Dia bilang kasih sayang keluarga?
Sekarang [Name] sedang berada di kantin sekolah bersama sahabatnya, ia melamun memikirkan perkataan tunangannya kemarin.
"Hey..." panggil Dahlia menyadarkan [Name] dari melamunnya. "Lo gak makan?"
"Ini gue mau makan." Jawab [Name] memperlihatkan makanan yang digenggamnya, sebatang coklat.
Dahlia menggelengkan kepalanya. "Coklat terus... Gigi lo nanti sakit."
"Biarin." [Name] tidak peduli.
"Btw dua hari yang lalu, Boboiboy minta nomer Lo ke gue. Lo gak di chat aneh-anehkan?" [Name] membulatkan matanya, terkejut. Jadi selamat ini Dahlia yang memberikan nomornya ke tunangannya itu?
"Eng...enggak kok." [Name] sedikit terbata-bata karena terkejut. Dahlia berdehem dengan tatapan masih tertuju dimakannya.
"Adek lo kapan yang pulang?" Tanya Dahlia, senyum [Name] tiba-tiba luntur.
"Gue gatau... Moga aja waktu libur akhir semester dia dateng." Ucap [Name] dengan nada sedikit sedih.
Anaya, atau sering dipanggil Aya adalah adik [Name] satu-satunya yang baru masuk SD kelas satu. [Name] yang gagal lolos dari pelatihan khusus harus merelakan adiknya untuk menjalani pelatihan yang berat itu dan diharuskan lolos.
[Name] sebenarnya tidak tega melihat adiknya mendapatkan pelatihan itu saat lulus SMP nanti. Pelatihan khusus itu bertujuan untuk mendapatkan seorang yang bisa menjalankan perusahaan milik keluarganya.
Di Keluarga [Name], pelatihan yang berat itu mewajibkan seseorang itu harus sempurna, memiliki nilai yang bagus di semua mata pelajaran tentunya hal yang sangat wajib.
Kelebihan dari kelolosan pelatihan itu adalah bisa memilih pasangannya sendiri, mendapatkan hak waris dan kekayaan yang melimpah. Tapi kekurangannya adalah waktu, kegiatan dan rutinitas semuanya diatur.
Sedangkan kelebihan yang tidak lolos adalah waktu, kegiatan dan rutinitas mereka semuanya bebas, tidak perlu diatur. Kekurangannya mereka akan menjadi bahan pertunangan untuk perusahaannya.
Itulah aturan di keluarga [Name], aturan turun-temurun yang belum pernah dilanggar siapapun.
"Kenapa gue sebodoh ini sih, Dahlia." Gumam [Name]. Tentu saja Dahlia tidak terima, [Name] yang selalu mendapatkan peringkat terbaik di kelasnya dan termasuk salah satu yang masuk ke sepuluh peringkat terbaik di angkatannya.
"Lo gak sebodoh itu, [Name]! Lo selalu dapet peringkat terbaik dan lo bilang itu belum cukup?!"
"Kalo gue gak sebodoh itu, kenapa gue gak lolos? Kenapa harus adek gue?!" Mata [Name] mulai berlinang air mata.
Dahlia tau akan masalah keluarga yang dihadapi [Name], keluarga itu akan harmonis jika tidak ada pembicaraan angka diantara mereka.
Dahlia mendekap erat tubuh sahabatnya itu. "Gapapa... Gapapa... Adek lo pasti bisa kok..." [Name] mengangguk pelan memeluk erat tubuh yang memeluknya itu.
Tanpa [Name] dan Dahlia sadari, mereka sedang diawasi oleh seseorang dari jauh.
Pelatihan ya?
—————
Hai guys!
Gimana chapter kali ini? Semoga kalian paham dengan aturan keluarga [Name] ya😇🙏
Okay segini dulu chapter kali ini, untuk spoiler nya enggak author kasih dulu.
See you guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Boboiboy X Reader]
Teen Fiction[14+]📌 Perjodohan yang tidak diinginkan. Bagaimana jika kalian diposisi itu? menolak? atau terpaksa menerima? [Name] yang merupakan murid biasa aja tiba-tiba dijodohkan dengan murid paling populer disekolahnya? "Dari pada susah dapet cowok, mendi...