17. Soulmate

430 65 45
                                    

AUTHOR POV
















Satu minggu setelah kejadian yang menimpa Fergi.





"Ngga mau ikut tenan iki, Sha?"

"Gah aku,"

"Sumpah, aku wedi nek teko-teko aku langsung mukuli de'e."


"Yo ojo lah, piye sih."

"Gampang kowe nek ngomong, Ki!!"

"Iyaa, ya." Zaki menghela nafas panjang, menyandarkan badan nya pada kursi sembari ia meminum eskosu alias es kopi susu.


Zaki hendak merapihkan rambut sebahu Erisha, namun dia urungkan. Dia hanya menatap wajah adik Fergi itu dari samping, terlihat sekali kalau Erisha sangat lelah dan capek akhir-akhir ini. Pipi nya sedikit tirus begitu pun dengan mata bengkak nya.

"Sha," panggil Zaki, "Kamu percaya to, kalau setiap perbuatan ada balasan nya?"

"Arep ceramahin aku po piye, Ki?"


"Engga, Sha. Ceramah apa, aku ngga pernah merasa perfect dan lebih baik dari siapa pun. Aku sadar aku masih banyak kurang nya."

Erisha melirik Zaki, "Ya terus apaa?"

"Yaa cuman mau bilang, kalau semua ada balasan nya...cepat atau lambat. Mbak Jihan sama Alwy pasti akan menanggung konsekuensi dari perbuatan mereka."


"Yaudah kalo gitu," Zaki berdiri menatap Erisha dengan senyum nya, "Aku ke kantor polisi sekarang, untuk memberi keterangan dan jadi saksi. Biar hukuman si Alwy makin berat."

Erisha perlahan tersenyum mendengar Zaki yang berusaha menghibur nya, "Yaudah, semoga beruntung."

"Bismillah aja dulu yakan?" jawab Zaki dan dia mengeluarkan sesuatu dari tas.


"Nih, tadi ada beli satu gratis satu. Semangat ya, Sha."

Erisha menerima sebotol eskosu dan ada tulisan 'bismillah mau deketin adik nya mas Fergi' di botol nya. Erisha baru mau protes tapi Zaki sudah keburu kabur pergi dari lorong rumah sakit.

"Ihhh PDKT model apaan ini??"

.











Dear, Fergi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang