Laki-laki berkemeja putih dengan celana panjang hitam, sedang duduk dimeja makan menatap layar ponselnya.
[Name] mematung di pintu dapur, laki-laki itu melirik kearahnya kemudian tersenyum. "Ternyata calon istriku udah pulang.".
Calon istri?
"Siapa Lo?" Tanya [Name] dengan tegas, matanya menatap tajam ke arah laki-laki itu.
Laki-laki itu masih tersenyum, meletakkan ponselnya kemudian beranjak dari tempat duduknya mendekati [Name].
"Bukannya tadi kita udah ketemu, hm?" [Name] bingung, kemudian mengingat-ingat kembali.
Kemudian mata [Name] melebar, "Lo!..." Laki-laki itu menyeringai. "Lo anak populer yang dilapangkan basket?!"
"Pinter banget calon istriku ini." Laki-laki itu mengusap-usap kepala [Name]. "Gua BoBoiBoy."
"Sebentar... Tadi lo bilang 'calon istri'? Maksud lo apa."
"Oh, lo belum dikasih tau?" [Name] menatap bingung. "Kita dijodohin, jadi gak salah dong gua manggil lo 'calon istri'."
"HAH?!!?" [Name] berteriak kaget, "Maksud lo kita nikah gitu?"
Boboiboy tertawa melihat tingkah calon istrinya itu, "Enggak secepat itu juga, kita masih ada waktu satu semester." [Name] menghela nafas lega.
"Tapi lo bisa aja dibully kalo ketauan sama fans-fans gua." Lirih BoBoiBoy. [Name] berpikir sejenak, mencerna situasi.
"Tinggal backstreet, apa susahnya." Ucap [Name] nyengir.
Boboiboy menatapnya, "Jadi lo mau tunangan sama gua?" [Name] mengangguk mantap.
"Dari pada susah dapet cowok, mending gue terima aja." Jelas [Name], "Sekali dapet langsung cowok populer itu pencapaian terbesar gue." [Name] melangkah pergi mengambil minum.
Boboiboy hanya tersenyum melihat tingkah calon istrinya itu.
---
Malam hari tiba, [Name] yang sudah selesai belajar sedang memainkan ponselnya.
Siapa ini?
"Cuma tunangan aja seposesif ini, apalagi kalo udah nikah nanti." Gumam [Name].
---
Paginya [Name] sedang sarapan di meja makan, suara ketukan pintu dari luar terdengar.
"[Name] bukain pintunya!" Seru mamah [Name] yang sedang memasak sarapan.
[Name] beranjak pergi menuju pintu keluar utama untuk membuka pintu tersebut. Betapa terkejutnya, laki-laki asing kemarin datang kembali kerumahnya dengan menaiki mobil.
"Selamat pagi, calon istriku." Sapanya, [Name] geli mendengarnya.
"Jangan panggil gue kayak gitu." Protes [Name] yang tidak didengar oleh BoBoiBoy.
"Oh, calon menantu mamah udah dateng." Mamah [Name] tiba-tiba sudah berada dibelakang [Name]. "Mau jemput [Name], ya?"
Boboiboy tersenyum mengangguk pelan, "Iya, Mah. Boleh berangkat sekarang?"
"Tentu aja boleh."
---
"Berhenti disini." Tegas [Name], raut wajahnya terlihat kesal.
Boboiboy menghentikan mobilnya di belakang sekolah. "Kenapa?"
"Gue mau turun disini aja." [Name] melepaskan sabuk pengaman mobil yang dipakainya. Tangan [Name] tiba-tiba dipegang BoBoiBoy.
"Kenapa harus disini?" Tanya Boboiboy menatap [Name], sedangkan yang ditatapnya mendengus kesal.
"Lo gak mau ketahuan kan?" [Name] menatapnya kembali, Boboiboy menarik tangannya kembali.
"Yaudah lo boleh turun disini." Boboiboy pasrah. [Name] keluar dari mobil Boboiboy itu dan berjalan pergi.
"Loh [Name]?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Boboiboy X Reader]
Teen Fiction[14+]📌 Perjodohan yang tidak diinginkan. Bagaimana jika kalian diposisi itu? menolak? atau terpaksa menerima? [Name] yang merupakan murid biasa aja tiba-tiba dijodohkan dengan murid paling populer disekolahnya? "Dari pada susah dapet cowok, mendi...