AUTHOR POV
~di masjid~
"Abataaaaa!!!"
"Bataaaaa!!"
"Tatabaaaa!!"
Beginilah suasana masjid tiap dari bada ashar hingga menjelang maghrib, anak-anak terus bermain dan berlari-lari sambil berteriak dan tidak menghiraukan Fergi yang menyuruh mereka untuk duduk dan memerhatikan dia mengajar.
"Rafi, duduk dulu. Belum selesai bacanya,"
"Aaass ferllgiii ~"
"He em, ini apa?" tunjuk Fergi dengan kalam, menunjuk huruf 'tsa'.
"Ituhh hurufflll hehehh," celoteh Rafi dengan senyum jail nya dan tak bisa diam, matanya ngga fokus sama buku iqro dan melihat teman-teman nya yang lagi bermain.
"Sa, bacanya apa?" tanya Fergi dengan lembut.
"SaAaaaaAaaaa!! Udaahhh ~"
Fergi harus ekstra sabar menghadapi balita berumur tiga tahun itu, dia berkali-kali memanggil Rafi dan terus mengajari Rafi membaca huruf hijaiyah sampai Rafi bisa hafal dari alif hingga kha'. Fergi tersenyum melihat Rafi kesusahan memakai peci nya, ia pun membantu Rafi dan membelai pipi anak itu.
"Maasihhh aass ferllgiii, alaaykummm ~"
Rafi mencium tangan nya dan dadah sama dia sebelum menghambur ke gendongan ibunya, "Walaikumsalam."
"Gimana, Gi? Kapan punya satu kayak Rafi?"
Fergi terperanjat kaget dan hampir menjatuhkan buku iqro ketika mendengar suara Zaki di belakang nya, ia menoleh dan mendapati Zaki tersenyum lebar padanya.
"Oh ayolaah Gi, aku tau kamu lagi deket sama perempuan."
"Jihan cerita hampir ke semua orang yang dia temui, hahah si ember banget emang."
Fergi terdiam sesaat dan memilih untuk tidak membahas Irene dengan Zaki, "Hm, doakan saja yang terbaik."
"Pasti kalo itu, semoga semuanya dipermudah ya?" Zaki menepuk bahu Fergi, "Semoga keluarga kamu berubah pikiran dan ngga ngelanjutin perjodohan kamu sama Jihan."
"Ya ampun, memikirkan mu dengan Jihan bersama saja..." Zaki menggelengkan kepalanya, "Horor nya ngalah-ngalahin pengabdi setan tau ngga, Gi."
Fergi tertawa pelan dan menyenggol lengan Zaki, "Hati-hati kalo ngomong. Ayah nya Jihan salah satu donatur terbesar di masjid ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fergi ✔️
FanfictionFergi Alvian- pemuda sederhana dengan keseharian nya sebagai guru TPA di salah satu tempat ibadah dan sangat menyayangi keluarga nya. Alisha Irene Adriella- perempuan yang selalu dekat dengan hingar bingar duniawi namun dia sendiri tak pernah merasa...