chapter [11]

962 85 1
                                    

'cik sialan gw salting'

Tangan ku yang di genggam Rin berkeringat dingin, saking gugupnya aku menyembunyikan wajah merahku dengan mengalihkan pandanga ke arah lain.

Aku dan Rin menjadi perhatian semua orang, ya mau bagaimana lagi? Baju warna couple, berjalan beriringan dengan tangan yang bergandengan.

Aku gugup sekali, ini pertama kalinya aku berjalan seperti ini dengan cowok lain selain ayato dan Shu, ah ngomong-ngomong apa kabar mereka ya?.

Apakah mereka baik-baik saja? Mau bagaimana pun aku peduli terhadap mereka, semoga ayato dan yang lain baik-baik saja.

"(Y/n)?!"

Teriak Rin di depan mukaku, dengan tangan yang berada di bahuku, muka ku cuman beda satu jengkal lagi, kyaaa wajahnya dekat sekali.

Aku rasa wajahku memerah, akh jantung ku! Poor (y/n):😥(⁠;⁠ŏ⁠﹏⁠ŏ⁠)

"Kenapa melamun?"

"Eto- tidak-tidak aku hanya berpikir tadi"

Rin mengangguk kemudian melanjutkan perjalanan, lalu setelah itu hanya suara dentuman sepatu yang mengisi keheningan, aku tidak berniat membuka percakapan, sama halnya dengan Rin.

Kita berdua berhenti di hadapan meja yang sedang diduduki oleh Nagi, yang lain? Entah aku tidak tahu .

"Hei Nagi sedang apa?"

Laki-laki berambut putih itu menoleh dari layar ponselnya, matanya berkedip lucu menatap ku, aku berusaha menahan rasa gemas ku.

"Haruka-san?"

Ucap Nagi berusaha mengingat-ingat nama ku, "panggil saja (y/n), jangan terlalu formal, agar tidak terlalu canggung".

"Oh oke"

Setelah itu Nagi kembali menatap layar ponselnya, sepertinya dia sedang bermain game online, hehe aku juga ingin tapi gimana cara main nya?

"Kemari ponselmu"

"Hah?"

Aku tidak tau apa yang di katakan,"kemari aku akan mengajarkan mu cara bermain game, oi Nagi main game mlbb?"

"Hn"

Rambut putih itu mengangguk pelan, lalu aku merogoh tasku mengambil hp ku, aku membuka kunci password nya lalu aku kasih ke Rin.

"Nih"

Rin terlihat sangat serius memandang ponsel ku, berapa menit berlalu.

terlihat Rin sedang bermain permainan online di ponsel ku, ah lama sekali aku mulai merasa bosan.

Kepalaku bersandar di bahu Nagi, bahunya lebar, di benakku aku bertanya-tanya, kenapa Nagi bermuka bayi tapi tubuhnya setinggi tiang listrik.

Aku sedikit iri, "hoi (y/n) nih hp mu, kamu sekarang bisa main game mlbb, aku sudah mendownload data-data nya, Hero nya tinggal pake yang ada dulu aja"

Rin menjelaskan tentang cara bermain game online itu, kadang aku paham kadang aku bingung, soalnya aku tidak pernah bermain seperti itu.

"Kamu mengerti?"

"Eh? Iya?"

Aku menggaruk pipiku dengan telunjuk ku, aku terpaksa harus berbohong, setelah itu aku mencoba memainkannya, tapi yang ada mati-mati Mulu, cik sialan, susah sekali.

Terlihat Rin menghela nafas, lalu mengambil alih ponsel ku, aku hanya cengengesan gak jelas, malu bjir.

"Begini caranya, lagian kenapa langsung pake Hero vani sih?, pake Laila juga belum tentu bisa"

A new world ||•_•|| blue lock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang