FORBIDDEN MOONLIGHT [DAENGSUNG / MYUNGNYANGZ]

23. Special Chapter +. Taeshan

BIASAKAN VOTE & COMMENT UNTUK MENGHARGAI PENULIS 🎀✨
***

Hari itu, Taesan sedang nongkrong di sebuah kafe bagian luar, bersama beberapa anak geng lainnya. Mereka duduk di meja panjang, menikmati kopi dan camilan sambil bercanda dan tertawa. Bersama Taesan ada Gunwook, Dohoon, Anton, Riki, dan Yujin. Suasana di kafe itu cukup tenang, hanya beberapa kendaraan yang lewat di jalan di depannya.

"Hei aku punya pertanyaan nih. Apa perbedaan fitnah dan fitnes?" tanya Sungchan dengan nada penuh teka-teki.

Semuanya berfikir.
"Jelas sekali bedanya hyung!" seru Riki.

Dohoon mengerutkan kening, mencoba menebak jawabannya. "Hmmm, kalau fitnah itu perilaku buruk, dan kalau fitnes olahraga.."

Sungchan menyeringai. "Salah, jawabannya adalah kalau fitnah itu kejam, dan kalau fitnes itu kejim (gym)!"

Tawa pecah di antara mereka. Gunwook sampai memegangi perutnya, sementara Doohon dan Anton saling menepuk punggung, tak sanggup menahan tawa.

"Hahahahaha tolong, aku tidak kuat." Anton ketawa kencang.

"Kalau Sungho hyung ada disini dia pasti ketawa begini juga." kata Yujin.

"Sunchan hyung, kamu ini benar-benar punya otak buat ngelawak, ya," kata Taesan sambil menggelengkan kepala.
"Kamu harusnya bergabung stand-up comedy, bukan gangster."

"Iya, kalau hyung jadi komedian, kita pasti bakal kaya dari tiket penjualan." kata Gunwook.

Taesan tertawa bersama teman-temannya, tidak habis pikir Sungchan sangat sering membuat lelucon diluar nalar.

"Ya, tapi jadi gangster juga ada seninya, bro. Kadang kita butuh tertawa di tengah kesibukan yang gila ini."

Saat tawa mereka mulai mereda, mata Taesan tertuju pada sebuah mobil yang berhenti di pinggir jalan. Seorang pemuda turun dari mobil dan mulai memeriksa kap mesin. Taesan mengenali pemuda itu sebagai Leehan, si bassist Bonekdo Band.

"Hei, lihat siapa yang ada di sana," kata Taesan, matanya menyipit untuk memastikan penglihatannya.

Leehan tampak kesulitan dengan mesin mobilnya. Ia mencoba membuka kap mesin dan melihat ke dalam, tetapi jelas tidak tahu harus melakukan apa. Taesan dengan senyum miring yang khas berdiri dan berjalan mendekati Leehan.

"Hai manis, perlu bantuan?" tanya Taesan dengan nada genit.

Leehan mengerutkan kening dan menghela napas. "Uh? ya, sepertinya mesin mobilku bermasalah, tapi aku tidak tahu harus bagaimana."

Taesan menyeringai. "Tenang saja, biar aku yang urus. Aku Han Taesan, temannya Sungho. Kita pernah bertemu sekali, ingat?"

Leehan mengangguk, sedikit ragu. "Ya, aku ingat."

"Hehe ternyata kamu tidak lupa. Ayo, biar aku periksa mesinnya."

Leehan mundur selangkah, memberi ruang bagi Taesan untuk memeriksa mobilnya. Taesan mulai bekerja dengan cekatan, matanya fokus pada mesin yang bermasalah. Leehan tanpa sadar memperhatikan wajah Taesan yang serius, terlihat kontras dengan sifat genitnya tadi.

"Jadi, kamu sering memperbaiki mobil?" tanya Leehan, mencoba mencairkan suasana.

Taesan mengangguk sambil tetap fokus pada pekerjaannya. "Ya, ini semacam hobi. Aku suka mengotak-atik mesin. Lagipula, membantu teman adalah hal yang baik, bukan?"

Leehan tersenyum tipis, meskipun merasa sedikit risih dengan sikap Taesan sebelumnya. "Terima kasih, Taesan. Aku benar-benar butuh bantuan sekarang."

Taesan akhirnya selesai memeriksa mesin dan meminta Leehan untuk mencoba menghidupkan mobilnya. Leehan, dengan sedikit salah tingkah, masuk kembali ke mobil dan memutar kunci kontak. Mesin mobil menyala dengan suara halus.