18

2.4K 192 11
                                    

Mereka sudah tiba dirumah, [Name] membaringkan adiknya di kasur kamar miliknya sementara Boboiboy sibuk dengan barang-barang yang mereka beli.

"Apa sudah tidur?" Tanya Boboiboy duduk di sofa ruang tamu melihat [Name] yang turun dari tangga atas.

[Name] mengangguk kemudian duduk disamping tunangannya itu, "Sudah." Tersenyum tipis.

Boboiboy tersenyum kemudian memeluknya, "Aku gak sengaja ngasih tau ke sahabat-sahabatku kalo aku punya tunangan karena mereka curiga ke kamu." Ungkapnya sambil mempererat pelukannya.

[Name] yang mendengar itu tersenyum, mengelus surai hitam dan putih tipis milik tunangannya.

"Gapapa kok, dan tadi aku ketemu sama Yaya."

Boboiboy terkejut dengan cepat menatap kekasihnya. "Dimana?" Tanyanya serius.

[Name] yang sedikit heran menghentikan aktivitasnya mengelus surai hitam dan putih tipis itu, "di mall." Seketika mata Boboiboy melebar, terkejut.

"Aku tidak tau bagaimana Yaya bisa mengetahui kalo aku punya tunangan karena tidak mungkin sahabat-sahabatku memberi tahunya. Tapi tadi saat di mall ia berhasil menebak dengan siapa aku pergi."

[Name] yang mendengar itu sama terkejutnya, jadi Yaya mengetahui semua ini? Tapi bagaimana bisa?

Boboiboy kemudian mengambil ponselnya di saku celananya dengan tangan kiri masih setia memegang pinggang [Name].

[Name] yang penasaran ikut menatap layar ponsel tunangannya.

[Name] yang membaca itu sedikit heran, apa maksud dari kata 'maaf'?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Name] yang membaca itu sedikit heran, apa maksud dari kata 'maaf'?

"Kenapa minta maaf?"

Boboiboy menghela nafas berat, meletakkan ponselnya di meja kemudian menatap wajah kekasihnya yang tampak kebingungan.

"Sebenarnya Yaya suka sama aku dari kita SMP," [Name] yang mendengar itu terdiam membeku, jadi dia mengambil orang yang teman barunya sukai? Bukankah itu sesuatu yang jahat? "tapi aku menganggapnya tidak lebih dari adikku walaupun dia sempat tidak terima."

"Aku jadi merasa bersalah..." [Name] tanpa sadar memeluk erat Boboiboy, meletakkan kepalanya di bahu tunangannya yang mematung terkejut.

Tangan kiri Boboiboy berpindah menuju bahu [Name] sementara tangan kanannya menuju kepala kekasihnya untuk ia usap.

"Gapapa... Itu bukan salahmu, dear. Kita hanya bisa berharap semoga Yaya mendapatkan seseorang yang bisa mencintainya dengan tulus-"

"-dan tidak bertepuk sebelah tangan." Potong [Name] yang membuat keduanya tertawa.

---

Pagi hari di hari Minggu, blue eyes milik sang surai chocolate brown berkedip menyesuaikan cahaya yang masuk saat membuka matanya.

Backstreet [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang