[BUDAYAKAN VOTE & COMMENT SETELAH BACA💗]
**
Malam itu, Jaehyun dan bandnya baru saja selesai tampil di sebuah klub terkenal. Panggung yang penuh dengan gemuruh musik dan sorak-sorai penonton masih terngiang di telinga mereka. Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak sebelum pulang, menikmati angin malam yang sejuk setelah panasnya lampu panggung. Jaehyun bisa merasakan adrenalin masih mengalir dalam tubuhnya, senyuman di bibirnya belum pudar."Penampilan yang hebat tadi," kata Leehan sambil merentangkan lengannya, meregangkan otot-otot yang tegang. Matanya bersinar dengan kebanggaan yang sulit disembunyikan.
"Tentu saja, kita selalu hebat," jawab Jaehyun sambil tertawa kecil. Namun, tawa itu terhenti tiba-tiba ketika suara gaduh terdengar dari gang sempit di belakang klub, membuat Jaehyun berhenti berjalan. Mata gelapnya menatap ke arah sumber suara dengan rasa ingin tahu yang besar.
"Eh, kalian dengar itu? Sepertinya ada keributan di sana," ucap Jaehyun, matanya tertuju ke arah gang yang gelap. Di dalam hatinya, ia merasakan dorongan yang kuat untuk mengetahui apa yang terjadi.
"Biarkan saja, hyung. Bukan urusan kita," balas Leehan, si bassist, sambil melirik sekilas namun lebih tertarik untuk segera pulang. "Kita harus pulang. Besok kita masih ada latihan."
Namun, rasa ingin tahu Jaehyun terlalu besar. Dia berjalan mendekat, meski langkahnya berat dengan pertimbangan. Di dalam hatinya, ada dorongan untuk menolong.
"Hyung, jangan sok pahlawan," kata Leehan dengan nada cemas. "Kita nggak tahu apa yang sedang terjadi di sana."
Jaehyun mengabaikan peringatan Leehan dan terus berjalan mendekati gang. Semakin dekat, suara-suara itu semakin jelas. Ia melihat beberapa orang yang tampaknya sedang bertengkar. Lampu jalan yang redup membuat suasana semakin tegang, bayang-bayang bergerak dengan cepat di dinding.
Mendekati kerumunan, Jaehyun melihat Sungho yang sedang dikerumuni beberapa pria bertubuh kekar. Sungho berdiri dengan tenang, matanya tajam menatap para pria itu. Ada sesuatu dalam sikapnya yang membuat Jaehyun yakin pria ini bukan orang biasa.
"Park, kau tidak bisa terus-terusan menolak kami. Cepat serahkan wilayahmu!" ucap pria berbadan besar, meremas jari-jarinya dengan nada ancaman.
"Kau pikir aku takut? Kalian hanya bisa menggertak di depan banyak orang. Jika benar-benar berani, lawan saya satu per satu," Sungho menyeringai remeh, menunjukkan kepercayaan dirinya yang tak tergoyahkan.
Jaehyun, yang tidak tahu siapa Sungho sebenarnya, merasa terdorong untuk campur tangan. Dia tidak tahan melihat ketidakadilan, apalagi di depan matanya sendiri.
"YAA! Apa yang kalian lakukan? Ini bukan cara menyelesaikan masalah," Jaehyun berteriak, suaranya bergema di gang sempit itu.
Sungho dan para pria itu menoleh ke arah Jaehyun. Sungho mengernyit, merasa terganggu oleh kehadiran orang asing ini. Ada kekesalan yang memancar dari tatapannya, namun juga sedikit rasa ingin tahu.
"Siapa kau? Ini bukan urusanmu," Sungho semakin menatap remeh, sungguh moodnya semakin berantakan.
"Aku hanya tidak suka melihat orang dikeroyok. Apakah kau baik-baik saja?" ucap Jaehyun, langkahnya mantap mendekati Sungho.
"Kau mau ikut campur, bocah band? Kita lihat seberapa berani kau," sahut pria asing yang bersama pria tadi, tatapannya penuh ancaman.
Sebelum situasi semakin memanas, salah satu pria berbadan besar mendekati Sungho dengan tinju terangkat, siap memukulnya. Jaehyun melihat ini dan dengan cepat melangkah maju, meraih lengan pria itu sebelum pukulan melayang.
"Hei! Berhenti!" teriak Jaehyun, menarik perhatian semua orang.
Sungho menatap Jaehyun dengan mata terbelalak, terkejut oleh keberanian pria yang baru saja dia temui. Pria yang hampir memukul Sungho tersentak, melepaskan tangannya dari Jaehyun dan mundur.
"Berani sekali kau menyentuhku!" bentak pria berbadan besar itu, marah. Ia mengayunkan tinjunya ke arah Jaehyun, namun Jaehyun berhasil menghindar.
"Biarkan dia!" teriak Sungho, suaranya penuh kemarahan. "Aku bisa mengurus ini sendiri."
"Benarkah? Karena sepertinya kau butuh bantuan," jawab Jaehyun, matanya menyipit dengan penuh tekad.
Sungho mendekati pria berbadan besar itu, wajahnya penuh kemarahan. "Kalian pikir bisa mengancamku dan lolos begitu saja? Kalian tidak tahu dengan siapa kalian berurusan."
Pria itu tersenyum sinis. "Kami tahu betul siapa kau, Park. Itulah sebabnya kami di sini."
Sebelum situasi semakin memanas, Sungho memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mundur. "Cukup. Kita pergi."
"Kita selesaikan nanti, sialan," ucap Sungho dengan nada rendah. Pria-pria besar tadi berdecak, lalu pergi begitu saja, meninggalkan Sungho dan Jaehyun dalam keheningan yang canggung.
Setelah mereka pergi, Jaehyun mendekati Sungho. "Kau tidak apa-apa? Mereka tidak menyakitimu, kan?"
"Aku tidak butuh bantuanmu. Ingat itu," Sungho menjawab dengan dingin, lalu berjalan melewati Jaehyun tanpa menoleh.
Jaehyun merasa tersinggung oleh sikap dingin Sungho, tetapi juga terpesona oleh aura misteriusnya. Ada sesuatu yang kuat dan memikat dari pria ini yang membuat Jaehyun merasa harus mengenalnya lebih jauh. "Aku hanya mencoba membantu. Tidak ada salahnya berterima kasih, kau tahu," ucapnya dengan nada tengil.
Sungho menatap tajam. "Aku tidak meminta bantuanmu. Dan aku tidak perlu belas kasihan dari seorang Alpha seperti dirimu."
Jaehyun merasa darahnya mendidih oleh kata-kata Sungho, tetapi dia mencoba untuk tetap tenang. "Baiklah, kalau begitu. Semoga malammu menyenangkan."
Jaehyun berbalik untuk pergi, tapi Sungho merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Alpha ini. Sesuatu yang membuatnya penasaran. Mungkin ini adalah awal dari sesuatu yang tak terduga.
"Tunggu," suara Sungho menghentikan langkah Jaehyun.
Jaehyun berhenti dan menoleh. "Apa lagi?"
"Aku Park Sungho. Kalau kau benar-benar ingin tahu, cari aku di tempat biasa. Tapi jangan menyesal nanti."
Jaehyun tersenyum tipis. "Aku Myung Jaehyun. Dan aku tidak pernah menyesal mencoba hal baru."
Mereka saling bertukar pandang penuh tantangan, seolah takdir telah mengikat mereka dalam suatu permainan yang penuh dengan rahasia dan ketegangan.
Dengan pertemuan tak terduga ini, benih-benih konflik dan ketertarikan mulai tumbuh di antara Jaehyun dan Sungho. Kedua pria ini akan menemukan bahwa mereka memiliki lebih banyak persamaan daripada yang mereka kira, dan dunia mereka yang bertolak belakang mungkin saja menjadi satu. Pertemuan ini menjadi awal dari sebuah perjalanan yang penuh dengan konflik, ketegangan, dan kemungkinan cinta yang tak terduga.
-----
Cerita ini murni fiksi dari penulis, tidak ada maksud menyudutkan pihak manapun. Semua karakter yang ada dalam cerita ini hanya fiksi dan tidak berdasarkan pada orang yang nyata.
Penulis tidak bertanggung jawab atas kesalahpahaman yang mungkin timbul dari pembacaan fiction ini.Fiction ini dibuat dengan tujuan untuk menghibur dan memberikan perspektif baru bagi para pembacanya. Penulis menghargai dukungan dari para pembaca untuk terus berkarya.
Terima kasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN MOONLIGHT [DAENGSUNG / MYUNGNYANGZ]
ActionMyungnyangz area, yuk mampir 🤫 Di kota yang selalu sibuk dengan hiruk pikuk kehidupan malamnya, dua dunia yang berbeda akan bertemu. Myung Jaehyun, seorang Alpha yang mempesona, adalah vokalis dari band populer bernama "BONEKDO". Sementara itu, Par...