4. Kepastian dan keraguan

686 83 13
                                    

[BUDAYAKAN VOTE & COMMENT SETELAH BACA💗]

--

Setelah malam yang penuh dengan ketegangan, Jaehyun mulai memikirkan perkataan pria asing yang menyebut Sungho sebagai seorang Omega. Jaehyun selalu mengira Sungho adalah seorang Beta karena tidak ada aroma feromon yang tercium darinya. Pertanyaan demi pertanyaan menghantui pikiran Jaehyun, namun ia merasa enggan untuk menanyakannya secara langsung kepada Sungho.

###

Jaehyun duduk di balkon apartemennya, memandangi langit malam yang bertabur bintang. Pikirannya terus menerawang, mencoba memecahkan teka-teki tentang identitas Sungho sebenarnya. Ia merenung, mengingat setiap interaksi mereka, mencari petunjuk yang mungkin ia lewatkan. Di tengah kegelisahannya, Lee Sohee, keyboardist bandnya yang sudah dia anggap keluarga sendiri, tiba-tiba muncul di balkon, membawa dua botol bir.

"Kau kelihatan resah, Jaehyun. Apa yang mengganggu pikiranmu?" tanya Sohee sambil duduk di sampingnya dan menyodorkan sebotol bir.

Jaehyun menerima bir itu dan meneguknya. "Aku tidak bisa berhenti memikirkan Sungho. Ada sesuatu yang tidak kuketahui tentangnya."

Sohee mengangkat alisnya, penasaran. "Seperti apa?"

"Ingat pria yang kita temui di klub malam yang ingin menemui Sungho? Dia mengatakan sesuatu tentang Sungho adalah Omega. Tapi Sungho tidak pernah menunjukkan tanda-tanda sebagai Omega. Aku hanya ingin tahu, tapi aku juga tidak mau melukainya dengan pertanyaan itu."

Sohee terdiam sejenak, berpikir. "Mungkin ada alasan mengapa Sungho menyembunyikan identitasnya. Kalau kau benar-benar peduli padanya, mungkin lebih baik menunggu sampai dia siap untuk memberitahumu sendiri."

Jaehyun mengangguk, berusaha menenangkan diri. "Kau benar. Aku harus sabar."

Sohee tersenyum kecil, menepuk bahu Jaehyun. "Kadang-kadang, rahasia bisa melindungi orang dari rasa sakit atau bahaya. Sungho mungkin punya alasan kuat untuk tidak mengungkapkan identitasnya sebagai Omega, terutama dengan posisinya sebagai pemimpin gangster."

Jaehyun menghela napas berat. "Aku tahu, tapi aku juga merasa Sungho sedang menahan sesuatu dariku. Aku hanya ingin bisa membantu dan mendukungnya."

"Aku paham," ujar Sohee lembut. "Tapi ingat, setiap orang punya caranya sendiri untuk menghadapi dunia. Dan dunia Sungho mungkin jauh lebih berbahaya daripada yang kita bayangkan."

Malam semakin larut, dan mereka duduk dalam diam sejenak, menikmati ketenangan malam. Jaehyun tak bisa mengusir rasa gelisahnya. Ia mencoba mengingat kembali semua yang ia ketahui tentang Sungho.

Sungho selalu tampak kuat dan tak tergoyahkan, memimpin kelompok gangster dengan tangan besi. Dalam beberapa minggu terakhir, Jaehyun semakin dekat dengannya, dan mereka sering berbicara tentang banyak hal. Namun, setiap kali percakapan menyentuh hal pribadi, Sungho selalu menghindar atau mengalihkan topik.

"Apakah menurutmu dia pernah akan terbuka padaku?" tanya Jaehyun akhirnya, memecah keheningan.

Sohee menatap langit sejenak sebelum menjawab. "Aku percaya dia akan, ketika saatnya tepat. Mungkin dia hanya butuh waktu untuk merasa aman dan yakin bahwa kau bisa menerima semua sisi dirinya, termasuk sisi yang dia sembunyikan."

Jaehyun mengangguk, meskipun hatinya masih gelisah. "Terima kasih, Sohee. Aku hanya ingin yang terbaik untuk Sungho. Aku akan mencoba lebih sabar."

"Bagus," kata Sohee dengan senyum lembut. "Dan ingat, kita semua ada di sini untukmu. Kau tidak sendirian dalam menghadapi ini."

FORBIDDEN MOONLIGHT [DAENGSUNG / MYUNGNYANGZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang