Hai,assalamualaikum!!
Kabar kalian gimana ?semoga dalam keadaan sehat ya!!.
Beri tanda jika terdapat kata yang salah(typo)
Happy reading!!
-.-.-.-.-.-.-.-
Berbulan-bulan sudah Adiba dan teman-temannya melewati masa KKN. Kini, waktunya untuk mereka pulang. Karena, tugas mereka kini sudah selesai.
Pagi itu dengan semangat yang begitu membara Adiba datang ke sekolah tempat ia KKN untuk terakhir kalinya. Begitupun dengan Suasana desa yang sejuk itu.
Rasanya Berat, sangat berat. Namun, ini sudah waktunya. Datang dan pergi itu biasa.
"Rania!!"serunya memanggil Rania yang gini sedang tergopoh-gopoh dengan kantong kresek yang begitu besar.
"Uissh, mau pindahan neng?" Tanyanya bergurau.
" Bukannya bantuin malah ngejek" kesalnya lalu membalikan badan membelakangi Adiba.
" Ya udah sini dibantuin, mumpung lag-"Adiba yang berusaha untuk mengambil kresek itu di buat terkejut dengan sebuah tangan yang besar, lebih besar dari tangannya.
Ia melongo, memandang siapa pemilik tangan itu. Itu Husain.
"Udah saya aja, kasian kamu"
" Masa cewek semungil ini di suruh bawa kresek yang bisa nenggelemin badannya dia"
Adiba sedikit mundur, kemudian cengeesan"jangan-jangan Husain udah suka sama Rania lagi" Batinnya seraya memainkan kresek miliknya.
" Cie-cie... Suka sama Rania yaa?"ejeknya. Rania hanya menampakan wajah bingung nya disana.
" Perhatian banget bang!!" Ucapnya lagi, ia mulai tertawa.
Husain menggeleng" yang saya maksud itu kamu"
P maksud?!!!
Dasar Husain. Sombong sekali,merasa si paling tinggi, tiang listrik!!! Adiba itu tinggi tau!! Kamunya aja yang kayak tiang listrik.
Lagi-lagi Adiba pergi tanpa merespon. Lagian, Siapa coba yang nggak marah kalo dibilang badannya mungil, kalo mungil bisa nggak masuk kedalam tas Ransel?
Husain lain kali Hati-hati deh, cewek itu moodnya suka ubah-ubah.
Susah banget ya Sain buat luluhinnya? Coba aja kamu jadi Habib Ali mungkin 5 detik aja dia udah klepek-klepek sama kamu.
***
Sesi pamitan kini sudah selesai, mereka semua menyempatkan diri untuk memberikan kenang-kenangan kepada anak-anak sekolah yang mereka didik, bapak-bapak dan ibu-ibu di kampung tempat mereka KKN. selama ini,sudah membantu mereka.sesi ini di lengkapi dengan tangisan, ingatan akan masa-masa yang telah terlewatkan disana.
" Ini Buat Fatim, Nira, Lina. Spesial Buat kalian bertiga . Jangan kasi tau yang lain okei!!" Bisiknya kepada tiga anak itu. Mereka hanya mengangguk-angguk.
" Disini ada wajahnya kakak, kak siapa ?" Menunjuk sebuah gantungan kunci yang terpampang gambar wajahnya di sana.
"Kak Diba!!"
" Pintar!!! Kalian simpan baik-baik ya, nanti kalo kalian udah gede kalian main ya ke rumah kakak"
" Siap Boss!!!"
Sayang sekali rasanya meninggal ketiga anak lucu ini,tempat dan juga masyarakat baik di sini.
Tapi begaimana lagi? Ini sudah waktunya. Tugas sudah selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Ahwal
Teen Fiction"apa benar seorang Sayyid hanya di peruntukan untuk seorang Syarifah?" mencintai seseorang yang tak bisa di gapai, seseorang yang bahkan derajatnya jauh di atas mu,itu adalah hal yang tak ada hujungnya.mungkin memiliki hujung dari perasaan itu semua...