16. Surat Cinta Fergi Untuk Irene

306 64 35
                                    

A/N: Irene disana, Jihan disini...meski hati Fergi memilih saya ~ (biar adil)














AUTHOR POV







~di rumah sakit~






PLAAKKK



"Puas kamu, mbak? Kemarin-kemarin kemana aja? Hm?"

"Erisha, ibu mau ngomong baik-baik-"

"Opo to ibu ini?? Orang kayak dia ngga pantes diperlakukan baik-baik,bu!!"


Erisha meronta dari cengkraman ibunya, sorot matanya menatap tajam seorang perempuan yang entah hatinya terbuat dari apa hingga tega menghancurkan hidup kakak nya sampai seperti ini.

Jihan Azkya- orang dibalik semua kekacauan ini, akhirnya memberanikan diri untuk datang dan entah apa rencana nya kali ini, apakah dia akan menyangkal semua perbuatan nya dan menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan.

Karena bagaimana pun juga, Jihan tidak ingin adik nya dijebloskan ke dalam jeruji besi. Dia harus bisa mencegah itu agar tidak terjadi.


Kedua tangan Jihan terkepal kuat, menahan perih di pipi nya akibat tamparan dari Erisha. Manik nya menatap lekat-lekat tante Zhafira, perlahan dia mulai mengenggam satu tangan mantan calon ibu mertua nya itu.

"Atas nama baik keluarga ku, mohon maafkan kesalahan Alwy, tante."

"Tante tau kan, jika Alwy ketahuan berurusan dengan pihak berwajib hal itu dapat mempengaruhi nama baik ayah dan keluarga ku."


"Jadi aku mohon, tolong jangan bawa masalah ini pada pihak berwajib." ujar Jihan, bibirnya sedikit gemetar namun dia harus tetap memasang topeng angkuh dan dingin nya di hadapan keluarga Fergi.

"Ringan banget mbak ngomong kayak gitu?? Mbak Jihan!!" gertak Erisha, dia sungguh tidak tahan melihat ibu nya yang justru hanya diam tidak memberi respon apapun.

"Bu, ibu lakuin sesuatu!! Ibu jangan diem!!"


Tante Zhafira hanya tersenyum pilu, bayangan anak laki-laki nya tengah terbaring lemah di dalam sana kembali membuat hatinya teriris. Sebenarnya dia tidak ingin membuat masalah ini semakin rumit, namun apa daya keluarga Jihan adalah salah satu donatur terbesar dan berpengaruh di masjid tempat Fergi mengajar anak-anak TPA.

Andai dia tetap bersikeras membawa masalah ini ke pihak berwajib, bagaimana dengan nasib Fergi dan pekerjaan nya nanti. Dia tahu betul bahwa Fergi sangat menyukai anak-anak, dan ingin mengajarkan mereka membaca Al-Qur'an bahkan jika dia tak digaji sekali pun.

Dear, Fergi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang