AUTHOR POV
"Mas, susah sih bedain nya..."
"Jadi bedanya tanda ini sama ini tuh apa, mas? Kan sama-sama dibaca panjang, tapi kenapa tanda nya beda?"
"Jadi kalau yang ini," Fergi menunjuk simbol harakat panjang ( ~ ) di buku Iqro, "Dibacanya 5 hingga 6 ketukan, atau...2 setengah hingga 3 alif."
"Itu gimana mas? Coba mas Fergi contohin dulu biar Irene ngerti," ucap Irene dengan nada merajuk nya, awalnya dia lancar banget belajar iqro dari iqro 1 sampe 4, tapi mulai iqro 5 yang bacaan-bacaan nya mulai rumit dan banyak tanda baca, Irene suka bingung dan kadang salah baca.
Tapi enak ya diajarin nya sama Fergi, hubby sekaligus guru TPA dia juga.
Fergi tersenyum, "Iya, murid kesayangan nya mas."
"A'udzu billahi minas syaitanir rajim,"
"Alif laam miim,"
"Jadi, huruf lam dibaca 6 harakat, kalau huruf mim dibacanya 2 harakat. Ada yang mau ditanyain lagi?"
Irene menggeleng dan tersenyum menunjukkan gigi kelinci nya, "Ngga ada, ayah nya adek Zize."
"Yaudah, mas mau ke masjid dulu, ya. Bantuin buat persiapan tarawih disana. Erisha kenapa belum pulang ya?"
"Ngga tau, mas. Pasti kebiasaan deh dia sama Zaki keasikan ngajak anak kita main sampe sore," jawab Irene seraya membawakan sarung serta sajadah untuk Fergi, "Mas, aku nyamperin Erisha dulu, ya. Zize belum makan soalnya-"
"Ternyata, nama mu Zizeeeeee ~"
"Zizeeeeeee ~ mama dataaanggggg, pretpretpret"
"Sha," Fergi tertawa dan geleng-geleng liat anak nya di emong sama adek nya itu, tapi rada bikin dia sama Irene was-was sih, ya gimana engga ya soalnya gaya momong Erisha itu full of barbar dan heboh. Pernah sekali Erisha ngagetin Zize di dapur dan berakhir Zize ngga berhenti nangis gara-gara itu.
"Sha, Zize nya pusing kalo kamu gendong dia sambil muter-muter kayak lagi nari ballet aja. Sini sama mbak dulu,"
"Huhh," Erisha manyun tapi sedetik kemudian dia tersenyum lebar sama Zize dan mengajak balita 2 tahun kurang itu fist bump, "Hemmm Zizeee heemm wawawawawaa, heheh ~ ihhh lucu banget sihhh"
"Eysa, eysa!"
"Dadah, eysa mau mandiii ~" Erisha ngintip dari balik pintu sambil dadah-dadah, dia iseng beberapa kali ngumpet abis itu nongol lagi ngajakin Zize cilukba, dan akhirnya keluar juga tuh ketawa nya bocil Fergi sama Irene.
"Aaahhaah iiii !!!" Zize gemes sendiri dan berakhir dia melukin leher mama nya, "Maaa ~"
"Iya, Ze makan dulu ya, jangan diemut makan nya, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fergi ✔️
FanfictionFergi Alvian- pemuda sederhana dengan keseharian nya sebagai guru TPA di salah satu tempat ibadah dan sangat menyayangi keluarga nya. Alisha Irene Adriella- perempuan yang selalu dekat dengan hingar bingar duniawi namun dia sendiri tak pernah merasa...