22. Receives Blessing.

257 41 0
                                    

BIASAKAN VOTE & COMMENT UNTUK MENGHARGAI PENULIS 🎀✨
***

Hari yang telah dijanjikan akhirnya tiba. Jaehyun tidak memiliki jadwal band, dan ini adalah waktu yang tepat untuk menepati janjinya mengunjungi orang tuanya bersama Sungho. Jaehyun tahu betapa pentingnya pertemuan ini, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Sungho yang masih merasakan kegugupan luar biasa.

Mereka berdua bersiap-siap dengan hati yang campur aduk. Jaehyun mengenakan pakaian kasual yang rapi, sementara Sungho mengenakan kaos putih longgar dipadukan cardigan rajut berwarna biru dan celana pendek yang nyaman untuk kehamilannya. Sebelum berangkat, Jaehyun memastikan semua sudah siap, dan dia memeluk Sungho erat-erat.

"Percayalah, mereka akan menerimamu," bisik Jaehyun sambil menatap mata Sungho dalam-dalam. "Kita akan melalui ini bersama."

Sungho mengangguk perlahan, mencoba menenangkan diri. "Aku percaya padamu, Jaehyun. Aku hanya takut..."

"Jangan takut," potong Jaehyun dengan lembut. "Aku di sini bersamamu."

.

Perjalanan menuju rumah orang tua Jaehyun terasa panjang. Mobil melaju melalui jalanan kota yang sibuk, kemudian masuk ke daerah pinggiran yang lebih tenang. Sepanjang perjalanan, Sungho terus-menerus mengelus perutnya, merasakan gerakan bayi mereka sebagai pengingat bahwa dia tidak sendirian.

Jaehyun terus berbicara dengannya, mencoba mengalihkan perhatiannya dari kegugupan. Mereka berbincang tentang rencana masa depan, tentang bagaimana mereka akan membesarkan anak mereka, dan tentang betapa beruntungnya mereka memiliki satu sama lain.

"Kita akan baik-baik saja, sayang," kata Jaehyun saat mereka mendekati rumah orang tuanya. "Orang tuaku akan menyukai kamu, aku yakin itu."

Akhirnya, mereka tiba di rumahnya di desa Youngdu-ri. Rumah itu besar dan nyaman, dengan taman kecil di depannya yang penuh bunga warna-warni. Jaehyun menggenggam tangan Sungho erat-erat saat mereka berjalan menuju pintu.

Pintu dibuka oleh Haein, yang langsung tersenyum lebar begitu melihat mereka. "Jaehyun! Sungho! Masuklah, ayo masuk," sapanya hangat "Eomma sangat menantikan kedatangan kalian."

Mereka masuk ke dalam rumah, disambut oleh aroma makanan yang mengundang selera. Hyunwoo, yang sedang duduk di ruang tamu, berdiri ketika melihat mereka. Wajahnya awalnya terlihat serius, tetapi kemudian melunak saat melihat Sungho yang tengah mengandung.

"Selamat datang," kata Hyunwoo dengan suara yang sedikit tegas namun penuh perhatian. "Duduklah, mari kita berbicara."

Jaehyun dan Sungho duduk di ruang tamu, suasana mulai memanas ketika Hyunwoo mulai mengutarakan kekhawatirannya. "Jaehyun, bagaimana bisa kamu membuat seseorang hamil di luar pernikahan? kamu ceroboh hingga heboh. Kamu tahu betapa sulitnya ini bagi Sungho, terutama dengan kondisi kehamilannya."

Jaehyun menundukkan kepala, merasa bersalah. "Aku tahu, Abeoji. Aku minta maaf.. kami tidak merencanakan ini, tapi kami sangat mencintai satu sama lain."

Sungho merasa canggung, tetapi dia tahu ini adalah saat yang penting. "Ahjussi.. Ahjumma saya... saya mohon maaf jika ini membawa masalah. Tapi saya sangat mencintai Jaehyun, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk anak kami."

Haein, yang sejak awal terlihat tenang, akhirnya angkat bicara. "Hyunwoo, kita harus mendukung mereka. Ini bukan saatnya untuk mempermasalahkan apa yang sudah terjadi. Yang terpenting adalah mereka berdua mencintai satu sama lain dan akan segera memiliki anak."

Hyunwoo menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Kamu benar, yeobo. Tapi aku hanya ingin memastikan mereka siap menghadapi semua ini."

Sungho, yang mulai merasa lebih tenang, menatap Hyunwoo dengan mata penuh harap. "Ahjussi, saya tahu ini sulit diterima, tetapi saya berjanji akan menjadi pasangan yang baik untuk Jaehyun dan orang tua yang baik bagi anak kami."

FORBIDDEN MOONLIGHT [DAENGSUNG / MYUNGNYANGZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang