FORBIDDEN MOONLIGHT [DAENGSUNG / MYUNGNYANGZ]

26. Rising Tensions.

BIASAKAN VOTE & COMMENT UNTUK MENGHARGAI PENULIS 🎀✨
***

Jaehyun mulai sering sibuk dengan tour Bonekdo Band di berbagai tempat dan acara. Sejak Bonekdo Band mereka meraih popularitas yang semakin meningkat, jadwal tour mereka menjadi semakin padat. Setiap kali ia harus pergi, ada rasa berat di hatinya meninggalkan Sungho yang kini mengandung enam bulan.

Kehamilan Sungho membuatnya tidak mungkin ikut serta mengikuti Jaehyun dalam tour tersebut, mengingat risiko perjalanan jauh dan kondisi kesehatannya yang perlu dijaga dengan baik. Jaehyun selalu merasa khawatir setiap kali harus berpisah dengan Sungho, terutama mengingat bahwa ini adalah kehamilan pertama mereka dan mereka berdua masih belajar menyesuaikan diri dengan segala perubahan yang terjadi.

Meski begitu, Jaehyun tahu bahwa musik adalah hidupnya, dan ia juga harus memenuhi tanggung jawabnya kepada band dan para penggemar. Dalam setiap perjalanan, pikirannya selalu terbagi antara panggung yang penuh energi dan Sungho yang menunggunya di rumah.

Pada pagi yang cerah itu, sebelum berangkat, Jaehyun mendekati Sungho yang sedang duduk di sofa, memegang perutnya yang semakin membesar. Pagi itu terasa lebih tenang dari biasanya, dengan sinar matahari yang lembut masuk melalui jendela, memberikan kehangatan yang menenangkan.

"Sayang, aku harus pergi lagi untuk tour.." kata Jaehyun dengan lembut, sambil menggenggam tangan Sungho dengan penuh kasih. "Aku sudah meminta tolong Sungchan hyung untuk mengirim anak buah kalian. Woonhak dan Yujin akan menemanimu. Aku ingin memastikan kamu tidak sendirian dan tetap aman saat aku tidak ada."

Sungho mengangguk, meski ada sedikit kecemasan di matanya. Ia tahu bahwa suaminya harus pergi, namun perasaan khawatir itu tetap ada. "Aku akan baik-baik saja. Kamu hati-hati di luar sana. Jangan khawatirkan aku terlalu banyak, fokus saja pada konsermu," kata Sungho mencoba menenangkan Jaehyun.

Jaehyun mencium kening Sungho dengan penuh perasaan, seolah mencoba menguatkan dirinya sendiri sebelum beranjak pergi. "Aku akan kembali secepat mungkin," ujarnya, memberikan senyuman terakhir sebelum keluar pintu.

**

Sesaat setelah Jaehyun pergi, Woonhak dan Yujin tiba di apartemen Sungho. Mereka segera menjalankan tugas yang diberikan Sungchan dengan penuh keseriusan dan tanggung jawab.

"Woonhak, kau awasi dari luar. Jangan sampai ada yang mencurigakan mendekat," perintah Yujin.

"Baik, Yujin," jawab Woonhak sambil segera menuju posisinya di luar apartemen.

Yujin kemudian naik ke lantai 8, memastikan setiap pergerakan yang mencurigakan terpantau dengan teliti. Mereka berdua tahu bahwa menjaga Sungho adalah prioritas utama.

Woonhak duduk sesantai mungkin di pos penjaga keamanan, mengenakan jaket hoodie yang menutupi sebagian wajahnya agar tidak menarik perhatian. Dia berbaur dengan petugas keamanan yang sedang berjaga, memastikan penampilannya tidak mencolok. Matanya terus-menerus bergerak, mengawasi setiap orang yang lewat dan mencatat gerakan mereka. Ia tidak ingin melewatkan satu detail pun yang mencurigakan.

Sementara itu, Yujin menyamar sebagai petugas kebersihan. Dengan seragam kebersihan yang lengkap, ia membawa alat pel dan ember, membuatnya terlihat seperti petugas yang sedang melakukan rutinitas sehari-hari. Yujin memegang teropong kecil yang tersembunyi di dalam embernya dan memperhatikan jalan dari jendela di lantai 8. Ia memfokuskan pandangannya pada setiap kendaraan yang berhenti di sekitar apartemen. Setiap pergerakan yang mencurigakan dicatat dalam pikirannya, siap melaporkan kepada Woonhak jika ada sesuatu yang aneh.

###

Di sisi lain kota, di sebuah gudang tua besar yang tersembunyi dari keramaian, markas Ironclad masih dalam keadaan siaga tinggi. Gudang itu tampak suram, dengan dinding yang tertutup grafiti dan lampu-lampu yang berkedip lemah, memberikan kesan yang lebih menyeramkan.