Suara yang tidak asing, [Name] membalikkan badannya menoleh ke arah sumber suara.
Dahlia!
"Tumben lo jalan, [Name]. Biasanya bareng sama papah lo."
"Gue lagi pengen jalan aja." [Name] tersenyum, berusaha membuat temannya itu percaya.
Dahlia menatap [Name] curiga, dengan cepat [Name] menarik tangan Dahlia untuk berjalan menuju sekolah sebelum keadaan makin buruk.
---
"Lo udah ngerjain tugas kemarin belom?" Tanya Dahlia setelah sampai dikelas. [Name] terdiam kemudian mengobrak-abrik isi tasnya dan mengambil sebuah buku.
"Gue belom, gimana nih..." [Name] menatap Dahlia dengan tatapan memohonnya. Dahlia menghela nafas panjang, lalu menatap sahabatnya itu.
"Tumben lo belum selesai," Dahlia menyerahkan buku tugasnya ke [Name]. "biasanya udah selesai paling cepet.".
[Name] segera menyalin jawaban, kemudian mengembalikannya, "Gue lupa gara-gara cowok itu." Kesal [Name], Dahlia yang mendengar itu bingung.
"Cowok? Lo selama ini punya doi?!" [Name] terkejut, ia baru saja keceplosan?!?
"Enggak, cowok yang gue baca di novel. Cowoknya bikin emosi gara-gara selingkuhin ceweknya."
"Oh... Gue kira lo udah punya, btw kalo udah punya jangan lupa PJ nya, ya?" Dahlia nyengir.
[Name] memutar matanya malas, "Lo tau kan gue gak tertarik yang namanya pa.ca.ran, lagian duit gue mau buat beli novel lagi." Jelas [Name].
"Terserah deh... Gue mau ke kantin, tadi gak sempet sarapan."
"Bukannya lo gak pernah sarapan, ya?" [Name] nyengir, sedangkan Dahlia menatapnya kesal dan pergi keluar kelas menuju kantin.
[Name] yang melihat sahabatnya sudah pergi kemudian memainkan ponselnya.
"Kalo gue tolak, nanti gak dapet duit tambahan. Kalo gue terima, nanti kalo ada yang lihat gimana?" [Name] berpikir sejenak, "mending gue terima aja, siapa sih yang nolak rejeki." [Name] nyengir.
*Hiraukan jam nya😇🙏
[Name] segera beranjak pergi menuju ruang OSIS untuk menemui kesayangannya, yaitu DUIT.
---
"Permisi" [Name] mengetuk pintu ruang OSIS.
Kayaknya gak ada orang deh
Saat [Name] hendak melangkah pergi, pintu ruang OSIS itu terbuka, "Ya, siapa?" Jawab seorang perempuan memakai hijab.
[Name] yang melihatnya tersenyum, "Saya [Name], saya kesini karena dipanggil oleh Boboiboy." Jelas [Name].
Perempuan itu tersenyum kemudian mempersilahkan masuk, "Ayo masuk, Boboiboy ada di dalam." [Name] mengangguk kemudian masuk.
---
Boboiboy yang sedang membaca buku, pandangannya teralihkan di pintu masuk. Boboiboy menyeringai sambil menutup buku yang dibacanya.
"Boboiboy, ini ada seseorang yang mencari-mu, aku harus pergi karena ada urusan."
"Terima kasih, Yaya." Boboiboy tersenyum, [Name] yang melihat 'calon suami' nya tersenyum itu pun seketika merinding.
Perempuan yang bernama Yaya tadi pergi, meninggalkan [Name] dan Boboiboy berdua di ruangan OSIS itu.
"To the point, mana duitnya?" [Name] menatap Boboiboy.
"Hey, darling. Kau tidak ingin bertemu denganku?"
"Ini 'kan udah, gue harus ketemu sama kesayangan gue." Kesal [Name]. Boboiboy yang awalnya tersenyum mendadak senyum itu luntur dan tatapan lembutnya berubah menjadi tajam.
"Siapa?" Tanya Boboiboy penuh tekanan.
"Duit lah, gak mungkin elo."
Boboiboy segera mendekati [Name], memegang kedua bahu [Name]. Masih dengan tatapan yang sama, Boboiboy memeluk [Name] secara tiba-tiba yang membuat [Name] kaget dan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Boboiboy X Reader]
Jugendliteratur[14+]📌 Perjodohan yang tidak diinginkan. Bagaimana jika kalian diposisi itu? menolak? atau terpaksa menerima? [Name] yang merupakan murid biasa aja tiba-tiba dijodohkan dengan murid paling populer disekolahnya? "Dari pada susah dapet cowok, mendi...