Backstreet [Boboiboy X Reader]

1

Tumpukan buku yang menggunung dimeja belajar, dengan kamar yang seperti kapal pecah. [Name] pemilik kamar sedang tertidur di meja belajar miliknya.

"[Name]!" Suara ketukan pintu yang cepat membangunkan [Name] dari tidurnya.

"Iya, Mah! Sebentar." [Name] beranjak dari tempat duduknya menuju pintu kamar untuk membukakan pintu. "Ada apa Mah?"

"Anak gadis kok baru bangun jam segini," mamah [Name] memperhatikan wajah [Name] dengan tatapan kesal. "Cepet mandi, udah jam setengah enam ini."

[Name] yang sedang mengucek matanya, terkejut. Menoleh kearah jam dinding kamarnya, jarum jam menunjukkan sudah jam setengah enam.

[Name] bergegas berlari kearah kamar mandi, "Makasih mah udah bangunin [Name]!" Teriak [Name].

Mamah [Name] menepuk jidatnya, "Anak itu masih tetap sama kayak dulu, apa dibatalkan aja ya?" Gumam mamah [Name].

---

[Name] berada di koridor sekolah, memperhatikan kearah lapangan basket yang sedang ramai.

"Pagi [Name]!"

"Hm, pagi juga Dahlia."

Dahlia berdiri disamping [Name], "Merhatiin apa?" Dahlia menoleh ke arah bawah.

"Lapangan basket, kenapa kalo pagi selalu aja rame."

"Rame karena anak populer itu ikut ekskul basket, biasanya ekskul mulainya sore." Jelas Dahlia, "Lo tertarik sama BoBoiBoy?"

"Boboiboy? Siapa dia?" [Name] menoleh ke arah Dahlia dengan tatapan bingung.

Dahlia menepuk jidatnya, "Dia anak populer itu, masa' lo gak tau." Dahlia menjelaskan dengan nada sedikit kesal.

"Lo tau sendirikan, gue gak tertarik kayak gitu. Makanya gue gak tau."

"Tapi masa' lo sekolah disini hampir 3 tahun, lo gak tau siapa dia."

[Name] memperhatikan ke arah lapangan basket kembali, tanpa sengaja mata dia dengan anak populer itu bertemu. Anak populer itu tersenyum singkat kemudian menoleh kearah teman-teman lagi.

"Dia tadi natap gue." Ucap [Name].

Dahlia bingung. "Siapa?"

"Anak populer itu."

Dahlia terkejut, "BoBoiBoy natap lo? Gimana?"

"Dia natap gue habis itu senyum." Dahlia tersenyum dan berteriak.

"Lo cewek pertama yang dapet senyum dari dia tanpa Lo minta!"

---

"Aku pulang." Sunyi, itulah suasana rumah [Name]. Setelah mendapat cerewetan dari Dahlia, ia sangat capek.

[Name] berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman untuk ia bawa kekamarnya.

Tunggu... Siapa dia?