2

3.9K 328 3
                                    

Laki-laki berkemeja putih dengan celana panjang hitam, sedang duduk dimeja makan menatap layar ponselnya.

[Name] mematung di pintu dapur, laki-laki itu melirik kearahnya kemudian tersenyum. "Ternyata calon istriku udah pulang.".

Calon istri?

"Siapa Lo?" Tanya [Name] dengan tegas, matanya menatap tajam ke arah laki-laki itu.

Laki-laki itu masih tersenyum, meletakkan ponselnya kemudian beranjak dari tempat duduknya mendekati [Name].

"Bukannya tadi kita udah ketemu, hm?" [Name] bingung, kemudian mengingat-ingat kembali.

Kemudian mata [Name] melebar, "Lo!..." Laki-laki itu menyeringai. "Lo anak populer yang dilapangkan basket?!"

"Pinter banget calon istriku ini." Laki-laki itu mengusap-usap kepala [Name]. "Gua BoBoiBoy."

"Sebentar... Tadi lo bilang 'calon istri'? Maksud lo apa."

"Oh, lo belum dikasih tau?" [Name] menatap bingung. "Kita dijodohin, jadi gak salah dong gua manggil lo 'calon istri'."

"HAH?!!?" [Name] berteriak kaget, "Maksud lo kita nikah gitu?"

Boboiboy tertawa melihat tingkah calon istrinya itu, "Enggak secepat itu juga, kita masih ada waktu satu semester." [Name] menghela nafas lega.

"Tapi lo bisa aja dibully kalo ketauan sama fans-fans gua." Lirih BoBoiBoy. [Name] berpikir sejenak, mencerna situasi.

"Tinggal backstreet, apa susahnya." Ucap [Name] nyengir.

Boboiboy menatapnya, "Jadi lo mau tunangan sama gua?" [Name] mengangguk mantap.

"Dari pada susah dapet cowok, mending gue terima aja." Jelas [Name], "Sekali dapet langsung cowok populer itu pencapaian terbesar gue." [Name] melangkah pergi mengambil minum.

Boboiboy hanya tersenyum melihat tingkah calon istrinya itu.

---

Malam hari tiba, [Name] yang sudah selesai belajar sedang memainkan ponselnya.

Siapa ini?

Siapa ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cuma tunangan aja seposesif ini, apalagi kalo udah nikah nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cuma tunangan aja seposesif ini, apalagi kalo udah nikah nanti." Gumam [Name].

---

Paginya [Name] sedang sarapan di meja makan, suara ketukan pintu dari luar terdengar.

"[Name] bukain pintunya!" Seru mamah [Name] yang sedang memasak sarapan.

[Name] beranjak pergi menuju pintu keluar utama untuk membuka pintu tersebut. Betapa terkejutnya, laki-laki asing kemarin datang kembali kerumahnya dengan menaiki mobil.

"Selamat pagi, calon istriku." Sapanya, [Name] geli mendengarnya.

"Jangan panggil gue kayak gitu." Protes [Name] yang tidak didengar oleh BoBoiBoy.

"Oh, calon menantu mamah udah dateng." Mamah [Name] tiba-tiba sudah berada dibelakang [Name]. "Mau jemput [Name], ya?"

Boboiboy tersenyum mengangguk pelan, "Iya, Mah. Boleh berangkat sekarang?"

"Tentu aja boleh."

---

"Berhenti disini." Tegas [Name], raut wajahnya terlihat kesal.

Boboiboy menghentikan mobilnya di belakang sekolah. "Kenapa?"

"Gue mau turun disini aja." [Name] melepaskan sabuk pengaman mobil yang dipakainya. Tangan [Name] tiba-tiba dipegang BoBoiBoy.

"Kenapa harus disini?" Tanya Boboiboy menatap [Name], sedangkan yang ditatapnya mendengus kesal.

"Lo gak mau ketahuan kan?" [Name] menatapnya kembali, Boboiboy menarik tangannya kembali.

"Yaudah lo boleh turun disini." Boboiboy pasrah. [Name] keluar dari mobil Boboiboy itu dan berjalan pergi.

"Loh [Name]?"

Backstreet [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang