Hai,assalamualaikum!!
Kabar kalian gimana ?semoga dalam keadaan sehat ya!!.
Beri tanda jika terdapat kata yang salah(typo)
Happy reading!!
-.-.-.-.-.-.-.-
"semua hari itu terasa spesial selagi ada seorang ibu"
-Seorang Ahwal-
Pagi yang masih terlihat sangat gelap ini Adiba sudah siap dengan gamis serta hijabnya.setelah merapikan tempat tidurnya Adiba segera keluar dan menutup pintu kamarnya.Kakinya melangkah menuju arah mushola yang dimana kini ayah dan bundanya berada."assalamualaikum"ucapnya di ambang pintu mushola itu dan sejenak memperhatikan dua insan itu sedang bercanda.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, ada apa?"balas dua insan itu dengan serempak.
"Bunda,Adiba pergi dulu ya"
"Mau ziarah makam sama Fira"lanjutnya sebelum bundanya menanyakan ia akan pergi kemana dan dengan siapa.
"Ya udah,nanti langsung pulang ya.ajak Fira juga kesini buat sarapan"
"Ya, Ibunda ku tersayang"
"Assalamualaikum"ucapnya seraya bergantian mengecup punggung tangan orang tuanya.
"Hati-hati,jangan terlalu buru-buru"peringat Nadia kepada anak sulungnya.
"Siap!!"ucapnya membalikkan,dengan langkah kaki yang masih saja melangkah menuju ke arah pintu.
***
"Fira,sekarang mampir ya kerumah"ucap Adiba setelah mereka keluar dari makam itu."Aaa,cantik banget"lanjutnya seraya memandang kearah langit dan itu mampu membuat Fira terkejut.
"Iya kayak kamu"ucap seorang laki-laki yang kini berjalan masuk kedalam makam tersebut.
Adiba yang mendengar ucapan dari lelaki itu pun sontak menoleh dan ya"heh kamu tu ngga di ajak ya"ucapnya begitu sewot,namun ucapan itu tak begitu di dengar oleh lelaki tadi.
"Udah,udah itu tuh Fatih"celetuk Fira yang sedari tadi terdiam.
-Muhammad Fatih arkani adalah lelaki yang satu jurusan dengan Adiba dan Fira yaitu jurusan Bahasa Arab,hanya saja Adiba tak pernah memperhatikan nya.
"Udah lah pulang aja"ucap Adiba lalu berjalan lebih dulu.
Melihat Adiba berjalan meninggalkan nya Fira pun dengan segera melangkahkan kakinya dengan cepat.
"Eh,bantu ke toko bunga dulu ya"ucapnya tiba-tiba seraya membalikan badan,Fira hanya mengangguk.
***
Dua gadis itu kini sudah sampai di depan rumah yang bercat kan warna putih.Adiba turun dari motor tersebut dan mulai berlari menuju dalam"assalamualaikum ayah, bundaaa!!"
Sedangkan di luar sana Fira hanya termenung melihat begitu bahagianya Adiba ketika pulang.bagaimana dengan ia yang setiap kali pulang kerumah hanya mendengar suara gaduh dari orang tuanya? apakah ia tidak bisa sekali saja merasa bahagia ketika pulang seperti yang dirasakan oleh Adiba? pertanya itu terus saja berputar di kepalanya.
Ia mulai melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam ruangan yang diisi dengan seribu kebahagian serta keharmonisan itu.
Ia tersenyum melihat keluar itu saling berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Ahwal
Teen Fiction"apa benar seorang Sayyid hanya di peruntukan untuk seorang Syarifah?" mencintai seseorang yang tak bisa di gapai, seseorang yang bahkan derajatnya jauh di atas mu,itu adalah hal yang tak ada hujungnya.mungkin memiliki hujung dari perasaan itu semua...