4

3.1K 297 1
                                    

Boboiboy memeluknya yang membuat [Name] kaget. Saat [Name] ingin melepaskan pelukan,

Tunggu

Kenapa ini semakin hangat?

Tidak

Ini bukan hangat lagi

tapi panas?!?

[Name] melirik Boboiboy masih memeluknya erat, menenggelamkan kepalanya di bahu [Name].

"Lo sakit?" Tanya [Name], sedangkan yang ditanya tidak menjawab. "Gue gak suka ngulang kata-kata, jawab."

"Ya, gua sakit."

[Name] yang mendengar itu entah kenapa merasa khawatir, "Lo udah minum obat?" Tanya [Name] lagi yang dijawab dengan gelengan.

Kenapa gue khawatir sama dia?

Dia bukan siapa-siapa gue

"Gue ambil obat di UKS dulu, lepasin gue." Boboiboy menggeleng, terlihat seperti anak kecil yang tidak mau kehilangan ibunya.

"Nanti lo malah pergi." Lirih BoBoiBoy yang masih memeluk [Name] dengan erat.

"Enggak, gue janji gak pergi."

Boboiboy melepaskan pelukan, [Name] tersenyum lalu pergi.

---

Kenapa gue khawatir sama dia, ya?

Itu adalah isi pikiran [Name] saat ini.[Name] sekarang sedang perjalanan menuju UKS, "Gue cariin Lo dari tadi, lo kemana aja!"

[Name] menoleh ke arah sumber suara,

Sial

Umpat [Name] yang melihat sahabatnya, "gue tadi ke ruang OSIS.".

"Lo buat masalah apa sampe disuruh keruang OSIS."

"Tadi ada yang nyari gue, ternyata salah panggil."

"Oh... Sekarang lo mau kemana? 15 menit lagi udah masuk."

"Ke UKS bentar, tadi salah satu anggota OSIS nyuruh gue ambilin obat."

"Gue ikut lo."

Hah?

Dia bilang apa?

"Gue ikut lo, takutnya nanti telat."

"Terserah lo, aja deh."

---

Setelah mengambil obat, [Name] dan Dahlia menuju ruang OSIS, "Lo tunggu didepan aja, ya? Gue cuma sebentar." Dahlia mengangguk.

[Name] membuka pintu kemudian menutupnya kembali, [Name] melihat Boboiboy duduk tertidur di sofa yang berada di ruangan itu.

"Hey... Bangun..." [Name] membangunkan sambil menoel-noel pipi Boboiboy, tiba-tiba lengan [Name] dipegang dan ditarik hingga terjatuh di pelukan BoBoiBoy.

Sialan

Umpat Name, "Lo mau minum obatnya gak? Ini gue mau pergi, udah ditunggu temen gue."

"Siapa?" Tanya Boboiboy yang masih menutup matanya dan tangannya yang sibuk mempererat pelukan.

"Banyak bacot lo! Cepet diminum, sebentar lagi udah masuk." Akhirnya Boboiboy melepaskan pelukannya, [Name] membuka obat dan memberikan ke Boboiboy.

"Makasih, darling..." Boboiboy mencium pipi [Name] yang membuat pipi [Name] memerah.

"Lo jangan cium-cium gue sembarangan." Kesal [Name] dengan wajah yang masih memerah.

Boboiboy menyeringai lalu mendekatkan wajahnya menuju wajah [Name], "Itu gak sembarangan, kecuali kalo disini," Boboiboy menunjuk bibir [Name], "itu baru sembarangan." Boboiboy mengedipkan matanya.

[Name] tiba-tiba merasa gugup."Udah selesai 'kan? Gue mau ke kelas sekarang." [Name] yang ingin beranjak pergi ditahan Boboiboy.

"Peluk gua dulu."

"Ck... dasar manja." Boboiboy tersenyum lalu memeluk [Name] dengan erat, setelah selesai berpelukan [Name] pergi keluar dari ruangan.

---

"Lama banget lo." Kesal Dahlia yang menunggu di luar ruangan. "Btw [Name], lo sakit? Wajah lo merah soalnya."

[Name] kaget,

Gara-gara dia cium gue tadi pasti

"Enggak... Gue gak sakit."

"Yakin? Kalo sakit di UKS aja."

[Name] nyengir, "Cie... Khawatir sama gue, ya?"

"Dah lah... Gue males sama lo." Kesal Dahlia kemudian pergi meninggalkan [Name].

"Jangan tinggal gue dong!" [Name] berlari mengejar Dahlia yang sudah berada didepannya.

Backstreet [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang