08.kena marah

97 14 1
                                    

Hai,assalamualaikum!!

Kabar kalian gimana ?semoga dalam keadaan sehat ya!!.

Beri tanda jika terdapat kata yang salah(typo)

Happy reading!!

-.-.-.-.-.-.-.-

"Saat ini,aku mulai merasakan cinta dari pada hambamu ya Rabb.Namun tolong jaga hati ini untuk selalu mencintai mu"

-Ali Assegaf-

Rintikan hujan membasahi gamis cantik gadis itu.Ia berjalan di bawah rintikan hujan yang begitu deras.

Adiba yang memang menyukai hujan hanya bisa menikmati suara rintikan hujan tersebut.Ia sesekali melompat kegirangan,bagaikan anak kecil yang di berikan ice cream.

"Khalisa!!"teriaknya dari luar memanggil sang adik perempuannya.

Tak lama kemudian tampaklah khalisa yang baru saja membuka pintu.Terlihat ia menggeleng-geleng kepalanya,melihat tingkah sang kakak.

"Ayo sini kita mandi hujan bareng, jarang-jarang loh hujan deras kayak gini"

"Khalisa nggak mau.Nanti kalo bunda marah gimana?"ia sedikit meninggikan suaranya agar dapat di dengar oleh sang kakak.

"Udah nggak papa,Kakak udah izin kok.ayo sini!!"ajaknya lagi dan kali ini ia berhasil membuat khalisa luluh.

Dua gadis itu sangat menikmati hujan kali ini.mengingat bagaimana mereka dulu sewaktu kecil,mendapat kan ceramahan dari sang bunda hanya karena mandi hujan.Bagaimana tidak kena ceramah jika mereka berdua demam dan flu setelahnya ?

"Khalisa kejalan raya yuk,pakai motor pasti seru!!"ajak Adiba yang menyarankan sesuatu yang dapat membuat mereka akan mendapat masalah dari Nadia.

"Yuk,tapi di sekitaran komplek aja ya kak"

"Iya,iya"

***
Kini dua gadis itu selesai dengan dunia mereka berdua.Meraka pun kembali ke rumah dengan keadaan basah kuyup.

Dengan begitu hati-hati khalisa membuka pintu agar tak ketahuan oleh bundanya.Karena jujur saja ia masih takut jika ia akan di marahi.

Setelah pintu itu terbuka,khalisa menghembuskan nafasnya lega.Tapi..

"Assalamualaikum Bunda dan Ayah ku tersayang!!"suara Adiba menggelegar mengisi ruangan yang begitu besar itu.Melihat tingkah sang kakak khalisa memukul keningnya seraya menggeleng-geleng kepalanya.

"Waalaikumussalam"balas dari dua insan yang merupakan orang tua dari mereka berdua.

"Oh,ternyata habis hujan-hujanan. pantes aja di panggil-panggil nggak ada yang menyahut"Nadia melipat kedua tangannya ke depan.

"Hehehe,bunda"ucap Adiba seraya cengengesan.

"Tadi kita nggak hujan-hujanan kok,cuman nyiram taneman doang di depan.terus khalisa iseng siram Adiba"ia mulai mengeluarkan berbagai alasan yang dapat menyelamatkan dari amarah bundanya.

"Kok jadi khalisa sih,bukannya tadi kak Adiba yang ngajak khalisa buat hujan-hujanan"karena tak ingin disalahkan khalisa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Khalisa"Adiba menarik lengan baju milik khalisa.

"Ouh.ternyata siram bunganya pake selang airnya Allah"Nadia melipat kedua tangannya ke depan seraya menatap anaknya satu persatu.

"Tuh kan ketahuan bohong nya"timpal Faisal yang sedari tadi melihat kedua putrinya saling menyalahkan.

"Hehehe,maaf Bunda ayah"ia menggaruk tengkuknya.

"Adiba mandi dulu ya!!nanti masuk angin"ucapnya seraya menjauh dari tempat itu untuk menyelamatkan diri dari amarah sang bunda dan ayahnya.

"Kak Adiba!!!"timpal khalisa dari bawah,yang kini merasa terancam terkena amarah.

Khalisa mulai memasang ancang-ancang untuk segera kamir dari sana"mau kemana hmm?"tanya Faisal yang membuat khalisa terkejut dan kembali dengan posisi semula.

***
Kini suara angin malam menemani lelaki yang kini sedang mengotak-atik buku-bukunya.Beberapa goresan ia torehkan pada kertas-kertas itu.

"Saat ini,aku mulai merasakan cinta dari pada hambamu ya Rabb.Namun tolong jaga hati ini untuk selalu mencintai mu"

I

a menempelkan kertas kecil itu,pada sebuah Styrofoam yang tertempel di depan meja belajarnya.

Lelaki itu termenung beberapa saat kini keheningan menemaninya.Beberapa saat kemudia terdengar suara pintu yang terbuka lelaki itu membalikkan badannya.

"Assalamu'alaikum"ucap perempuan itu.

"Waalaikumussalam.kenapa kak?"Tanya Ali kepada perempuan yang ada di depannya itu yang merupakan sang kakak yaitu"Alisha Assegaf"

"Ayo turun,ummi dan Abi sudah menunggu"ucap Alisha berlalu keluar dari kamar sang adik.Terlihat begitu tidak akur namun percayalah ketika satu sama lain meninggalkan mereka sama-sama merasakan kerinduan yang begitu besar.

Kini keluarga itu sedang melakukan kebiasaan mereka yaitu makan malam bersama.

Suara dentingan sendok menemani makan malam keluarga itu,tanpa sedikitpun perbincangan antara mereka.

"Besok ada kajian?"tanya Salma kepada sang anak,setelah selesaikan makan malam.

"Nggih,ummi.ada"balasnya singkat.

"Besok Abi ngga bisa temenin.Kamu di temenin sama kak Alisha ya"ucap Faqih,yang dibalas anggukan oleh sang anak.

.
.
.
.

Sampai di sini dulu ya
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!

Yuk remain ceritanya lagi biar semakin semangat up nya.

Jangan lupa sholawat dan selalu bersyukur ya di setiap harinya

Babay assalamualaikum

Seorang Ahwal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang