Disclaimer: semoga ga sad ya takdir cinta mereka
AUTHOR POV
Fergi tersentak kaget dalam tidur nya tatkala merasakan sebuah tangan menyentuh pundak nya, menoleh ke samping dan mendapati Erisha tengah menatap nya khawatir.
"Gimana Irene?"
"Mas, mbak Irene ngga papa. Dia mungkin masih shock dan agak tertekan karena kedatangan orang tua nya, jadinya oleng tapi ngga papa kok mas aman."
"Alhamdulilah," Fergi menghela nafas lega, dia sungguh takut dan khawatir saat Irene tiba-tiba pingsan tadi. Untung nya ibu langsung sigap membawa Irene ke kamar dibantu sama Erisha yang sama kaget nya, dia baru pulang kuliah dan tau-tau calon kakak ipar nya itu pingsan.
"Iya, mass mending gini deh mas. Saran ku yo iki, untuk sementara mbak Irene tinggal di rumah kita dulu aja, ngga papa sumpah kamar ku jadi rada sempit tapi mbak Irene juga kecil sih jadi ngga papa banget, ya paling aku tak gelar karpet aja dibawah."
"Sumpah," Erisha cemberut dan menyilangkan kedua tangan nya depan dada, "Kok ya bisa gitu orang tua nya mbak Irene ringan banget nampar anak sendiri."
"Jangan ingetin mas lagi, dek." Fergi menggelengkan kepalanya, bayangan ketika Irene hampir terjatuh akibat menerima tamparan keras dari papa nya namun dengan sigap Fergi menahan tubuh mungil Irene.
"Sangat sakit melihat perempuan yang mas cintai diperlakukan kasar seperti itu, padahal mas tidak pernah memperlakukan Irene,,,dan takkan pernah."
"Iya, mas."
Erisha dapat merasakan betapa besar rasa cinta dan sayang kakak nya pada Irene, Erisha hanya bisa berharap hubungan kakak nya dan Irene diberi kelancaran dan tidak ada halangan yang berarti.
Fergi meletakkan Al-Qur'an nya di meja dan beranjak berdiri dari kursi, "Irene masih tidur?"
"Ho o, mas. Tapi kayaknya ngga tenang gitu, soalnya mbak Irene tidur nya sambil ngigo terus nangis juga."
Fergi semakin merasakan sesak didadanya mendengar penuturan dari Erisha, ia pun mengajak adik nya untuk ke kamar dan melihat keadaan bidadari nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fergi ✔️
Hayran KurguFergi Alvian- pemuda sederhana dengan keseharian nya sebagai guru TPA di salah satu tempat ibadah dan sangat menyayangi keluarga nya. Alisha Irene Adriella- perempuan yang selalu dekat dengan hingar bingar duniawi namun dia sendiri tak pernah merasa...