10

2.6K 197 1
                                    

Kenapa nyaman banget

Apa karena gua dah lama gak dipeluk jadi gini?

"Lo sakit?" Tanya [Name], sedangkan yang ditanya tidak menjawab. "Gue gak suka ngulang kata-kata, jawab."

"Ya, gua sakit."

"Lo udah minum obat?" Tanya [Name] lagi yang dijawab dengan gelengan.

Dia khawatir?

"Gue ambil obat di UKS dulu, lepasin gue." Boboiboy menggeleng, terlihat seperti anak kecil yang tidak mau kehilangan ibunya.

Gua pengen lebih lama lagi...

"Nanti lo malah pergi." Lirih BoBoiBoy yang masih memeluk [Name] dengan erat.

"Enggak, gue janji gak pergi."

Boboiboy melepaskan pelukan, [Name] tersenyum lalu pergi.

Senyuman itu

Kenapa gua jadi tenang kalo liat dia senyum?

Boboiboy kemudian duduk di sofa dan tertidur.

---

"Hey... Bangun..." [Name] membangunkan sambil menoel-noel pipi Boboiboy,

Akhirnya...

tiba-tiba lengan [Name] dipegang dan ditarik hingga terjatuh di pelukan BoBoiBoy.

"Lo mau minum obatnya gak? Ini gue mau pergi, udah ditunggu temen gue."

"Siapa?" Tanya Boboiboy yang masih menutup matanya dan tangannya yang sibuk mempererat pelukan.

"Banyak bacot lo! Cepet diminum, sebentar lagi udah masuk." Akhirnya Boboiboy melepaskan pelukannya, [Name] membuka obat dan memberikan ke Boboiboy.

"Makasih, darling..." Boboiboy mencium pipi [Name] yang membuat pipi [Name] memerah.

"Lo jangan cium-cium gue sembarangan." Kesal [Name] dengan wajah yang masih memerah.

Boboiboy menyeringai lalu mendekatkan wajahnya menuju wajah [Name], "Itu gak sembarangan, kecuali kalo disini," Boboiboy menunjuk bibir [Name], "itu baru sembarangan." Boboiboy mengedipkan matanya.

[Name] terlihat gugup."Udah selesai 'kan? Gue mau ke kelas sekarang." [Name] yang ingin beranjak pergi ditahan Boboiboy.

"Peluk gua dulu."

"Ck... dasar manja." Boboiboy tersenyum lalu memeluk [Name] dengan erat, setelah selesai berpelukan [Name] pergi keluar dari ruangan.

Boboiboy tersenyum melihat [Name] pergi,

Gua juga harus pergi

Gua gak mau angka-angka itu turun

Sembuh apa gak bukan urusan gua sekarang.

Boboiboy keluar dari ruang OSIS dan bertemu dengan sahabat yang ia anggap seperti adiknya, Yaya.

"Boboiboy, kamu udah minum obat kan? Kalo masih sakit di UKS aja."

"Tadi aku udah minum obat, di ambilin sama cewek yang aku panggil tadi. Aku ke kelas dulu, ya? Kamu juga harus ke kelas sekarang biar gak telat." Boboiboy berjalan ke kelasnya.

---

Pulang sekolah, Boboiboy kembali ke ruang OSIS karena sakitnya tak kunjung sembuh malah makin parah.

"Boboiboy, ayo ke UKS aja... Aku anterin." Khawatir Yaya.

Boboiboy menggeleng, "Tolong panggilin cewek yang tadi pagi, [Name] namanya." Yaya mengangguk dan beranjak pergi mencari perempuan yang dimaksud Boboiboy.

Boboiboy menutup matanya karena kepalanya yang terasa sangat pusing dan berat, badannya sangat panas.

Beberapa menit kemudian karena mendengar pembicaraan didekatnya, Boboiboy membuka matanya.

"Makanya kalo sakit itu istirahat! Bukan belajar, jadi tambah parah, 'kan?" Omel [Name].

"Dari pada nilai gua turun, 'kan?" Boboiboy sempat-sempatnya tersenyum menatap wajah [Name], yang membuat yang ditatapnya kesal.

"Gue ambilin obat sama makanan dulu." [Name] beranjak pergi.

Dia khawatir banget sama gua...

Kenapa dia bisa sekhawatir itu?

Boboiboy kembali menutup matanya.

---

"Ayo makan dulu..." Kali ini [Name] membangunkannya lebih lembut dari pada biasanya.

Boboiboy membuka matanya perlahan dan beranjak duduk,

Dia beneran ambilin gua makanan

"Lo gak usah repot-repot begini."

[Name] yang hendak menyuapinya terhenti, "Lo bilang kita udah tunangan, jadi gue juga punya kewajiban buat ngerawat lo." Boboiboy memakan makanan yang disuapi [Name].

Setelah selesai makan dan minum obat, [Name] menyuruh Boboiboy untuk istirahat, "Cepet istirahat, biar lo bisa jemput gue besok."

"Tumben."

"Kalo gue bareng papa nanti malah telat, gue pernah dihukum sama yang rambut ungu itu."

"Fang?"

"Gue gak tau, pokoknya gue disuruh keliling lapangan basket 2 kali."

Gua pengen ngerasain lagi...

"[Name]." Panggil Boboiboy, [Name] hanya berdehem. Tiba-tiba Boboiboy lagi-lagi memeluknya, kali ini lebih erat.

Wajah [Name] memerah, tangan [Name] yang ragu kemudian memeluk Boboiboy.

"Makasih buat hari ini, gua bisa ngerasain kasih sayang keluarga berkat lo. Padahal kita baru kenal kemarin."

—————

Hai guys!

Akhirnya chapter bagian POV dari Boboiboy berakhir. Mulai chapter selanjutnya akan kembali ke POV [Name] ya.

Untuk chapter selanjutnya author masih bingung, dan mungkin aja author lama yang up karena banyak kegiatan di sekolah.

Okay, see you guys!

Backstreet [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang