Boboiboy dan bundanya telah sampai disebuah rumah yang tidak terlalu besar tapi tidak terlalu kecil juga, nuansa rumah itu seperti di perkebunan mungkin karena banyaknya tanaman yang menghiasi berbagai sisi dari rumah itu.
"Nanti kamu dirumah ini sendiri sampai calon mantu bunda pulang," ucap bundanya sambil melepaskan sabuk pengaman mobil yang dipakainya, "bunda sama Tante Linda mau jalan-jalan dulu pakai mobil kamu, gapapa?" Tanya bunda Boboiboy saat ingin keluar dari mobil. Boboiboy mengangguk lalu bundanya keluar dan menutup pintu mobil.
Apa ini akan berjalan dengan lancar?
Boboiboy segera memarkirkan mobilnya dan masuk ke rumah calon mertuanya.
---
Sunyi, itulah gambaran rumah yang sederhana ini. Boboiboy memainkan ponselnya di meja makan yang terhubung dengan dapur.
Hingga pandangannya teralihkan oleh seorang gadis yang berdiri di depan pintu. Ia tersenyum, "Ternyata calon istriku udah pulang.".
"Siapa Lo?" Tanya gadis itu dengan tegas, matanya menatap tajam ke arah Boboiboy.
Boboiboy yang masih tersenyum, meletakkan ponselnya kemudian beranjak dari tempat duduknya mendekati gadis yang akan menjadi istrinya itu.
"Bukannya tadi kita udah ketemu, hm?" Ucap Boboiboy yang membuat gadis itu— [Name] bingung.
Kemudian mata [Name] melebar, "Lo!..." Boboiboy menyeringai. "Lo anak populer yang dilapangkan basket?!"
"Pinter banget calon istriku ini." Boboiboy mengusap-usap kepala [Name]. "Gua BoBoiBoy."
"Sebentar... Tadi lo bilang 'calon istri'? Maksud lo apa."
Dia belum dikasih tau, ya?
"Oh, lo belum dikasih tau?" [Name] menatap bingung. "Kita dijodohin, jadi gak salah dong gua manggil lo 'calon istri'."
"HAH?!!?" [Name] berteriak kaget, "Maksud lo kita nikah gitu?"
Boboiboy tertawa melihat tingkah calon istrinya itu, "Enggak secepat itu juga, kita masih ada waktu satu semester." [Name] menghela nafas lega.
Boboiboy yang mengingat murid-murid perempuan yang disekolahnya belum lagi yang berada diluar, khawatir.
Nanti kalo ketauan bisa aja dia dibully, ngira dia yang goda gua duluan
"Tapi lo bisa aja dibully kalo ketauan sama fans-fans gua." Lirih BoBoiBoy. [Name] berpikir sejenak, mencerna situasi.
"Tinggal backstreet, apa susahnya." Ucap [Name] nyengir.
Hah?
Dia bilang apa?
Boboiboy menatapnya, "Jadi lo mau tunangan sama gua?" [Name] mengangguk mantap.
"Dari pada susah dapet cowok, mending gue terima aja." Jelas [Name], "Sekali dapet langsung cowok populer itu pencapaian terbesar gue." [Name] melangkah pergi mengambil minum.
Boboiboy hanya tersenyum melihat tingkah calon istrinya itu.
Dia beda, gak kayak mereka
---
Tak lama kemudian bunda dan mamah [Name] pulang dari acara mereka, "Mamah pulang."
[Name] segera berlari menuju Mamah nya dan memeluknya erat, "Mamah kok lama banget, [Name] kesepian."
"Bukannya ada Boboiboy?" Tanya bunda Boboiboy, [Name] melepaskan pelukan dan bersalaman dengan bunda Boboiboy yang akan menjadi mertuanya itu.
"Boboiboy main hp terus, Tante."
"Anak laki-laki itu..." Bunda Boboiboy memijat pelipisnya, "Maaf ya [Name], nanti Tante marahin dia." Boboiboy kemudian datang mendekat kearah bundanya, mamah [Name], dan [Name].
"Ayo pulang, bunda perlu bicara."
"Iya, Bun. Boboiboy pulang dulu ya, Tan." Boboiboy bersalaman dengan Tante Linda– mamah [Name].
"Gak usah panggil Tante, panggil mamah aja." Boboiboy mengangguk dan tersenyum.
"[Name] juga panggil bunda aja, ya?" Bunda Boboiboy tersenyum kearah calon mantu nya, [Name] tersenyum sambil mengangguk.
---
Rumah Boboiboy dengan [Name] lumayan jauh, tak heran jika saat sampai dirumah mereka langit sudah gelap.
"Bunda denger tadi kamu cuekin [Name]." Ucap bundanya saat memasuki rumah, Boboiboy menatap bundanya bingung.
Siapa yang cuekin?
Tadi gua buka hp karena lihat-lihat barang buat hadiah [Name]
"Aku gak cuekin kok, Bun."
"Bunda gak ajarin kamu bohong ya, Boboiboy." Mata bundanya menatap tajam kearahnya.
Boboiboy berpikir sejenak,
Apa gua kelamaan ya milihnya?
Boboiboy menatap bundanya."Maaf, Bun. Tadi Boboiboy lagi milihin hadiah buat calon istriku, ayah sama bunda aja ngasih masa' aku enggak?"
"Anak bunda ternyata bisa romantis juga ternyata." Bundanya tersenyum kearahnya. "Kamu nanti harus chat dia, ya? Biar kalian tambah deket." Boboiboy mengangguk sambil tersenyum.
---
Boboiboy yang baru saja selesai membersihkan badannya, membuka ponselnya.
Apa gua chat dia ya?
Mumpung dia online
"Lucu juga ternyata, walaupun agak cuek tapi gapapa." Boboiboy tersenyum menatap layar ponselnya.
—————
Hai guys!
Segini dulu ya chapter kali ini, mau lanjutin sampai chapter 3 tapi ini udah kebanyakan:(
Biasanya 300 sampai 500 kata, tapi chapter kali ini kalo dilanjutin bisa sampai 600+ kata. Jadi kita lanjutin chapter selanjutnya ya.
See you guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Boboiboy X Reader]
Fiksi Remaja[14+]📌 Perjodohan yang tidak diinginkan. Bagaimana jika kalian diposisi itu? menolak? atau terpaksa menerima? [Name] yang merupakan murid biasa aja tiba-tiba dijodohkan dengan murid paling populer disekolahnya? "Dari pada susah dapet cowok, mendi...