sabar

2.6K 234 2
                                    

Di pagi hari yang cerah, freen terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia mencoba untuk menjalankan aktifitasnya menjadi seorang istri di hari pertama setelah pernikahan kemarin.

Freen turun kebawah berniat menyiapkan sarapan untuk becky, suaminya. Eh suami? Becky fisiknya perempuan, namun juga dia memiliki kelamin seperti lelaki. Ah sudah lah, intinya becky adalah kepala keluarga.

Freen membuka isi kulkas, dia bingung harus masak apa karena freen tidak tau apa makanan kesukaan becky. Sebenarnya ada niatan untuk freen menelpon ibu mertuanya itu, tapi dia juga teringat atas janjinya pada becky untuk tidak pernah menelpon, huftt merepotkan.

Melihat ada telur dan daging kaleng di kulkas, freen berniat membuatkan omelet serta susu putih hangat untuk sarapan becky.

Freen dengan semangat memasak sarapannya itu. Meski dia tau bahwa dirinya dan becky tidak saling mencintai, atau justru becky membencinya, itu tidak menjadi masalah. Yang jelas dia tetap menjalankan kewajibannya menjadi seorang istri yang baik. Bahkan dia sadar pernikahan ini mungkin hanya sementara karena becky hanya berpura² dalam pernikahan ini semata agar dirinya bisa kabur dari rumah.

Waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Sarapan telah siap untuk di santap, namun becky tak kunjung memunculkan batang kemaluannya, eh maksudnya batang hidungnya.

Freen berniat untuk membawa sarapan becky ke kamarnya, mungkin becky sedang lelah untuk turun kebawah, pikirnya.

Freen membawa omlete serta susu tadi menggunakan nampan kecil lalu berjalan ke lantai 2 menuju kamar becky.

3x mengetuk pintu namun tak kunjung sang pemilik kamar menyahut atau bahkan membukakan pintu untuknya.

Freen meraih gagang pintu itu berniat membukanya. Ceklekk... ternyata ga di kunci. Freen perlahan masuk ke kamar, dan melihat ternyata becky masih bersembunyi dibalik selimut hangatnya.

Freen menarik tirai agar cahaya masuk kedalam kamar. Becky yang merasa tertanggu pun akhirnya terbangun.

"HEH CUPU! LU NGAPAIN SIH DISINI!", ucapnya marah pada freen.

"Beck, ini sudah siang. Ini aku buatin sarapan untuk kamu. Dari tadi aku sudah menunggumu dibawah, tapi kamu tidak datang, aku pikir kamu masih lelah. jadi aku membawanya kesini agar kamu tidak perlu repot² untuk turun kebawah"ucap freen panjang lebar.

Becky melihat apa yang dibawa freen untuk dirinya makan. Huhh, Susu putih? Sejak kapan dia meminum itu? Hanya milk tea 1 1 nya susu yang bisa melewati tenggorokannya. Dan ini apalagi, omlete? Omlete seperti apa yang bentuknya begini. Oh shittt makanan apa ini.

Becky bangkit dari tempat tidurnya lalu mencampakkan nampan yang freen bawa tadi begitu saja.

PRAAANGG!!! suara pecahan gelas serta piring yang dibawa freen.

"LO PAGI² UDAH GANGGU WAKTU GUE TIDUR CUMA BUAT NGASIH GUE MAKANAN KAMPUNG KAYA GINI? LO PUNYA OTAK GAK SIH, GUE GA SUDI MAKAN MAKANAN LO ITU. PERGI SANA!!! DAN JANGAN LUPA LO BERSIHIN INI SEMUA!!!!" becky langsung bangkit dan keluar dari kamar, ntah lah dia mau pergi kemana.

Freen lagi² menangis karena ulah becky, ntah apa lagi salahnya kali ini. Becky selalu saja membentaknya. Freen sadar dia hanya anak seorang supir, dan tidak kaya seperti dirinya. tapi tidak seharusnya becky memperlakukan freen seperti itu.

"Hikss, ayah.. ibu.. freen kangen kalian.. Hikss" freen menangis sambil mengutip pecahan kaca piring dan gelas itu.

Meski dia kecewa atas sikap becky, freen terus melakukan kewajibannya sebagai seorang istri. Setiap pagi, dan malam freen selalu memasak untuk becky meski makanan itu sama sekali tidak sentuh apalagi dimakan oleh becky. Namun freen tetap sabar.

Sudah 2 minggu hal itu terjadi. Becky tetap dengan sikap seenaknya, dan freen dengan sikap sabarnya.

Seperti saat ini, becky sedang bermain ps5 di ruang keluarga. Becky meminta freen membawakan minuman soda untuknya.

"Beck, ini minumannya. Kamu lagi main game ya?" Tanya freen basa basi.

"Kalo lo punya mata. Lo gabakal nanya!"

Huft sabar freen sabar

"Itu game apa beck, sepertinya seru, tapi sulit" tanya freen penasaran

" jelas lo gatau, orang kampungan kaya lo mana pernah main ginian!. Iyakan cewek udik?"

Huftt bibir becky ingin sekali rasanya freen ikat dengan karet ban. Dia selalu saja menghina freen seenaknya. Mentang² dia memiliki segalanya gitu? Sombong sekali gadis itu.

Tapi memang ada benarnya ucapan becky sih. Freen tidak pernah bermain game itu. Jangankan bermain, tau game itu sebelumnya aja tidak.

Freen berniat berjalan jalan santai dinsekitar rumah ini, sudah 2 minggu dia hanya berada di dalam rumah ini. Freen juga butuh refresing. Namun freen perlu mendapatkan izin dari becky terlebih dahulu sebelum keluar rumah.

"Hmm.. becky", ucap freen hati hati takut becky kembali marah

"Apalagi"ucap becky masih fokus pada game nya.

"Aku mau izin keluar rumah boleh ga?, aku mau mencari udara segar disekitar rumah ini"

" terserah, mau lo pergi kek, mati kek. Gue ga perduli. Pergi lo sana"

Lagi lagi freen harus mendengar omongan pahit dari becky. Iya sih, lagipula becky tidak akan perduli jika freen meninggal sekalipun, toh dia tidak mencintai freen.

Freen berjalan di sekitar rumah itu, suasananya sangat tenang dan damai. Freen melihat ada rumah pohon di sekitar danau yang tak jauh dari rumah mereka.

Freen yang penasaran akhirnya naik keatas rumah pohon tersebut. Sesampainya diatas, freen tak menyangka melihat pemandangan yang indah dari atas rumah pohan itu.

"Wah ini sepertinya akan menjadi tempat favoritku, indah sekali pemandangannya", ucap freen takjub.

Freen tak melakukan apapun, dia hanya duduk tenang sambil menikmati pemandangan itu hingga waktu sore pun tiba.

Freen turun dari rumah pohon itu, namun tiba² bajunya tersangkut pada bagian tangga saat ingin turun sehingga tangannya tergores pada tangga kayu itu, darah pun mengalir.

Cukup lebar luka yang freen dapat di tangannya. Dia harus segera pulang untuk mengobati lukanya.

Sesampainya dirumah, becky melihat freen seperti memakai pakaian compang camping yang robet akibat tersangkut tadi.

"Uishhh abis dari mana lo. Makin gembel aja penampilan lo".

"Bajuku tadi tersangkut dirumah pohon beck, dan tanganku juga terluka" freen memperlihatkan lukanya pada becky.

"Makanya kalo punya mata dan otak tuh dipake. Dasar cewek bodoh" ucap becky lalu pergi begitu saja.

Hufttt freen hanya bisa diam dan bersabar, lalu berjalan mencari obat untuk membersihkan lukanya.

ACCEPT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang