chapter [7]

1.1K 112 5
                                    

Terlihat Sora menahan amarahnya, dia mengepalkan kedua tangannya di samping tubuh nya, aku berusaha menahan tawaku.

Lihat wajah jelek nya memerah padam dengan urat-urat di dahinya, sepertinya nenek sihir sangat marah, ih serem.

Dia tampak mengamati sekeliling, ternyata semua anggota OSIS sudah berkumpul dan memperhatikan mereka berdua, dia tersenyum tipis sambil menatap ku.

Aku sedikit bingung tapi setelah melihat seorang laki-laki dengan rambut blonde dengan mata vanilla menatap mereka, lebih tepatnya ke arah ku dengan pandangan sendu.

'apa-apaan wajahnya itu, menjijikan'

Ucap batinku jijik, lalu mata ku terpaku ke arah username di jas OSIS nya kira. ternyata dia cowok bajingan itu, ah sepertinya aku mengerti apa yang Sora rencanakan.

Sepertinya dia ingin mempermalukan ku, akan ku ladeni gadis kecil "wajah mu jelek sekali saat tersenyum, bitch-chan"

Aku melirik ke arah kira, dia membulatkan matanya terkejut mendengar ku mengatakan 'bitch' , yang aku tau aku disini anak yang pendiam dan jarang bergaul dengan siapapun.

Dan aku tidak pernah sekalipun berkata kasar, atau pun mengumpat, Sora menatapku sedih sambil matanya berkaca-kaca, ekting anjir.

"Gak usah ekting nonah, jijik gua liatnya. oi anjeng kira, noh tunangan mu cengeng"

Setelah itu aku, masuk ke dalam aula karena aku sudah di panggil oleh guru, sedangkan para OSIS yang berangkat lebih awal, memandang benci Sora .

"Oi (y/n) kau di panggil oleh pak ego noh, sepertinya dia ingin mengatakan hal penting"

Ucap Kana salah satu anggota OSIS yang aku kenal.

"ya"

Aku pun masuk setelah masuk aku di suruh duduk, melingkar bersama siswa yang akan di satu grup kan dengan ku seperti nya -hehe🗿.

"Baik karena semuanya sudah berkumpul, perkenalkan nama kalian masing-masing, dimulai dari mikage-san"

"Mikage Reo desu, dari kelas 12c "

"Nagi seishiro, kls 12c"

"Itoshi Rin, kls 10b"

"Bachira meguru desu, 11b"

"Chigiri hyoma 11b"

"(Y/n) Haruka 11b"

"Baiklah saya akan mengumumkan sesuatu, karena haruka-san perempuan sendiri ia akan menjadi pengisi acara menyanyi, untuk itoshi-san kau akan duet lagu bersama haruka-san

Sedangkan sisanya kalian akan mendekor bersama para OSIS"

Semua mengangguk setuju, sedangkan aku hanya menyimak, "maaf sensei, berapa kali saya mengisi acara?"

"Pertanyaan bagus, kau akan mengisi acara tiga kali pertama setelah pembukaan, kedua setelah pertunjukan, ketiga penutupan"

Aku mengangguk, "hai'k sensei wakatteru"
Lalu semua di bubarkan, tapi saat aku ingin menuju lift tiba-tiba tangan ku di pegang oleh seseorang.

Aku menengok ke belakang, terlihat anak laki-laki berambut bob, bersurai Dwi warna, sambil tersenyum lebar.

"Bisa tunggu sebentar (y/n)-chan?"
Tanyanya, aku hanya mengangguk, tak berselang lama teman-teman nya yang tadi suruh kumpulan di aula, datang.

"Begini (y/n) aku dengar dari isagi kau berubah, apa alasannya?" Dia bertanya setelah mempersilahkan aku untuk duduk di bangku tunggu

"Entahlah tapi yang jelas, aku malas untuk terus di bully oleh mereka"

Aku menatap lurus ke depan, entah ada angin apa, dua sialan tiba-tiba datang, membuat mood ku jelek.

"Wah-wah lihat kira-kun, setelah merebut mu dari ku dia sudah di ganti pasangan mana di embat semua lagi, iyuh sasimo"

Aku hanya tersenyum tipis, lalu tangan ku, ku taruh di pundak Reo dan bachira, aku merangkulnya, yang berada tepat di sebelah kanan-kiri ku.

sedangkan kira tampak mengepalkan tangannya saat melihatku yang tengah merangkul dua cwo tampan.

"Ya iyalah, gua kan cantik, kalo bisa banyak kenapa satu?, Benerkan? Reo, bachira, Nagi, Rin, chigiri?"

Saat mereka kompak melihat ku, aku mengedipkan mata ku, "yeah ucapan mu benar honey"

Ucap mereka berlima kompak, membuat ku terkekeh kecil, semua yang disana menatap ku dengan tatapan kagum?, kecuali si nenek sihir.

"Wah kau memang lon-"

Plak

Tamparan keras dilayangkan oleh seseorang, aku menatap sang pelaku ternyata itu kaiser.

aku menelan ludah ku dengan susah payah saat melihat kemarahan di mata Shappire itu.

"Punya nyali juga lu ya!, ngatain cewek gua lonte!, Ness bawa dia ke ruangan penyiksaan, jangan sampai di lolos"

Terlihat Sora menahan tangisannya, bagaimana tidak sakit lihatlah cap tangan kaiser tepat di pipi kanan nya, aku berdiri lalu memegang tangan kaiser.

Mencoba untuk menenangkan amarah kaiser, "aku Udah biasa kok ser, dahlah biarin aja"

"Tapi dia udah bilang kamu lonte, aku gak suka"

aku menghela nafas, lalu mengelus kepala kaiser "gak papa aku cewek kuat, bahkan kemarin aku membuat kepala mu benjol, hahaha"

"Jangan di ingetin dong, malu nih"

"Haha"

Lihat kaiser mukanya memerah, siapa yang tidak malu laki-laki di hajar perempuan hingga benjol, aku terkekeh geli.

"Jangan ketawa"

Aku memberhentikan ketawa ku lalu aku menatap Sora, dengan wajah datar aku menatap pemandangan yang menjijikan itu,  kira ia sedang mencoba menenangkan Sora yang sedang menangis.

"Cengeng, gua yang udah biasa di tampar, di katain, di bully, bahkan di rendahan oleh gang mu, biasa aja tuh, sekarang baru saja permulaan sudah menangis bagaimana nanti"

Aku mendekat ke arah Sora lalu menarik tangan nya mengkebedon nya ke dinding,
Tangan ku menahan tangan nya disisi kepalanya, aku menekan tangan nya di sisi kepala nya, lalu aku membisikkan sesuatu.

"Tunggu permainan selanjutnya, ne neko-chan"

Aku tiup telinganya, "ayo kita pergi, teman-teman" setelah atau bachira dkk dengan kaiser dkk, pergi mengikuti ku

Sebelum aku pergi aku menoleh kebelakang, "bersyukurlah Kaiser tidak memasukkan mu kedalam rumah  penyiksaan".

TBC

A new world ||•_•|| blue lock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang