit menundukkan kepalanya.
.
.
.
.Sampai di sini dulu ya
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!Yuk remain ceritanya lagi biar semakin semangat up nya.
Jangan lupa sholawat dan selalu bersyukur ya di setiap harinya
Babay assalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Ahwal
Teen Fiction"apa benar seorang Sayyid hanya di peruntukan untuk seorang Syarifah?" mencintai seseorang yang tak bisa di gapai, seseorang yang bahkan derajatnya jauh di atas mu,itu adalah hal yang tak ada hujungnya.mungkin memiliki hujung dari perasaan itu semua...